"Qual è la tua richiesta, cara? Mamma e Papà te lo concederanno. (Apa permintaanmu sayang? Mama dan Papa akan mengabulkannya untukmu)," ujar Ellen yang diikuti dengan anggukan setuju dari Xavier.
Selama Benvolio berada di Keluarga Constanzo baru kali ini dia meminta sesuatu kepada kedua orang tua angkatnya. Ellen dan Xavier tentu saja akan mengabulkan permintaan Benvolio.
Mereka berdua senang karena akhirnya Benvolio meminta sesuatu kepada mereka. Benvolio adalah anak yang angat cerdas dan berbakat, tentu saja tidak akan rugi jika memberikan sesuatu kepada Benvolio.
"Sul serio? Hai promesso? (Sungguh? Kalian berjanji)?" tukas Benvolio memastikan mereka berjanji dan benar-benar akan mengabulkan permintaan Benvolio.
Ellen dan Xavier saling bertatapan satu sama lain, bingung dengan sikap Benvolio yang tidak seperti biasanya ini.
"Sì, davvero purché la tua richiesta non danneggi l'azienda di famiglia e non ci metta nei guai con la legge. Finché non è tutto ciò che ho menzionato prima, lo concedo. Di 'qual è la tua richiesta? (Ya, asalkan permintaan Anda tidak merusak bisnis keluarga dan tidak membuat kami bermasalah dengan hukum. Selama tidak semua yang saya sebutkan sebelumnya, saya akan mengabulkannya. Katakanlah, apa permintaanmu)?" tukas Xavier kepada Benvolio.
Benvolio tersenyum mendengar perkataan Xavier itu, "Papà rilassati, la mia richiesta non avrà l'impatto di cui papà aveva paura prima. (Papa santai saja, permintaanku tidak akan berdampak buruk seperti yang Papa takuti sebelumnya)."
"Bene allora, dimmi, qual è il tuo desiderio, figliolo? (Kalau begitu, katakan padaku, apa keinginanmu, Nak?)" jawab Xavier sambil tersenyum hangat kepada Benvolio.
"Uhm, in realtà ho bisogno dell'aiuto di papa. (Um, sebenarnya saya benar-benar sedang membutuhkan bantuan Papa)," ucapnya sedikit ragu Xavier akan setuju dan mengabulkannya.
"Di che tipo di aiuto hai bisogno, figliolo? (Bantuan seperti apa yang sedang Anda butuhkan, Nak)?" jawab Xavier kembali.
Ellen mulai merasa curiga dengan permintaan yang akan Benvolio ajukan. Di tambah Benvolio juga terlihat ragu dalam mengatakannya yang membuat Ellen semakin curiga kepada keponakan atau anak angkatnya itu.
Benvolio sama sekali bukan tipe orang yang ragu-ragu dalam mengatakan sesuatu. Dia sangat percaya diri, optimis, dan pemberani di setiap langkahnya dan apapun yang sedang dia lakukan.
"Ho bisogno di un assistente e il mio assistente dovrebbe essere qualcuno di cui mi fido e che conosco da molto tempo. (Saya membutuhkan asisten dan asisten saya haruslah seseorang yang saya percayai dan sudah dikenal sejak lama)," tukas Benvolio yang mulai mengungkapkan permintaanya.
"È facile, ragazzo. Va bene, lo accetterò, quali sono le tue richieste, c'è di più? (Itu mudah, nak. Baiklah, saya akan kabulkan, apakah hanya itu saja permintaan Anda, apakah ada lagi)?" Xavier sedikit terkekeh mendengar permintaan Benvolio yang seperti itu. Xavier mengira Benvolio akan meminta hal yang diluar ekspetasinya karena melihat dari dirinya yang bersikap ragu-ragu seperti itu.
"C'è un'altra richiesta, Papà. (Ada permintaan lain, Papa)," tukasnya singkat.
"Sì, figliolo. Per favore, dichiara. (Ya, Nak. Silakan, sebutkan)," jawab Xavier kembali sementara Ellen diam saja dan menunggu jawaban Benvolio mengenai permintaannya yang lain selain menginginkan seorang asisten.
Sementara itu disisi lain, Callista dari kejauhan menghentikan langkah kakinya yang ingin mendekat kearah Ellen dan Xavier untuk memberikan orang tuanya itu sebuah hadiah pernikahan mereka.
Dia berhenti tepat saat penglihatannya melihat Ellen dan Xavier sedang membicarakan sesuatu dengan Benvolio, kakak angkatnya. Dia segera mencari tempat bersembunyi dan sedikit mendekat agar bisa mendengar pembicaraan mereka bertiga.
"Voglio che Pavlo sia il mio assistente e voglio dare la caccia alla 'tana dei mostri'. E spero che papà sia d'accordo e non si metta sulla mia strada, (Saya ingin Pavlo menjadi asisten saya dan saya ingin memburu 'sarang monster'. Dan saya berharap Papa setuju dan tidak akan menghalangi jalan saya)," tukasnya dengan sangat tegas.
"No Benvolio, Mamma non è d'accordo e non te lo permette. (Tidak Benvolio, Mama tidak setuju dan tidak akan membiarkan Anda)," ucap Ellen spontan dan menolak mentah-mentah permintaan Benvolio.
Benvolio mengernyitkan alisnya dan menatap Ellen sejenak, "Quale delle mie richieste mamma disapprovato? (Permintaan saya yang mana yang tidak Mama setujui)?"
Deg… Callista terkejut bukan main saat Benvolio ingin menjadikan Pavlo---sahabat Callista dan juga Benvolio sejak kecil---sebagai asisten pribadinya. "Kenapa harus Pavlo? Apa tidak ada orang lain? Kenapa kau mengambil Pavlo dariku? Aku tidak akan punya teman bermain lagi setelah ini, Benvolio. Kenapa harus dia?" Callista bertanya-tanya sendiri pada dirinya seorang dan mulai terisak.
Tapi isakannya tak bertahan lama, dia langsung terfokus pada permintaan Benvolio yang satunya, "Sudahlah, aku akan tetap bisa bertemu dan bermain dengan Pavlo walaupun tidak akan bisa sesering dulu. Ya, yang penting masih bisa kan daripada tidak sama sekali."
"Lantas apa itu 'sarang monster'? kenapa Benvolio ingin memburunya? Apakah ini ada hubungannya dengan permintaan dia yang ingin menjadikan Pavlo sebagai asistennya?" ujarnya bertanya-tanya atas pertanyaan yang sama sekali tidak dia ketahui jawabannya karena selama ini tidak ada anggota keluarga Constanzo yang membahas mengenai masalah 'sarang monster'.
"Seconda richiesta. La tua richiesta vuole cacciare il 'nido del mostro', La tua richiesta è quella che Mamma non può accettare e concederti. (Permintaan kedua. Permintaan Anda yang ingin berburu 'sarang monster', permintaanmu yang itu adalah permintaan yang tidak dapat Mama terima dan kabulkan untukmu)."
Benvolio mengeluarkan desah napas berat, memutar otak untuk mencari argumen lain agar menguatkan permintaannya memburu 'sarang monster' sehingga mamanya mau menyetujui permintaan tersebut. Saat Benvolio sedang sibuk memikirkan argumen penguatnya, Xavier mengatakan sesuatu kepada mereka berdua yang mana menyetujui semua permintaan Benvolio.
"È vero? Grazie mille Papà. E Mamma, non preoccuparti, okay? Adesso sono una ragazza grande e voglio scoprire la verità. Augurami successo e buona fortuna fino alla fine, ok? (Benarkah? Terima kasih banyak Papa. Dan Mama, jangan khawatir, oke? Sekarang saya sudah besar dan saya ingin mencari tahu kebenarannya. Doakan saya berhasil dan semoga saya bisa selamat sampai akhir, ya)?" ujar Benvolio kemudian mencium pipi Ellen lagi dan memeluknya sebentar untuk menenangkannya. Lalu dia memeluk Xavier dengan tulus karena telah mengizinkannya. Setelah selesai, Benvolio pamit undurkan diri dari hadapan kedua orang tua angkatnya itu.
Setelah Benvolio sudah tak terlihat lagi keberadaanya, Ellen mulai bertanya alasan Xavier mengizinkannya dan terjadi sedikit cekcok diantara keduanya karena masalah perizinan ini.
Ellen tidak mau Benvolio berakhir tragis seperti orang tua kandungnya dan tidak mau Benvolio terlibat dengan konspirasi itu, yang bahkan Ellen sendiri pun tidak bisa mencari mereka yang membuat kakak kandung serta kakak iparnya seperti itu. Tapi dengan mudahnya, Xavier memberikan Benvolio izin tersebut.
Untuk kali pertamanya, pasangan suami-istri yang sudah 8 tahun menjalin hubungan rumah tangga bertengkar dan mengalami percekcokan karena anak angkatnya. Untuk pertama kalinya mereka berselisih dan memiliki pendapat yang berbeda.
*Flashback off*
-bersambung-
*Note*
Halo semuanya! Apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga hari kalian menyenangkan.
Aku ingin meminta tolong kepada kalian jika menyukai ceritaku tolong memberikan ulasan terhadap karyaku ini ya dan tambahkan juga ke koleksi kalian agar tidak ketinggalan update!^^
Mohon maaf sebelumnya, jika karyaku ini masih banyak kesalahan ataupun alur ceritanya yang tidak sesuai ekspetasi kalian. Namun, sekali lagi, jika kalian mempunyai saran dan kritikan untukku ataupun karyaku jangan sungkan ya untuk memberitahuku di kolom komentar. Aku akan sangat berterimakasih kepada kalian^^
Aku juga ingin mengucapkan terimakasihku dengan setulus tulusnya kepada para pembaca yang setia membaca karyaku sampai di chapter 30 ini. Kuharap kalian tidak bosan dan menemaniku hingga akhir cerita ini^^
Aku akan berusaha semaksimalku untuk karya ini^^
Salam hangat
Chasalla
Hai, jangan lupa untuk istirahat jika sudah terlalu lelah ya! Jangan terlalu lama menatap layar smartphone ataupun laptop kalian, karena tidak baik untuk kesehatan mata. Jangan sungkan untuk memberi saran atau mengkritik karyaku, terima kasih banyak^^