webnovel

delapan puluh lima

"Ini satu-satunya cara, percayalah. Kau tidak boleh membiarkan dia mati pelan-pelan seperti ini."

Taro tidak menatapku sama sekali. Seluruh perhatiannya tertumpah kepada anjingnya. Kemudian dia mengangkat tangan sambil berbisik.

"Baiklah."

Aku bergegas ke mobilku untuk mengambil Nembutal.

"Aku berjanji bahwa dia tidak akan merasa sakit sedikit pun," kataku sambil mengisi jarum suntikku. Dan makhluk kecil itu hanya menghela napas sedikit sebelum tergolek diam. Kejang-kejang yang mengerikan itu akhirnya berhenti selamanya.

Aku mengantongi jarum suntikku. "Kau mau aku membawanya pergi, Taro?"

Dia menatapku dengan bingung, dan ibunya langsung menyela. "Iya, bawa saja. Lagi pula sejak awal aku memang tidak pernah menginginkan makhluk sialan itu," katanya sambil melanjutkan membaca.

Aku cepat-cepat mengangkat sosok kecil itu dan melangkah ke luar. Taro mengikuti dan menatap diam saat aku membuka bagasi dan meletakkan Nenji dengan hati-hati di atas pakaian kerjaku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com