"Papa? Jangan bercanda! Orang itu telah mati! Aku gak punya papa!" gerutu Chandra dengan kesal. Rasa senangnya tadi ketika bertemu dengan kakak dan mamanya langsung menghilang begitu saja begitu bertemu dengan pria tua itu.
Chandra menghela napasnya begitu dia masuk ke dalam rumah Carolina untuk menenangkan dirinya.
Begitu di dalam, Chandra terlihat bingung. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Rumah ini terlihat besar, dan dia tidak bisa melihat Ethan.
"Sebaiknya aku berkeliling. Itu sepertinya dapur, semoga ada makanannya," gumam Chandra lalu melangkahkan kakinya menuju dapur dan langsung membuka kulkasnya.
Ethan dan kakaknya sepertinya bukan orang yang pelit soal makanan, jadi Chandra merasa mereka tidak akan memarahinya untuk melihat makanan yang berada di kulkas.
Wajah Chandra segera berseri ketika melihat kulkas itu penuh dengan buah-buahan dan juga cemilan. Perutnya yang lapar seolah-olah menemukan oasis di padang gurun ketika melihat isi kulkas itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com