webnovel

Milikku, Aku Boleh Sesuka Hatiku!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat Shen Shaobai mengatakannya, suaranya terdengar seperti ditahan, ia merasa tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Nafsu, membuat wajahnya yang tampan terlihat kacau.

Setelah mendengar kata-katanya, tubuh Wei'ai semakin gemetaran.

Tetapi, Wei'ai tidak akan menurutinya. Jika We'ai berhenti, apakah dia, Shen Shaobai akan berhenti juga? Saat ini, Wei'ai sama sekali tidak mengerti apa maksud perkataan Shen Shaobai tadi.

Badannya tidak berhenti meronta-ronta, di dalam hatinya hanya terpikir bagaimana caranya melepaskan diri, tetapi dia tidak memperhatikan, Shen Shaobai adalah lelaki normal. Setelah kehilangan Tong Hua, dia sama sekali tidak pernah menyentuh wanita lain.

Mengenai gairah, itu adalah reaksi normal lelaki. Shen Shaobai sadar, yang harus dia lakukan adalah melepaskannya, melepas gadis yang ada dibawahnya ini. Tampak seperti garis-garis merah berkumpul menjadi satu di matanya yang tidak bisa melihat.

"Xia Wei'ai, aku sudah memberimu kesempatan, jangan salahkan aku!"

Ucap Shen Shao bai dengan dingin saat satu tangannya menekan kedua tangan Wei'ai. Tangannya yang lain berada di belakang kepala Wei'ai.

Mata Wei'ai terbelalak. Dalam kepanikannya, Shen Shaobai memiringkan kepalanya, kemudian mencium leher Wei'ai. Wei'ai sama sekali tidak bisa bergerak.

Wangi khas tubuh gadis ini, saat itu juga membuat seluruh indera Shen Shaobai menggila.

"Shen Shaobai, kamu mau memperkosaku?"

Dalam kepanikannya, Wei'ai berkata dengan nada tajam.

Setelah mendengar perkataannya, Shen Shaobai berhenti, akal sehatnya saat itu juga akhirnya kembali.

Shen Shaobai tidak bisa melihat wajah Wei'ai yang pucat pasi, matanya yang berkaca-kaca, serta air matanya mengalir ke wajahnya dan melewati bibirnya. Membawa rasa pahit dan juga tekadnya!

Shen Shaobai bisa membayangkan ekspresi wajah jijik Wei'ai saat ini yang sedang menatap padanya.

Anehnya, Shen Shaobai merasa kesal dan juga merasa lucu. Apa yang terjadi padanya? Banyak wanita yang mengantri untuk mendapatkannya, kenapa dia harus memaksanya!

"Aku tidak membutuhkanmu!"

Menekan segala macam pemikiran, Shen Shaobai berbisik di telinga Wei'ai dengan samar: "Ketika kau menamparku, bukankah kamu yang bilang kalau aku mencari kesempatan! Sayangku, aku hanya ingin memberitahumu, beginilah caraku mencari kesempatan."

Setelah berkata begitu, Shen Shaobai tidak lagi berniat untuk melanjutkannya.

Mungkin, sesaat tadi, dia benar-benar menginginkan Xia Wei'ai. Setelah Shen Shaobai menenangkan diri, kemudian dia baru sadar. Agar tujuannya tercapai, dia akan melakukan segala cara, tetapi itu tidak termasuk memaksa seorang gadis yang tidak bersedia, bukankah dengan begitu dia sama seperti binatang?!

Wei'ai sama sekali tidak mengerti perubahan dalam hati Shen Shaobai. Dimatanya Shen Shaobai hanyalah seorang pria yang ingin melecehkannya. Saat kedua tangannya ditahan di atas lantai, pada saat meronta tadi, Wei'ai tidak sengaja menyenggol sekeping pecahan keramik.

Dalam hatinya Wei'ai sudah memutuskan.

Saat Shen Shaobai melepaskan tangannya. Akhirnya kedua tangan Wei'ai bebas.

Pada saat yang sama, satu tangan Wei'ai meraih pecahan keramik itu, satu tangannya lagi melingkar di leher Shen Shaobai.

Wei'ai sangat paham bahwa Shen Shaobai tidak akan mungkin melepaskan dirinya, jika dibiarkan, situasi selanjutnya yang akan terjadi adalah dia kehilangan kesuciannya atau menjadi mainan. Daripada terus ditahan, lebih baik dia bertaruh. Xia Wei'ai tidak yakin Shen Shaobai tidak takut mati!

Shen Shaobai sama sekali tidak menduga aksi selanjutnya yang dilakukan Wei'ai.

Tiba-tiba lehernya terasa perih, kemudian terdengar suara gadis itu yang bergetar: "Shen Shaobai, cepat lepaskan aku! Jika tidak, aku… aku akan membunuhmu!"