webnovel

Jepit Rambut

Satu bulan belakangan ini sangat di rasakan oleh Sheyla, Frans lebih sibuk dan pulang lebih malam dari hari-hari biasanya, karena Frans bilang pertandingan semakin dekat jadi dia harus sering berlatih bersama teamnya sepulang kerja.

Malam inipun Sheyla sedang menunggu kepulangan Frans, sebab dia membutuhkan sesuatu yang mendesak yang harus di belinya hari ini.

Sheyla berjalan mondar-mandir dari ruang tengah ke ruang tamu, memeriksa Frans sudah datang atau belum. Tadi dia sempat menelepon Frans dua kali namun tidak di angkat oleh Frans.

Saat Frans memasuki rumah, langsung di sambut oleh Sheyla,

"Malam sekali baru selesai Fa latihannya, aku menunggumu sejak tadi."

"Maaf tadi aku ngumpul-ngumpul dulu sama anak team setelah selesai latihan. Kenapa Sa?"

"Aku tadi meneleponmu, tapi tidak ada jawaban. Aku lagi perlu membeli sesuatu nih, tolong anterin ya.. Sebentar saja kok.."

Frans menaruh tasnya di kursi ruang makan sambil menjawab,

" Sorry, mungkin tadi terlalu ramai jadi aku tidak dengar ada suara panggilan telepon masuk. Kamu tau sendiri kan jika anak team lagi ngumpul pasti berisik sekali... Yaudah sekarang saja kita pergi yuk, sebelum terlalu malam."

Setelah mengunci pintu depan, mereka berdua langsung memasuki mobil dan meninggalkan rumah.

Saat di dalam mobil, kaki Sheyla seperti menginjak sesuatu di lantai mobil jok depan tempat dia duduk.

Di tengoknya ke bawah, samar samar terlihat benda berkilau. Sheyla menunduk berusaha meraih benda itu dengan agak kesusahan karena terhalang oleh perut besarnya. Mata Frans yang sibuk memperhatikan jalanan, sambil menyetir dia hanya melirik sebentar ke arah Sheyla dan tidak begitu memperhatikannya.

Sheyla memegangi dan melihat benda yang baru di injaknya tadi.

Jepit rambut warna silver dengan hiasan permata putih berkilau di salah satu ujungnya.

Mata Sheyla menyipit, sepertinya benda ini tidak asing di mata Sheyla. Dia menoleh ke arah Frans seraya bertanya dengan ekpresi keheranan.

"Ini jepit rambut Clara, kenapa bisa ada di sini Fa..?

Frans merasa seperti tersengat listrik mendengar pertanyaan Sheyla yang tak terduga.

"Hah...? Maksudmu?"

" Ini ada jepit rambut barusan aku temukan di bawah, aku sering melihat Clara memakainya kalau datang les ke rumah. Kenapa bisa ada di sini?", kata Sheyla sambil memperlihatkan jepit rambut itu ke arah Frans.

Frans melihat benda di tangan Sheyla, dan dia mengenali benda itu memang milik Clara.

Frans kebingungan untuk menjawab, matanya beralih ke arah jalanan di depannya. Dia teringat tadi sore baru keluar bersama Clara untuk makan di luar, mugkin jepit Clara terlepas tanpa sengaja saat tadi mereka sedang bergumul mesra di dalam mobil sebelum dia menurunkan Clara di depan apartmentnya.

Dan memang belakangan ini Frans jadi sering bersama Clara selepas jam sekolah. Bahkan sekarang dia sudah bebas keluar masuk mengunjungi Clara di apartmentnya.

Kadang dia dan Clara menghabiskan waktu di luar rumah untuk sekedar jalan jalan dan kadang menikmati sore hari di apartment gadis itu saat orang tuanya keluar kota.

Berusaha menutupi kegugupannya, tanpa menoleh ke arah Sheyla, Frans menjawab sewajar mungkin.

" Oh iya, itu tadi aku menemukannya di sekolah. Aku membawanya biar kamu bisa memberikan padanya saat dia datang ke rumah. Aku kan jarang sekali ketemu dengannya, kamu saja yang kasih ke dia."

Agak khawatir dengan reaksi Sheyla, Frans menoleh ke arah Sheyla sambil menambahkan.

" Kan sayang kalau di buang, mungkin dia mencarinya, kembalikan saja padanya."

Sheyla tersenyum ke arah Frans sambil tangannya mempermainkan jepit rambut itu.

" Baiklah pak guru. Kamu perhatian sekali sama muridmu ya.. Jika saja aku masih muda, aku juga mau jadi muridmu.." kalimat Sheyla dengan nada menggoda Frans.

" Apa'an sih kamu Sa..."

Frans tertawa kecil menutupi kekhawatiran dalam hatinya, dia tidak berani melihat ke arah mata Sheyla yang masih memandanginya.