Aku masih tak mengerti dengan semua yang Ayssa ucapkan.
Masih ada beberapa keresahan dalam hati karena tak paham dengan apa yang telah aku lakukan saat itu adalah sebuah kebenaran atau bukan.
"Kakak tak pernah berniat merebut kebahagiaanmu dan Alif. Walau ketika pertama kali melihatmu di bandara kala itu, kakak sudah menyimpan rasa kepadamu. Tapi ketika tahu kamu sangat mencintai Alif, pertahanan rasa kakak itulah yang membuatnya harus terpukul mundur."
Aku membalik badan darinya, "sudahlah, Ayssa. Hentikan semua ini. Aku sudah tak ingin mendengarmu mengatakan hal yang penuh kebohongan itu."
"Kebohongan?" dia menarik tanganku, "baca ini." ujarnya sambil menyerahkan buku itu padaku.
Aku melempar buku itu ke atas kasur.
"Aku tak peduli. Bagiku Hamzah tetaplah pengkhianat." pekikku sambil membawa koper lalu menuju pintu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください