webnovel

123. Tak Lagi bersama ( bagian 7)

Dengan melihat keadaan Risya dan Arul saat ini Toni bisa merasakan ada yang tidak beres dengan semua ini. Dan Toni berjanji akan menyelidikinya.

Apa yg membuat Arul sampai mengkhianati Risya. kalo kenyataannya Dia sangat mencintai Risya. "biarlah waktu yang akan menjawabnya." pikir Toni.

" tunggu disini ya , sya. aku tau kamu butuh waktu sendiri. beristirahatlah. ada ruangan untuk beristirahat disebelah sana. tidurlah. kamu pasti lelah. sekarang sudah sangat larut. " Toni mengusap kepala Risya dengan lembut dan meninggalkan ruangannya.

Sementara Arul semakin tak karuan saja. dia masih menangis bagai ank kecil yang kehilangan mainannya. menyebut-nyebut nama Risya hingga harus diamankan oleh pihak keamanan bandara dan diseret keluar.

Arul tersungkur di jalanan, lengkap sudah penderitaannya. kehilangan istri, dituduh selingkuh, dicaci maki bagai orang gila dan sekarang di buang di jalanan. Darah mengucur dari lengan kanannya karena beradu dengan aspal jalanan, pelipis kanannyapun terluka karena terantuk badan jalan. namun dia sangat sedih dan terluka. yg paling menyedihkan adalah kehilangan istrinya, kehilangan separuh hatinya, bagaikan raga yg sudah kehilangan jiwa. Arul berusaha bangkit dan berdiri. tiba-tiba sebuah tangan terulur didepannya bermaksud memberikan pertolongan.

Arul melihat tangan itu dan menerima pertolongan seseorang untuk bangkit, rasa lelah dan sakit hati itu membuat Arul merasa badannya sangat lemah dan tak bertenaga.

" terima kasih."

" sama-sama. kamu kelihatan kacau sekali bung. apa yang telah terjadi ? " tanya orang yang membantu Arul berdiri yang ternyata adalah Toni.

" ehm...tidak...tidak ada apa-apa." Arul tidak ingin menceritakan masalahnya dengan yang lain.

" hey bung tidak usah khawatir..aku bisa dipercaya. lagi pula tadi aku melihatmu berteriak-teriak di dalam sana. apa kau kehilangan kekasihmu? ayolah Man, wanita nggak cuma satu, mati 1 tumbuh seribu. "

"heh...kau mungkin blm pernah jatuh cinta ya?" tanya Arul mencibir perkataan Toni.

" Apa itu penting ? buat aku yg penting adalah bekerja dapet uang banyak, dengan begitu cewe-cewe bakal antri dengan sendirinya. dan aku liat-liat kamu cukup tampan buat menggaet cewe-cewe di luaran sana. "

" Apa kamu seorang Playboys?" tanya Arul

" mungkin. " Jawab Toni padahal dalam hati toni berteriak. " aku hanya mencintai seorang wanita saja selama ini, dan dia adalah wanitamu. "

" aku juga dulu seorang playboy. aku suka mempermainkan perasaan wanita, aku suka membuat wanita-wanita tergila-gila padaku. lalu membuangnya seperti sampah yang tidak berguna. Tapi setelah aku bertemu istriku dan mulai jatuh cinta. segalanya berubah. tiap hari aku selalu ingin di dekatnya. Tiap hari sepulang bekerja ada yg menyambut walau sekedar memberikan cemilan dan minuman. atau bergelayut manja saat berada di ruang tamu sambil menonton televisi. setiap hari yang kulalui bersamanya terasa sangat indah. bahkan aku merasakan kesedihannya ketika dia merasa sakit dan kecewa. Kamu tau sejak saat aku jatuh cinta padanya. aku hanya butuh seorang wanita saja. walau ada yg lebih cantik datang dan mencoba merayuku. hatiku nggak mampu berpaling. hanya dia dihatiku, dipikiranku. bahkan aku selalu ingin membuatnya bahagia. " kata Arul mengingat kenangannya bersama Risya.

"Jadi sebesar itukah cintamu padanya? lalu kenapa dia meninggalkanmu?"

" ada kesalah pahaman diantara kami. Dia melihatku berada di hotel bersama seorang wanita."

" hahahaha....pantas saja kau di tinggalkan istrimu. ternyata kau seorang ba*****n. wanita mana yng rela melihat suaminya berada di kamar hotel bersama seorang wanita. "

" Tapi semua terjadi itu salah paham. aku tidak mengkhianatinya. aku tidak tau kenapa aku tiba-tiba berada di kamar hotel itu. Seingatku aku pulang dari PT dan bu Dela meminta bantuanku untuk mengganti ban mobilnya yang bocor. Aku sendiri juga tidak tau bagaimana bisa aku berada di kamar hotel dengan bu Dela. "

" jadi maksud kamu, kamu dijebak?"

" Ya sepertinya aku dijebak. aku akan menyelidikinya. aku nggak mau kehilangan istriku karena kesalah pahaman ini. "

" Apa yang akan kau lakukan ? "

" aku akan menyusulnya ke Jepang secepatnya. "

" apa dia mau memaafkanmu?"

" aku akan meyakinkannya bahwa semua tak seperti yang dia pikirkan. aku sangat mencintainya.dan aku nggak mau kehilangannya. sampai kapanpun. "

" kalo dia memilih pergi jauh darimu. apa kamu akan melepaskannya? "

" aku tidak akan melepaskannya.hanya maut yang bisa memisahkan kami."

"Jika dia menikah dengan pria lain. bagaimana?"

"aku tetap akan berjuang untuknya.sampai aku mendengar dari mulutnya bahwa dia tidak mau bersamaku. kok aku jadi banyak bicara padamu. aku..aku pulang dulu. aku harus segera mencari cara untuk menjelaskan semuanya pada istriku. aku begitu mencintainya, harusnya malam ini jadi malam perpisahan yang membahagiakan buat kami. aku sudah menyiapkan candiled dinner yang romantis untuknya. bahkan aku sudah menyiapkan kado untuknya. lihat ini !!" Arul mengeluarkan kotak perhiasan dari saku celananya. dan ketika dia membuk0a kotak itu sebuah kalung berlian tampak berkilauan disana. kalungnya sangat cantik dan elegan.bahkan bandulnya berinisial A yg menandakan nama Arul

" wow...itu berlian?" tanya Toni

" yah...aku menabung selama 6 bulan agar bisa membelikan ini untuknya."

" kamu begitu mencintainya? hingga memberikan apapun untuknya."

" bagiku hanya dia yang paling berharga. harta dan apapun yg aku miliki tak berarti tanpa dia disisiku. "

" kamu yakin akan mampu mencintainya seumur hidupmu. nanti jika ada yg datang dan lebih cantik dari istrimu pasti kamu akan melupakannya. "

" hm...tidak aku akan selalu mencintainya. apapun yang terjadi padanya. " kata Arul sangat yakin.

" semoga kamu berhasil bung. "

"terima kasih."

Arul terseok-seok meninggalkan bandara. kini tinggal Toni yang diam membeku ditempat. ada keragu-raguan di dalam hatinya antara membiarkan kesalahpahaman antara Arul dan Risya agar dia bisa mendapatkan cintanya atau menolong Risya dan Arul agar bersatu kembali. Dilema itu membuat Toni terpaku cukup lama Di luar. membiarkan angin malam menyapa dan membatunya memilih. antara mempertahankan cintanya dan mengambil kesempatan atas kehancuran rumah tangga Risya dn Arul atau menjadi jembatan untuk keduanya bersatu.

"Apakah aku harus egois untuk mendapatkan cinta Risya yang selama ini aku nanti siang dan malam." Toni merasa hatinya terbelenggu, antara keinginan mendapatkan cinta gadisnya atau membantu sang gadis mengantarkannya pada kebahagiaannya dan membiarkan hatinya merana.

Toni kembali ke ruangannya dimana Risya berada. Dilihatnya Risya yg tertidur di Sofa karena lelah menangis daritadi. Ditatapnya wajah kuyu Risya, wajah cantik itu menghiasi hari-harinya selama ini. wajah itu yg mengantarkannya pada kesuksesan. wajah itu yg selalu memberinya semangat bahwa suatu saat dia akan datang mengambilnya untuk dijadikan pendamping hidup. tapi wajah itu yang terpampang dihadapannya adalah wajah kuyu penuh penderitaan. Hati Toni teriris melihat kepedihan yang dirasakan Risya. Dan dia tidak mau Arul menyakitinya lagi. apapun yang terjadi Toni nggak rela melihat Risya menderita. Dia akan melindungi Risya sampai kapanpun.

Toni mendekati Risya. menyentuh pipi Risya dengan lembut membuat Risya menggeliat dan memegang tangan Toni. matanya msih terpejam.dan bibirnya bergumam " mas...mas Arul..jangan pergi."

Toni sangat kaget dan sedikit cemburu. bahkan dikala tidurnya Risya masih membayangkan lelaki itu. Toni ingin menarik tangannya dari genggaman Risya namun Risya justru semakin erat menggenggam tangannya.