Hafidz tampak lahap memakan ayam goreng kriuk yang sudah dia nanti-nanti sejak Nuning berangkat ke pasar. Dan sekarang bukan Nuning yang membelikannya. Melainkan Papa tirinya. Rafka. Hafidz tersenyum bahagia karena merasakan sesuatu yang sudah lama tidak dia rasakan sejak ikut bersama Nuning ke Lampung. Hidup prihatin bersama Nuning membuat dia merasa sedih. Tetapi sekarang ia sudah bisa keluar dari semua itu.
"Hafidz, kemarin kamu tinggalnya sama siapa?" tanya Darren
"Sama bu Nuning Opa. Opa tahu kan?"
"Iya tahu. Kalo bu Nuning rumahnya di mana?" Darren hanya iseng. Padahal dia juga tahu jawaban Hafidz akan seperti apa.
"Nggak tahu. Jauh pokoknya. Soalnya dulu kita naik kapal Opa. Lewatin laut. Lalu rumahnya ibu ada di dekat sawah. Sawahnya banyak. Seru pokoknya." Darrren dan teman-temannya yang mendengar mencoba untuk menafsirkan apa yang diucapkan oleh Hafidz. Dimana lokasi Nuning saat ini.
"Kamu tidak mau melaporkan orang yang membawa cucumu ini, Ren?" tanya Mike.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com