Bara pun tersenyum. "Iya, Pa. Bara udah gak sabar pengen cepet-cepet pulang ke rumah. Papa tau gak, selama ini aku selalu nyebut kalau aku ini numpang di rumah itu. Sekarang ini, boleh kan kalau aku sebut itu sebagai rumah?"
Ayahnya itu menekan bahunya dengan hangat. "Selama ini, rumah itu adalah rumah kamu juga, Bara. Om … Papa, justru pengen supaya kamu tinggal di rumah itu selamanya sama Papa. Bara, setelah kamu kebenaran tentang Papa dan mama kamu, apa kamu masih mau tinggal di rumah Papa?"
Bara mengangguk. "Ya, Pa. Bara kan masih sekolah. Bara gak mungkin tiba-tiba pergi dari rumah itu."
"Hmmm, Papa khawatir kalau setelah kamu tau kalau Papa ini adalah papa kamu, nanti kamu malah semakin benci sama Papa dan gak mau lagi tinggal sama Papa. Selama ini Papa memaksa kamu untuk sekolah di sekolah Farmasi, supaya kamu bisa meneruskan jejak Papa. Setelah selesai SMA, kamu lanjut kuliah Farmasi dan melanjutkan bisnis Papa. Apa kamu mau terusin pekerjaan Papa, Bara?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com