Pagi itu Bara sedang duduk di kursi gereja untuk beribadah. Kepalanya terasa berat sejak tadi pagi ia bangun. Namun, ia tetap memaksakan diri untuk pergi sendiri. Biasanya, ia akan ibadah bersama Pradita.
Sejak kemarin, Pradita tidak mau mengangkat teleponnya. Ia bahkan tega tidak membalas SMS Bara. Jadi, apakah artinya mereka putus? Ya, sepertinya begitu karena akhirnya, Bara mengiriminya lagi pesan yang menyatakan bahwa mereka putus.
Bara terlalu lama diam di rooftop sebelum sadar jika Pradita telah menghilang dari jangkauannya. Ia berlari mengejar Pradita dan kehilangan gadis itu untuk selamanya. Ke mana pun ia mencari, ia tidak menemukannya.
Bara pulang sendirian dengan perasaan yang tidak menentu. Ingin sekali Bara berteriak, tapi ia terlalu lemah untuk melakukannya. Hatinya pedih dan terluka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com