webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urbano
Classificações insuficientes
381 Chs

284

Metta baru menyelesaikan memancing setelah lewat jam makan siang. Ia kelelahan, kepanasan dan kulit putihnya jadi sedikit memerah. Metta masuk dengan mengangkat satu ember penuh ikan yang masih hidup masuk ke dalam kabin dan meletakkannya di depan Gaara yang duduk seperti seorang bos. 

 

 

Layaknya pelayan, ia disuruh Gaara untuk duduk di lantai kabin tengah kapal dari pada di sofa. Dan Metta yang sudah kelelahan tidak perduli ia akan duduk dimana, ia langsung duduk melipat kaki di depan Gaara.

 

 

"See, gak susah kan hukuman kamu," Metta mendengus kesal. Ternyata perkiraan Metta selama ini salah. Gaara tidak berubah sama sekali, ia masih pria kejam. Metta tidak mau memandang Gaara yang terus tersenyum jahat.

 

 

"Coba itung berapa ikan yang udah kamu dapat," perintah Gaara sambil menunjuk pada ember yang dibawa Metta. Metta langsung manyun dan protes.

 

 

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com