webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 19: We Carry This Shield With Our Heart

Oleh: Manggala Kaukseya

Suar api pun terbang tinggi ke Angkasa, meledak kian cerahnya, angankan Sang Mentari lekas memberkahi tanah pertempuran ini.

Para Uhndak tak lagi terlindungi oleh gelapnya malam ini, rerumputan tinggi tak lagi mampu menolong mereka dari ganasnya mata-mata liar yang dengan ganasnya menatap ke arah mereka, bagai seekor mangsa yang terpuruk.

"Mari kita keluar Ta, biarlah para Waraney menikmati perburuan mereka."

Wengkow SS berlarian, berlompatan masuk ke tengah rerumputan dengan salawaku mereka terangkat tinggi ke depan.

Anak-anak panah kaos ditembakkan, namun tak satupun darinya mampu menggores perisai tebal itu. Para penombak api menerjang makhluk-makhluk kerdil yang sedang dilanda panik, dan menusukkan senjata tajam mereka pada tubu-tubuh hitam itu.

"Baiklah regu senapan, sekarang giliran kalian!"

Setengah dari perisai Phoenix yang melindungi sisi belakang kemah serentak hilang begitu saja. Lavani dan Lavanya menarik mundur mereka pergi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com