Sebastian menyusul Anna kepantry setelah selesai mandi, dia menemukan Anna yang menangis sambil mnegaduk teh.
"Tehnya sudah dingin Annaya," ucap Sebastian sambil memeluk Anna dari belakang.
"Oh maaf," jawab Anna, ia segera menghentikan adukannya, dan memberikan teh itu pada suaminya.
"Anggap aku tidak pernah mengatakannya jika kamu terganggu akan hal itu." Sebastian menyelipkan anak rambut Anna di balik telinga.
Anna menarik nafas lalu mengangguk pelan, mereka duduk di minibar, tidak ada pembicaraan yang berarti, karena Anna masih sibuk dengan pikirannya.
"Ayo." Sebastian bangkit dari duduknya, dan langsung menggendong Anna ala bridal style, ia membawa Anna menuju kamar mereka, Anna hanya bisa diam sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sebastian.
Sebastian dengan lembut membaringkan istrinya dan menyelimutinya, ia ikut bergabung dan membawa Anna kedalam pelukannya setelah meminum obat yang harus rutin pria itu minum sepanjang hidupnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com