Lauriel tertegun. Ia tahu ia seharusnya tidak tertipu wajah lembut dan tubuh mungil tawanannya yang sebenarnya merupakan seorang pembunuh sadis, karena ia dapat membunuh seenaknya hanya untuk membuktikan pendapatnya, seperti yang ia lakukan kemarin terhadap Neo. Tetapi Lauriel sama sekali tidak mengira Rosalind begitu keras hati dan nekat.
Kini penggunaan veritaserum pun percuma, pikirnya, karena Rosalind sudah tidak bisa bicara. Walaupun mereka memaksa menyambung lidahnya dengan operasi dan pengobatan dari Lauriel, ia tidak akan pulih sepenuhnya dan akan memerlukan waktu lama.
Gadis itu sekarang sudah tidak berguna. Ia harus memikirkan apa yang harus mereka lakukan kepadanya.
Ia bangkit berdiri lalu menoleh ke arah Marion, "Mana tawanan satu lagi?"
"Ada di ruangan sebelah." Marion berjalan keluar dan Lauriel mengikutinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください