webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teen
Not enough ratings
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

230. Boleh Pulang

"Aduh, Saka! Sakit tauk!" protes Iman. "Jangan geplak-geplak lah!"

"Ya, sorry. Ayo cepetan baekan gih sana." Saka mendorong Iman untuk mendekati Bara.

Bara mendongak sambil menatap Iman dengan judes. Ia menunggu hingga Iman berkata lebih dulu.

"Gua … gua minta maaf, Bro," ujar Iman sambil menunduk. "Gua gak tau kalau si Danu itu sohibnya si Dita. Gua beneran gak sengaja ngomong gitu ke dia. Gua harep lu gak marah lagi sama gua."

"Gak sengaja? Enak banget lu ngomong kayak gitu? Sekarang, gua udah putus sama dia, puas lu?"

Iman menyeringai. "Ya kan, bukan salah gua juga. Lu kan emang niatnya mau bikin si Trian cemburu kan. Lu gak beneran suka sama dia kan. Bener gak sih? Duh, bingung gua. Lu kan gak suka cerita apa-apa lagi soal si Dita ke gua!"

Suara Iman jadi semakin meninggi, tidak ingin disalahkan. Bara jadi ingin marah lagi, tapi ia menahan diri.

"Duh, lu gak usah bentak-bentak gitu ngomongnya, Bro," ucap Krisna sambil menatap Iman, memperingatkannya.