webnovel

Broken wedding

18+ Yang selalu Amara bayangkan dari sebuah pernikahan adalah laki-laki yang mencintainya, rumah tangga yang harmonis dan ... anak-anak yang menggemaskan. Tapi, bayangan itu semua hancur saat dia harus menikah dengan laki-laki dingin bernama Daneil Brown. Karena hutang budi, Amara tak dapat menolak saat kedua orang tua laki-laki itu memintanya untuk menikah dengan anak mereka. Sedari awal Amara tahu, pernikahan yang ia jalani adalah sebuah pernikahan yang rusak. Ia tahu pondasi awal pernikahan mereka sudah salah lebih dulu, jadi hanya menghitung waktu untuk bangunannya roboh. Tapi, Amara tak ingin pernikahannya benar-benar rusak. Ia terus berusaha untuk memperbaiki pondasi bangunannya. Ia terus berusaha mempertahankan pernikahannya meskipun ia tahu dirinya berjuang sendirian. Tapi, setelah berjuang yang tak ada artinya bagi sang suami. Pada akhirnya Amara menyerah. Dia biarkan bangunan itu roboh. Siapa sangka, ditengah keputusasaan Amara. Daneil malah berbalik arah, menginginkannya. Dia menahan Amara disaat wanita itu akan pergi. Tapi, semua sudah terlambat. Amara sudah pernah berjuang dan memberikan lelaki itu kesempatan, tapi lelaki itu menyia-nyiakannya. Dan kini, waktu yang Amara berikan sudah habis. Tak ada lagi kesempatan untuk laki-laki itu. Inilah pernikahan yang rusak.

CucokStory · Urban
Not enough ratings
160 Chs

seratus empat

seratus empat

Holla update ya:)

Siapa yang masih baca Amara--Daneil? Oke, makasih ya untuk yang masih setia sama mereka😉

Selamat Membaca✨~

~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~

"Kata Jeni kemungkinan dia perempuan," ujar Amara mendongak, menatap wajah Daneil. Saat ini dirinya memang tengah berada dalam dekapan laki-laki itu. Dengan Daneil yang kini mengusap perutnya lembut.

Daneil mendengus mendengar itu. "Jeni mengatakannya?" tanyanya memastikan kembali.

Amara mengangguk. "Dia bilang bentuk perut dan kebiasaanku yang suka dandan semenjak hamil seperti tanda-tanda jika calon bayi ku perempuan." Amara kembali mengingat ucapan Jeni beberapa waktu lalu tentang jenis kelamin calon anaknya.

Daneil berpikir sesaat. "Tapi tebakanku juga perempuan," gumamnya kemudian yang masih dapat di dengar oleh Amara.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com