Pria itu tertegun mendengar kata-kata Marion. Sesaat kemudian ekspresinya berubah menjadi lebih santai dan bibirnya pun tersenyum.
"Rupanya kau bukan orang sembarangan... Tidak banyak orang yang mengenalku sedalam itu," komentarnya. "Kau adalah...?"
"Kau tidak akan mengenaliku, Nak," kata Marion sambil tersenyum tipis. Mischa menatap wanita itu cukup lama dan akhirnya ia pun mengangguk.
"Kau pasti jauh lebih tua dariku. Kalau begitu aku harus memberi hormat," katanya kemudian sambil membungkukkan kepalanya sedikit.
"Ah... kau punya sopan santun." Marion mengangguk-angguk sambil balas tersenyum. "Kau bisa memanggilku Bibi."
Pelayan yang tadi dipanggilnya untuk membawa satu botol red wine sudah datang dan berdiri di samping mejanya dengan penuh hormat. Setelah Marion memberi tanda, ia lalu menuangkan red wine ke gelas kedua tamunya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください