webnovel

Ke Rumah Lerry

Suara tepuk tangan dan sorakan kemenangan yang memekakkan telinga mewarnai arena pertandingan volly antar sekolah sore ini. Lerry yang menjadi salah satu peserta di dalamnya, dia terlihat tertawa ceria di antara teman-temannya, sambil saling memeluk memberikan ucapan selamat satu sama lain.

Setelah selesai dengan teman-temannya, Lerry berlari-lari kecil ke arah bangku penonton yang ada di pinggir arena menghampiri Felly yang sedang menunggunya di sana.

"Yaiiiiii... Selamat ya Bebbbb...!" teriak Felly sambil menyongsong Lerry seraya memberikan kecupan di pipi kiri-kanan Lerry.

Lerry mengacak poni rambut Felly sambil tertawa.

"Kok ciumnya cuma di pipi sih, nih yang sini juga pengen di cium nih...nih..", kata Lerry menunjuk ke arah bibirnya sendiri.

"Weewww.. Kamu tidak lihat apa ya, kita lagi di mana.." pekik Felly ganti mengacak rambut Lerry.

Mereka tergelak bersama di tengah keriuhan orang-orang yang masih ramai di situ.

"Kamu ikut saja ke rumahku Beb, sekalian biar berkenalan dengan Papi Mamiku.."

Mereka sudah berjalan keluar dari area lapangan, menyusuri selasar menuju area parkir. Angin sore yang sejuk mempermainkan rambut hitam Felly yang dibiarkan tergerai sebahu. Orang yang tidak tau, pasti mengira mereka berdua adalah kakak beradik karena wajah mereka yang terlalu mirip.

"Sekarang...?" tanya Felly menoleh ke arah Lerry.

"Ya sekarang, memangnya tahun depan..? Sekalian ini kan malam minggu. Nanti aku antar kamu pulang setelah dari rumahku,biar sekalian nanti aku yang menjelaskan ke mama kamu."

Terlihat Felly sedang berpikir sambil berjalan menunduk. Dengan gerakan cepat tiba-tiba Lerry menariknya dan mengecup bibir Felly sekilas sambil bertanya,

"Lama banget jawabnya, mikir apa kamu hah?"

Felly membelalakkan matanya karena terkejut dengan sikap Lerry, tangan mungilnya memukul pundak Lerry.

"Ya udah aku ngikut deh..." jawab Felly agak ragu.

"Nah gitu dong.."

Terdengar mereka tertawa lagi. Sambil menuju ke mobil Lerry, Felly mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan singkat buat Sheyla.

Di dalam perjalan ke rumah Lerry, Felly lebih banyak terdiam.

"Kamu kenapa tiba-tiba jadi pendiam gitu Beb, lapar ya..?" goda Lerry.

"Iih enggakkk.. Aku cuma agak nervous aja mau ketemu sama orang tua kamu." jawab Felly sambil nyengir.

Lerry tidak bisa menyembunyikan rasa gelinya melihat sikap Felly, dia tertawa tergelak.

"Kamu nervous atau bahagia sih mau ketemu calon mertua..?"

Paras Felly yang putih menjadi semakin memerah oleh kata-kata Lerry, dia mencubit lengan Lerry dengan gemas.

Lerry hanya tertawa saja dan membuka mulutnya lagi.

"Ngomong-ngomong Mama kamu komentar apa tentang aku Beb..?"

"Mama menyukai kamu kok, mama bilang kamu mirip sekali dengan papaku semasa mudanya."

"Wow, berarti kita memang jodoh ya, semakin terbuka jalanku untuk melamarmu, meskipun setiap aku ke rumahmu belum pernah bertemu dengan papamu.."

"Iya tuh, papaku malah makin sibuk setelah mengambil pensiun dini dari mengajar dan memulai bisnis properti."

Felly berusaha menutupi perasaan hatinya yang bahagia sekaligus malu dengan kata-kata Lerry yang sering menyinggung soal pernikahan. Namun dia tidak bisa memungkiri bahwa dia sangat mencintai Lerry.

Sekitar satu jam perjalanan ke rumah Lerry, akhirnya mereka sampai juga di sebuah rumah mewah dengan halaman yang luas. Setelah memasuki pintu gerbang yang di jaga oleh dua orang satpam, jantung Felly semakin berdegup kencang ketika mobil yang di kemudikan Lerry berhenti di depan garasi yang tertutup.

"Yuk turun..."

Ajakan Lerry membuat Felly tersentak, seakan dia baru di bangunkan dari lamunannya.