Sadewa sudah sampai di rumah sakit saat Elma sedang beres - beres .
" kemana mama kamu " tanya Sadewa saat masuk ke kamar Elma
" masih ngurus administrasi kak " jawab Elma yang kesusahan memasukan baju ke dalam tas nya . Sadewa segera membantu Elma .
" apa ada lagi ? " tanya Sadewa pada Elma saat semua baju sudah dia masukkan semua
" udah kok kak " jawab Elma , Sadewa menenteng tas dan barang - barang Elma
" aku taruh ini di mobil dulu " kata Sadewa meninggalkan Elma
" kakak ga lupa kan? " tanya Elma saat Sadewa diambang pintu ,
" iya cerewet " ujar Sadewa segera pergi , Elma tertawa senang .
Tanpa di ketahui Elma , Sadewa juga tersenyum meskipun sesaat .
" terima kasih banyak loh Dewa , udah mau repot - repot jemput Elma " kata mama Rina pada Sadewa yang mendorong Elma yang duduk dikursi roda
" ga repot kok tante , tante pulang nya mau dianter ke terminal bus juga " tanya Sadewa
" ga usah Dewa makasih , tante udah dijemput sama supir papanya Elma " jawab mama Rina .
Mama Rina mengantar Elma sampai Elma masuk ke dalam mobil Sadewa . Mama Rina melihat Sadewa tak banyak bicara tapi cara Sadewa memperlakukan Elma yang penuh perhatian membuat hati nya tenang . Apalagi keluarga Sadewa yang tampak terbuka menerima Elma .
" mama kalo udah sampai telepon ya " kata Elma yang sudah dudum di mobil
" iya , kamu juga yang sopan disana ya " kata mama Rina memberi pesan .
" hati - hati dijalan tante " Sadewa pamit mencium tangan mama Rina ,
" titip Elma selama disana ya nak " mama Rina mengusap lengan Sadewa . Sadewa membalas dengan senyuman meyakinkan . Sadewa segera masuk ke dalam mobil , dan malajukan mobilnya meninggalkan mama Rina yang juga segera masuk kedalam mobil yang telah menunggunya .
**
" kakak ga tanya kenapa papa aku ga jengguk aku " Elma bertanya sambil melihat reaksi Sadewa
" apa itu hal yang penting ? " jawab Sadewa tanpa expresi seperti biasa
" mama aku wanita simpenan ,,," kata Elma memandang lurus kedepan
",,,,," Sadewa masih tak bergeming
" aku pernah gagal menikah karena keluarga cowok itu malu dengan kondisi keluarga aku " Elma meneteskan air mata , Sadewa melihat sejenak kearah Elma . Dia melihat pergolakan batin dari tangis Elma .
" it's okey,,," Sadewa membelai rambut Elma perlahan " sekarang kamu jadi lebih kuat karena itu semua " lanjut Sadewa masih membelai rambut Elma . Membuat Elma makin nangis sesenggukan . Sadewa mulai panik dia menepikan mobilnya .
" jangan nangis nanti aku dimarahin bunda dikira aku ngapain kamu " Dewa mencoba menenangkan , tapi malah membuat Elma makin kenceng nangisnya .
" udah ya jangan nangis , mau apa es krim ?" tanya Sadewa
" emang aku anak kecil , nangis dikasih eskrim diem " kata Elma disela - sela tangisnya . Sadewa sampai tersenyum melihat Elma yang persis anak kecil , " dia malah ketawa " kata Elma lagi makin menjadi tangisnya .
" hahaha " Sadewa terbahak lagi " udah nangisnya ,tuh bersihin ingusnya " kata Sadewa sambil memberi tissue kearah Elma .
Elma membersihkan air matanya sambil melihat ke spion ,
" kemana dulu ini , kalo langsung pulang bunda lihat mata kamu bengkak pasti kena marah aku " kata Sadewa santai
" ga mau kemana - mana , aku lagi jelek " gerutu Elma yang masih menyeka air mata nya .
" makan aja ya ,aku laper " ucap Sadewa langsung tancap gas ,
" tapi kakak tetep jadi pacar aku seminggu kan " kata Elma dengan sisa - sisa tangis yang masih ada .
" hemb " kata Sadewa , membuat Elma tersenyum senang .