webnovel

Broken wedding

18+ Yang selalu Amara bayangkan dari sebuah pernikahan adalah laki-laki yang mencintainya, rumah tangga yang harmonis dan ... anak-anak yang menggemaskan. Tapi, bayangan itu semua hancur saat dia harus menikah dengan laki-laki dingin bernama Daneil Brown. Karena hutang budi, Amara tak dapat menolak saat kedua orang tua laki-laki itu memintanya untuk menikah dengan anak mereka. Sedari awal Amara tahu, pernikahan yang ia jalani adalah sebuah pernikahan yang rusak. Ia tahu pondasi awal pernikahan mereka sudah salah lebih dulu, jadi hanya menghitung waktu untuk bangunannya roboh. Tapi, Amara tak ingin pernikahannya benar-benar rusak. Ia terus berusaha untuk memperbaiki pondasi bangunannya. Ia terus berusaha mempertahankan pernikahannya meskipun ia tahu dirinya berjuang sendirian. Tapi, setelah berjuang yang tak ada artinya bagi sang suami. Pada akhirnya Amara menyerah. Dia biarkan bangunan itu roboh. Siapa sangka, ditengah keputusasaan Amara. Daneil malah berbalik arah, menginginkannya. Dia menahan Amara disaat wanita itu akan pergi. Tapi, semua sudah terlambat. Amara sudah pernah berjuang dan memberikan lelaki itu kesempatan, tapi lelaki itu menyia-nyiakannya. Dan kini, waktu yang Amara berikan sudah habis. Tak ada lagi kesempatan untuk laki-laki itu. Inilah pernikahan yang rusak.

CucokStory · Urbano
Classificações insuficientes
160 Chs

seratus tiga

seratus tiga

Pokoknya kalau kalian merasa udah bosen, kalian boleh meninggalkan cerita ini🤧 Sayang koin kalian kalau kalian paksain baca ya ...

Selamat Membaca✨~

~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~

Daneil memijit pelipisnya, pusing sendiri melihat Amara yang kini terlihat sibuk dengan bayi dalam gendongannya. Bukan, bukan Daneil tak suka. Hanya saja Daneil ingin dia saja yang menggendong bayi itu. Dia hanya tak tega melihat perut membuncit istrinya yang sesekali terkena tendangan kaki dari bayi di gendongan ibunya. Hanya tendangan kecil, tapi Daneil tetap merasa khawatir.

Bayi laki-laki itu pada akhirnya diijinkan juga untuk dibawa pulang oleh dokter. Tahu siapa yang paling senang? Ya, tentu saja Amara--istrinya.

"Berikan padaku, biar aku saja yang menggendongnya, Amara." ujar Daneil mengulurkan kedua tangannya, pertanda jika dia menginginkan bayi itu diberikan padanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com