Setelah memperoleh restu dari orang tua Aleksis, Nicolae dan Aleksis mendatangi Lauriel yang sedang berada di konservasinya di Kenya. Pria itu tampak sangat terharu ketika mendengar kabar gembira tersebut. Ia bahkan tidak menyembunyikan air mata yang menetes perlahan dari sepasang mata biru-hijaunya saat ia memeluk Aleksis dan mengangkatnya ke udara.
"Anak perempuanku... anak kesayanganku... Aku sangat gembira mendengarnya!" bisik Lauriel tak henti-hentinya. "Aku senang kau menemukan kebahagiaanmu..."
Nicolae sadar bahwa ayah kandungnya lebih menyayangi calon istrinya daripada dirinya sendiri, karena Lauriel telah ikut membesarkan Aleksis sedari bayi, dan bahkan ikut menyaksikan kelahirannya.
Ia hanya tersenyum simpul melihat sikap ayahnya yang tampak emosional. Ia tahu, kebahagiaan Aleksis sangat penting bagi Lauriel, dan kalau sampai Nic menyakiti Aleksis, Lauriel tidak akan segan-segan membunuhnya dengan tangannya sendiri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください