webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teen
Not enough ratings
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

228. Pengakuan Sang Ayah

"Mas Bara, ayo makan dulu," bujuk Mbak Romlah sambil menyodorkan sendok ke hadapan Bara.

Dengan cepat Bara menggelengkan kepalanya. Ia mendorong tangan Mbak Romlah sambil membuang wajahnya.

"Kalau Mas Bara gak mau makan, nanti makin lama sembuhnya," kata Mbak Nis.

Bara tetap saja menolak sambil menggelengkan kepalanya. Ia sungguh tidak ingin makan, tidak ingin minum, atau apa pun itu.

"Mbak, aku mau istirahat. Tolong awasin makanannya," ucap Bara dengan suara yang rendah.

Mbak Romlah sudah tidak berani memaksa Bara lagi. Ia menurut dan segera menyingkirkan makanan itu dari hadapan Bara. Lalu, dikarenakan sekarang sudah waktunya jam makan, Mbak Romlah dan Mbak Nis izin ke kantin untuk mencari makan.

Mbak Nis masih berharap jika Bara mau makan. Ia menaruh meja makan dekat ranjang Bara supaya siapa tahu saat Bara lapar sekali, ia mau makan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com