Aleksis merasa gundah gulana di penthouse. Ia tak habis pikir kisah cintanya akan mengalami antiklimaks dua kali di malam yang sama. Pertama ia mengira Pangeran Siegfried alias Alaric sudah meninggal. Kemudian ia mengetahui bahwa ternyata Alaric belum meninggal... tetapi pria yang sudah berumur 40'an dan berwajah buruk itu justru menolaknya.
Ia sungguh tidak mengerti.
Setelah air matanya habis ia lalu memutuskan menelepon Lauriel untuk mengadukan nasibnya. Saat ini Lauriel masih berada di konservasinya di Kenya dan waktu di sana masih sore. Tentu Aleksis tak akan mengganggu pamannya kalau ia menelepon sekarang.
Aleksis segera memencet jam tangannya dan memasang mode proyektor agar dapat bicara kepada Lauriel dengan bertatap muka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください