Pagi ini mereka berkumpul di ruang latihan. Dahi Seungjin berkerut melihat jadwal baru dari Snow.
"Festivalnya sudah akhir minggu ini, tapi latihannya hanya dua kali lagi? Apa kau yakin?"
"Aku lihat semua orang kelelahan. Stamina dan kesehatan kalian lebih penting... Perbanyak istirahat! Kalian sudah berlatih cukup banyak." jelas Snow tenang.
Seungjin ingin memprotes tapi diurungkannya saat melihat Jae dan Young K yang duduk lemas di sofa. 'Semua orang yang Snow maksud hanya melihat dari Jae dan Young K. Tidak bisakah sekali saja Ia melihatku sebagai bahan pertimbangan?' Pikir Seungjin getir.
"Aku setuju. Terima kasih, Snow." jawab Dowoon dari balik drum.
"Ku kira kita tidak akan pernah istirahat dari berlatih..." tambah Wonpil yang berjalan lalu mendudukan dirinya di samping Young K.
Seungjin mengutuk dirinya yang tadi telah berpikir getir tentang Snow. Tanpa Ia ketahui, ternyata teman-temannya butuh istirahat. Ia pun begitu, hanya saja Ia merasa egois jika harus mengeluh.
Seungjin kemudian mendekat pada Snow, membisikan sesuatu, lalu menggandengnya keluar dari ruang latihan. Untuk beberapa detik pertama, Seungjin merasa wajahnya memanas karena melakukan hal itu secara tak sadar. Namun melihat Snow yang biasa-biasa saja, Ia menjadi lebih santai.
Banyak mata yang menatap mereka saat keduanya sampai di kantin. Tak heran, kejadian perkelahian mereka waktu itu pasti diingat semua orang. Namun kali ini, keduanya dengan santai berjalan bersisian, membeli banyak makanan dan minuman, lalu kembali ke ruang latihan.
Teman-teman sangat senang melihat Seungjin dan Snow yang kembali dengan membawa oleh-oleh. Setelah mengisi perut, mereka kembali ke kelas.
Hari ini latihan diliburkan. Besok mereka harus berlatih lebih giat untuk festival yang sudah di depan mata.
Like it? You may want to add this book to your library!
If you have some idea about my story,
please be free to comment it and let me know.
*ps: your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.