Hingga dini hari, Zakiya tidak menemukan Rafka di sampingnya. Dia ketiduran tadi setelah dibantu Mb Yuli ke kamar. Hatinya semakin tidak karuan. Cemas memikirkan suaminya. Dia ingin menelpon Papi atau mertuanya. Tapi sungkan karena masih jam dua dini hari. Dia takut akan mengganggu istirahat mereka.
Zakiya mencoba lagi menghubungi Rafka, tapi tetap tidak aktif. "Sebenarnya kamu kemana Kak? kenapa telponnya ga diangkat?"
Zakiya tidak bisa tidur. Dan menghabiskan sisa sepertiga malam terakhirnya dengan salat tahajud, hajat, witir. Doa terbaik ia panjatkan untuk suami tercintanya. Dia tidak berfikir macam-macam seperti direbut pelakor. Tapi dia takut Rafka kecelakaan atau bagaimana.
Hingga akhirnya pukul enam pagi, Zakiya baru berani menelpon Papinya. Tapi tidak aktif juga. Lalu beralih menelpon mertuanya. Tapi dia kecewa karena jawabannya tidak sesuai dengan harapan.
[Lho Mama malah ga tahu, Kiya. Sejak kapan Rafka belum pulang?] jawab Yumna di seberang sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com