webnovel

Golden Chapter

Setiap orang memiliki bab emas dalam hidupnya, di mana pancapaian terbaik didapatkan. Tentu setelah melalui serangkaian proses yang mendatangkan hal baik maupun hal buruk. Untuk mencapai titik itu, He Xihuan harus menaklukkan banyak kelompok mafia dan merebut kepemimpinan. Dalam prosesnya, dia menemukan seorang anak laki-laki yang kecantikannya tersembunyi di balik kulit hitam palsu. Han Yiyue memiliki pesona alami untuk memikat orang-orang di sekitarnya dan menggiring mereka ke dalam dunia fantasi tidak bermoral. Hal itu menimbulkan keinginan He Xihuan menjadikannya homme fatale untuk dikirim kepada musuh sebagai senjata terselubung dengan tugas tertentu. Tidak pernah disangka-sangka, selama masa bergaul dengan Han Yiyue, He Xihuan malah terjerumus ke dalam rencananya sendiri. Dia jatuh cinta kepada laki-laki itu dan menginginkannya seperti orang gila.

evilesther3 · LGBT+
Not enough ratings
246 Chs

Going Out Together

"Apa yang masih kamu pikirkan?" He Xi Huan mendorong jarinya di kening Han Yiyue. Sejak selesai makan hingga mereka berjalan keluar dari tempat itu, Han Yiyue terus bungkam dan terlihat sedang memiliki pemikiran mengenai sesuatu. Sangat berbeda dari dirinya yang biasa, itu membuat He Xi Huan agak khawatir.

Han Yiyue mengabaikannya dan berjalan lebih cepat hingga mendahului He Xi Huan. Anggota Fenghuang yang melihat kedatangan mereka segera bersiap, membantu memakaikan mantel dengan cermat. Sudah bukan rahasia lagi jika Han Yiyue kemungkinan besar adalah kekasih bos mereka. Siapa pun bisa melihat bagaimana He Xi Huan menggendong Han Yiyue yang tidur agar bisa ikut pelayaran malam ini.

 

Mereka siap untuk kembali lebih dulu mengantarkan Han Yiyue dan He Xi Huan ke kamarnya. Sepanjang perjalanan Jamie membicarakan beberapa pekerjaan yang telah ditangani, salah satunya adalah orang tenggelam tadi.

"Huan Ge, orang itu salah satu anggota Maxiverio," Jamie mengatakan dengan hati-hati. Suaranya rendah sehingga hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja. Topik seperti ini, mengenai kelompok lain, cukup sensitif di tempat terbuka terlebih di kapal pesiar yang menyelenggarakan acara tertentu. Banyak hal yang ingin disampaikan Jamie, tetapi ia menahan diri mengatakannya saat ini.

 

He Xi Huan menyadari sikap tersebut, tidak memberi tanggapan apa pun. Setelah tiba di depan pintu kamar mereka, He Xi Huan menggosok anak rambut Han Yiyue dan berkata dengan lembut, "Tidurlah lebih dulu. Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan Jamie."

Ekspresi di wajah Han Yiyue terlihat enggan. Dia sangat ingin berjalan-jalan sebentar lagi bersama He Xi Huan. Bagaimanapun, ia sudah terlalu banyak tidur sepanjang hari ini. Agak membosankan juga menunggu sendirian di dalam kamar.

 

Melihatnya seperti itu, He Xi Huan juga merasa sedikit enggan pergi, tetapi pembicaraan dengan Jamie cukup penting. Tidak baik menunda sesuatu. Dia membukakan pinti kamar, menepuk pundak Han Yiyue dengan lembut layaknya anak kecil dan membujuk, "Tunggu aku di dalam. Ini tidak akan lama."

Han Yiyue tidak memiliki pilihan lain, memasuki kamar dengan patuh, dan membiarkan dirinya sendirian di ruangan tersebut. He Xi Huan pergi, tidak ada yang bisa diajak berbicara, tidak ada hal juga yang bisa dilakukan di ruangan kosong itu. Pada akhirnya, dia mengganti pakaian dan berbaring malas di atas tempat tidur, memikirkan beberapa hal acak.

 

Berbeda dengan suasana itu, He Xi Huan dan Jamie berada di sebuah ruangan kecil dengan tingkat keamanan tinggi tanpa alat elektronik satu pun, tidak ada pemantau. Aman untuk membicarakan hal-hal rahasia. Dia menghirup rokoknya sembari mendengar Jamie mengatakan beberapa informasi.

 

Sebenarnya, He Xi Huan sudah tahu jika laki-laki yang hampir tenggelam tadi merupakan bagian dari Maxiverio, tetapi ia tidak tahu kronologi pasti kejadian tersebut. Sekarang Jamie memberi penjelasan lebih rinci dan memberinya pemikiran baru.

 

Jamie mengatakan jika orang itu merupakan salah satu anggota yang paling dipercayai oleh pemimpin Maxiverio saat ini, hal itu membuat beberapa orang kurang senang. Sehingga ketika orang itu diberi tugas mengawal anak pertama pemimpin Maxiverio, oknum tertentu mengambil kesempatan untuk melenyapkannya.

"Masalah sederhana seperti itu?" He Xi Huan bertanya dengan nada kurang yakin. Meskipun pertarungan menjadi yang terbaik bukanlah hal aneh di dalam suatu kelompok, tetapi agak tidak masuk akan jika seorang anggota berpengalaman melakukan hal nekad hanya karena alasan sepele.

 

"Tidak. Sebelumnya mereka pernah memiliki konflik pribadi dan pihak lain mulai menghasut beberapa orang lagi untuk membencinya." Jamie mengingat pesan penyelidikan yang setengah jam lalu dikirim oleh suruhannya.

Dia menjelaskan tentang konflik pribadi itu kepada He Xi Huan secara detail. Bagaimana sebelumnya hubungan dua orang itu cukup baik, tetapi karena permasalahan cinta, semua mulai berubah. He Xi Huan merasa agak geli setelah mendengarnya, akan tetapi tidak bisa menyangkal bahwa cinta memang mampu membuat seorang laki-laki kehilangan akal sehatnya.

 

"Apa dia sudah di pulau? Orang itu bisa kita jadikan senjata lain, hanya sedikit hasutan dan kejujuran, dia akan berada di pihak kita."

 

Jamie mengangguk setuju.

"Kita akan ke pulau malam ini juga." He Xi Huan meletakkan rokoknya di dalam asbak, bangkir berdiri, dan bergegas pergi setelah memberi perintah.

 

Rasanya sulit untuk lebih lama lagi jauh dari Han Yiyue. Dia ingin segera menemui laki-laki dan menciumnya, berbaring bersama sambil memeluk erat. Perasaan keterikatan dan ketergantungan ini sangat baru bagi He Xi Huan, sehingga membuatnya merasa bingung di awal. Namun, setelah malam di mana Han Yiyue datang menemani di saat dia merasa sangat tertekan, He Xi Huan semakin berani untuk menyadari bahwa dia memang tidak ingin jauh dari laki-laki.

 

Sebenarnya, He Xi Huan sudah merasakan keinginan protektif itu di hatinya sejak lama, tetapi tidak berani memikirkannya lebih serius. Dia sadar bahwa sejak pertama melihat mata abu-abu Han Yiyue, keterikatan dan keinginan tetap dekat sudah ada. Itulah mengapa ia memilih Han Yiyue dari sekian banyak orang yang sekilas terlihat mirip ibunya.

 

Ketika tiba di kamar, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sosok berbaring di atas tempat tidur. Mata terpejam sempurna, tubuh menghadap pintu, dan napas teratur. He Xi Huan mengembuskan napas sedikit kecewa karena pemikirannya tidak bisa diwujudkan sesegera mungkin. Namun, tidak mengganggu Han Yiyue, menarik selimut dan menutupi tubuh itu sebatas dada.

 

Kembali berjalan ke luar dan memberi perintah kepada salah satu anggota yang berjaga di depan pintu, "Katakan kepada Jamie agar menyiapkan kapal sekarang juga. Kita akan pindah kapal dan ke pulau."

Anggota itu mengangguk patuh, perlahan berjalan pergi mencari Jamie.

 

He Xi Huan membiarkan seseorang lainnya mengemas barang bawaan mereka sementara dia menggulung Han Yiyue menggunakan selimut dan menggendongnya. Setelah beberapa saat semua persiapan selesai dan mereka siap untuk pergi.

 

Sama seperti ketika mereka berangkat, Han Yiyue tidak menyadari apa pun karena terlelap sangat nyenyak. Dia menenggelamkan wajahnya ke dada He Xi Huan, mencari posisi terbaik untuk meneruskan tidur nyenyaknya tanpa peduli seperti apa keadaan di luar.

 

Matahari yang bersinar di bulan April benar-benar menyilaukan. Tidur Han Yiyue terganggu olehnya, dia mengedipkan mata menyesuaikan cahaya. Mengusap kelopak mata dengan lembut. Sekali lagi menyadari keberadaannya di tempat asing, ekspresi terkejut tidak luput dari wajahnya.

 

Ada tangan melingkar erat di pinggang dan napas panas menembak wajah, dia berbalik ke samping. Sosok He Xi Huan yang tertidur memasuki penglihatannya seketika membuat kekesalan akan sinar matahari yang menerobos masuk jendela tanpa tirai menghilang bagai diempas angin.

 

Han Yiyue membalas dekapan itu dengan kecupan ringan di wajah pihak lain hingga mengganggu tidurnya.

He Xi Huan yang terganggu perlahan membuka mata dan mendapati sikap nakal Han Yiyue, tidak menahan diri untuk menekan laki-laki itu ke tempat tidur dan mengecup bibirnya. "Mengapa kamu sangat bersemangat?"

 

Tanpa malu-malu atau merasa enggan, Han Yiyue meletakkan tangan di dada He Xi Huan, memberi elusan ringan. "Xi Huan, ayo berkencan. Aku akan pergi sebentar lagi, setidaknya kita harus kencan sebelum kamu akan semakin sibuk setelah mendapatkan apa yang kamu inginkan dan mengurusnya. Hanya sekali, malam ini kita pergi keluar, oke?"