webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · 都市
レビュー数が足りません
155 Chs

122. Tak Lagi bersama ( bagian 6 )

" Kamu benar Ton, saat ini aku nggak mungkin bertemu dengannya. aku nggak akan sanggup Ton. hatiku masih sangat sakit. " wajah Risya memerah menahan amarah dan kepedihan dihatinya.

" menangislah sya, jika kamu ingin menangis. kalo mau pinjam pundak atau bahuku boleh kok. aku kasih gratis nggak bayar mumpung lagi promo nih. hehehe.." Toni berusaha menghibur Risya dengan candaannya. Toni memang selalu bisa menghibur hati Risya yang sedang galau. Risya tersenyum walaupun airmata jatuh juga ke pipinya. Dia berusaha keras untuk menghapus airmatanya.namun gagal. Airmata nya bagaikan anak sungai yang mengalir semakin deras. Akhirnya Toni memeluk Risya dan membiarkan Risya menangis di pelukannya. Risya menangis dengan sangat keras agar beban dihatinya terangkat. Toni membiarkan Risya menangis dengan puas, sesekali Toni membelai punggung Risya berusaha menenangkannya.

"menangislah sampai hatimu puas. "

" hiks...hiks...hiks..."

" tapi aku harap setelah ini kamu bisa move on dari lelaki yang hanya mampu menyakiti hatimu. airmatamu terlalu berharga untuknya. jangan pernah kau tangisi laki-laki yang tidak mampu menyayangimu dengan tulus." Mata Toni memerah karena marah dan tidak rela melihat wanita yang sejak dulu dia cintai kini dibuat menderita oleh orang lain. Toni merasa kecewa karena ternyata Risya sudah menikah. Padahal Toni berencana melamar Risya bulan depan karena sekarang Toni sudah sukses menjadi direktur. Tapi takdir berkata lain. Risya sudah menikah diam-diam dengan Arul bukan dirinya. Perjuangannya dulu menjadi sia-sia sekarang. Dulu ketika Dia bertemu pak Harso

" Om...saya mencintai Risya dan akan melamarnya Om." Toni memberanikan diri melamar Risya langsung ke pak Harso padahal Risya sendiri tidak pernah tau perasaan Toni padanya.

" apa yang kamu punya sehingga kamu berani melamar anak saya.?" tantang pak Harso waktu itu.

" Saat ini saya hanya punya cinta yang besar untuknya Om. berjanji tidak akan pernah menyakitinya. tapi saya janji om, saat saya sudah sukses nanti saya akan datang lagi dan segera menjadikan Risya istri saya, pendamping hidup saya. tolong jaga Risya untuk saya Om."

" oke kalo itu mau kamu. om tunggu lamaran dari kamu Ton. " jawab pak Harso

Toni terbangun dari lamunannya . dia sadar bahwa tiada yang salah. semua sudah jalan takdir. pak Harso sendiri tidak pernah tau kalo Risya menikah secara diam-diam sehingga Toni tidak bisa menyalahkannya. lagi pula Toni juga salah karena tidak pernah menyatakan perasaannya dan meminta Risya menunggunya. Kini Dia hanya mendapati Risya yang kini patah hati karena pengkhianatan suaminya.

Toni melepaskan Risya dari pelukannya.

"Sya lihatlah.." seru Toni mperlihatkan layar Di Laptopnya.

" apa Dia suamimu ?" tanya Toni lagi

Risya lalu melihat kelayar laptop Toni. Dilihatnya seorang pemuda dengan rambut acak-acakan sedang berada di resepsionis bandara aedang menanyakan sesuatu.

" Mba Maaf saya mau tanya apa penumpang yang bernama Risya Adlina Putri sudah check in ?"

" tunggu sebentar pak. "

" iya baiklah.Arul mengelilingkan netranya berusaha mencari-cari sosok Risya diantara orang-orang ynag berada di Bandara lalu melihat jam dinding yg tergantung sangat besar. " jam 22.45. masih ada waktu 1/2 jam sebelum penerbangan Risya ke Jepang. semoga masih bisa bertemu. " pikirnya

" Maaf pak penerbngan a.n Risya Adlina Putri jurusan Tokyo, Jepang sudah berangkat 15 menit yang lalu. "

" tapi mba pesawatnya terbang jm 23.15 kan. ini baru jam 22.45. harusnya msih 30 lagi mba. "

" iya seharusnya seperti itu pak tapi Ibu Risya mengajukan tiketnya 2 jam yang lalu agar bisa segera sampai di Tokyo dan kebetulan masih da penerbangan ke Tokyo jam 22.30. Jadi kami bisa cancel tiketnya diganti dengan penerbangan jam 22.30."

"Jadi...jadi istri saya sudah berangkat ke Jepang mba? apa masih ada tiket ke Jepang malam ini mba? " tanya Arul dia harus segera bertemu dengan istrinya dan menyusul ke Jepang."

" masih ada 2 kursi ke Jepang pak. " jawab resepsionis ramah.

Namun orang yang ada di ruangan Direktur geram dengan tindakan sang resepsionis.

" bodohnya...kamu Dina. " sungut Toni yang langsung melakukan panggilan ke resepsionis.

" Halo siang pak Toni ada yang bisa saya bantu?"

" bilang pada laki-laki tadi tiket malam ini ke Jepang sudah habis terjual. "

"ta...tapi pak."

" jangan membantah Dina. " Toni mulai kesal dengan resepsionisnya.

"ba..baik pak. "

Sementara Arul segera melakukan panggilan ke bu Yuli.

" Malem bu Yuli, apa bisa malam ini saya berangkt ke Jepang?"

"Gila kamu rul...kamu membangunkan saya mlam-malam hanya untuk tanya ini?"

" Maaf bu kalo saya mengganggu bu tapi saya harus menyusul is....maaf maksud saya harus mempersiapkan diri lebih awal bu untuk pekerjaan saya." Arul mencoba menyakinkan bu Yuli dengan alasan pekerjaan.

" Saya tau Rul tapi visa kamu aja belum turun bagaimana mungkin kamu bisa terbang sekarang. " bu Yuli mulai kesal.

" tapi bu....saya."

"cukup rul kamu tetap berangkat sesuai jadwal atau pronisi kmu saya batalkan." ancam bu Yuli.

" baiklah bu." Arul menjadi sangat stress menghadapi situasi ini. berkali-kali dia mengacak - acak rambutnya sendiri. menyesali tindakannya. harusnya hari ini adalah hari yang membahagiakan untuknya dan Risya. semua harus hancur karena perbuatan Dela. Arul begitu frustasi

"aaaa...Risya..aaaaa...." Arul berteriak bagaikan orang gila di Bandara membuat semu orang melirik padanya dan 2 orang satpam siap melemparkannya ke jalanan.

Arul menangis tersedu-sedu tak dihiraukan lagi tatapan orang-orang di sekirarnya.

" Risya....maafkan aku.tolong maafkan aku.hiks...hiks...hiks...semua tidak seperti yang kamu duga sayang. aku bisa jelaskan semuanya. hiks..hiks...hiks..."

Hati Risya hancur melihat Arul dari pantauan CCTV di ruangan Toni. walau bagaimanapun sakit dihatinya tetap dia juga merasa hancur melihat Arul menangis tersedu-sedu. Risya bangkit dari tempat duduknya karena tidak tahan melihat keadaan Arul yang terpuruk seperti itu. Dia ingin menenangkan laki-laki yang sangat dicintainya itu. Namun Toni memegang tangan Risya berusaha mencegah wanita yang sedang baper itu.

" Apa kamu maih mau terluka lagi?" tanya Toni

" tapi Ton aku nggak tahan melihatnya menderita."

"Jangan bodoh Risya. Dia seperti itu karena ulahnya sendiri. bukan kesalahanmu."Toni geram dengan tindakan Risya.

Risya terduduk kembali. benar apa yang dikatakan oleh Toni, Arul sudah menyakitinya untuk apa lagi dia peduli pada Arul." Risya menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya dan menangis lagi. luka itu begitu menyakitkan baginya. pengkhianatan suaminya membuat hatinya sakit luar biasa. namun lebih sakit saat di melihat laki-laki yang sangat di cintainya itu terpuruk seperti saat ini dan dia tidak mampu berbuat apapun.

Toni sadar bahwa Risya dan Arul saling mencintai. dengan melihat keadaan Risya dan Arul saat ini Toni bisa merasakan ada yang tidak beres dengan semua ini. Dan Toni berjanji akan menyelidikinya.