"Dasar gila! Apa kau habis keracunan makanan manusia hah?! Bicara ngelantur begitu!"
Warna mata Ana telah sepenuhnya berubah menjadi hitam pekat, senada dengan pakaiannya sekarang. Aura hitam juga keluar dari dalam tubuh gadis mungil itu, tampaknya tak sedang bercanda.
"Memangnya kenapa? Tuan Putri cocok kok dengan wajahmu~"
Namun seperti biasa, Gabriel tetap saja melanjutkan ucapannya, yang bagi Ana hanyalah ngelantur saja. Tidak tahu atau memang hanya pura-pura, sengaja membuat kesal Ana karena menurutnya sangat seru jika melihat gadis mungil itu berkobar-kobar marah.
Sepertinya Gabriel harus memperbaiki selera humor miliknya. Keseruan macam apa jika membuat marah sang Iblis.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください