webnovel

Menjadi Wanitaku

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Wei'ai tidak menyangka, rayuannya, bukan hanya tidak berhasil membantunya, bahkan justru kebalikannya, dia tidak mendapatkan apa yang diharapkannya.

Hal yang dia lakukan hanya akan membangkitkan hasrat alami lelaki.

Perempuan yang datang dengan suka rela? Shen Shaobai sama sekali tidak tertarik!

Yang tidak mau tinggal? Shen Shaobai justru akan memaksanya tinggal!

Ketika berpikir begitu, bibirnya yang tipis kemudian naik, menunjukkan senyum mengejek saat berkata: "Xia Wei'ai, pilihanmu hanya dua, menjadi kekasihku atau menjadi alat penghilang kebosananku. Kau tidak ada pilihan lain!

Setelah mendengar perkataannya, Wei'ai menangis tanpa air mata.

Dia hanya bisa memelototi Shen Shaobai. Jika pandangan mata bisa membunuh orang, maka matanya sudah beribu kali membunuhnya. Wei'ai menyerah, menyerah untuk berkomunikasi secara waras dengannya!

Tangan Shen Shaobai yang melingkar di pinggangnya tanpa sadar merenggang. Melihat kesempatan ini, Wei'ai segera berdiri, kedua tangannya menekan bahu Shen Shaobai, lalu lompat ke samping dan dengan panik jatuh ke lantai.

Akhirnya Wei'ai lepas dari Shen Shaobai, lepas dari situasi yang menyulitkannya itu.

Tetapi belum sempat dia berdiri, lelaki yang harusnya duduk diatas kursi roda itu, mengikutinya berdiri, lalu mengulurkan tangannya kedepan.

Tampak jelas bahwa Shen Shaobai ingin menangkapnya lagi. Wei'ai panik, tubuhnya yang belum berdiri tegak, dengan cepat mundur kebelakang. Baru saja mundur, kakinya sepertinya menginjak sesuatu, lalu tidak bisa menahan dirinya dan jatuh kebawah. Pada saat dia hampir jatuh, seketika satu tangan panjang menahannya.

Tangannya berada di punggung Wei'ai, Shen Shaobai mengurangi sedikit tenaganya, sehingga tidak membuat Wei'ai sakit.

Hanya saja, Wei'ai sama sekali tidak merasa perlu berterima kasih.

"Sayangku, kamu ingin kabur ya?"

Badannya berat, tetapi suara lelaki itu sangat ringan seperti sedang berbisik padanya.

Hati Wei'ai mengeluarkan firasat tanda bahaya. Sebelumnya Shen Shaobai hanya duduk diatas kursi roda, dia duduk dalam pelukan Shen Shaobai. Meskipun dia ingin, tetapi dia tidak bisa berbuat apapun. Tetapi sekarang, Shen Shaobai menindih badannya, menggunakan badannya untuk menahannya, posisi ini terasa intim.

Dan lagi, Wei'ai memang tidak berpengalaman, tetapi bukan berarti dia bodoh!

Posisi seperti ini, membuat Wei'ai merasakan firasat bahaya.

Faktanya, memang berbahaya. Dia dengan jelas merasakan nafas Shen Shaobai lebih berat dibandingkan tadi, kepalanya juga semakin lama semakin dekat.

Shen Shaobai mendekati lehernya, pelan-pelan menggigitnya, untuk meninggalkan bekas kecupan di tubuhnya.

Pada saat yang sama, meskipun hanya dibatasi pakaian tidur yang tipis, Wei'ai dapat merasakan dengan jelas, reaksi alami tubuh Shen Shaobai.

Meskipun hanya dibatasi selapis kain, tetapi tetap saja membuat Wei'ai terkejut.

Wajahnya yang kecil terlihat memerah, meskipun terlihat merah segar, tetapi jika diperhatikan dengan seksama, agak sedikit pucat. Badannya yang kecil juga mulai gemetar.

"Tidak… Tolong berhenti…"

Suaranya yang keluar seperti tercekik, seperti hendak menangis.

Sebenarnya Shen Shaobai tidak ingin berhenti. Xia Wei'ai menggunakan seluruh tenaganya untuk menggerakkan badannya.

Tetapi, Wei'ai masih terlalu muda untuk mengerti, dia tidak mengerti jika saat seperti ini, dia sama sekali tidak boleh bergerak, semakin bergerak dia malah membuat Shen Shaobai semakin bergairah.

Awalnya, ketika Shen Shaobai merasakan aroma manis tubuh Wei'ai, Shen Shaobai tidak tahan untuk tidak mencobanya sekali lagi dan itu juga hanya sekedar untuk menakutinya.

Waktu Shen Shaobai mendengar suara Wei'ai yang seperti ingin menangis itu, dia sudah mau berhenti.

Tetapi gerakan menggeliat Wei'ai itu, seperti menambah minyak pada kobaran api.

"Xia Wei'ai, jangan bergerak!"