Saat akan pulang Luna melihat Oldiet sudah ada didepan kantornya , Luna segera menghampiri Oldiet
" aku masih ada perlu , kamu pulang aja dulu " kata Luna pada Oldiet
" ya udah aku anterin aja " kata Oldiet mencoba membujuk
" ga usah maksa gitu deh " Luna mulai cemberut
" daripada naik taksi " Oldiet masih belum menyerah
" maaf pak Oldiet , Luna masih ada kerjaan yang belum selsesai " tiba - tiba terdengar suara seseorang , Luna mendongak melihat Rayi yang sudah ada disampingnya .
" oh gitu ya , bilang dong kalo masih ada kerjaan kan aku ga maksa " kata Oldiet mencubit gemas hidung Luna , Rayi membelalakkan mata karena Luna tampak biasa dengan sikap Oldiet .
" saya permisi dulu ya pak " Rayi permisi pada Oldiet
" silahkan pak Rayi " Oldiet mempersilahkan , Rayi segera berjalan meninggalkan Oldiet . Tetapi Luna belum mengikutinya , hingga Rayi berbalik merangkul pundak Luna .
" mau jalan sendiri atau aku gendong " bisik Rayi , membuat Luna ternganga tidak percaya dengan ucapan Rayi . Dia buru - buru jalan mengikuti Rayi .
Rayi membukakakan pintu untuk Luna , mempersilahkan Luna untuk duduk . Setelah Luna duduk Rayi menutup pintu mobilnya dan segera duduk dikursi kemudi .
" sabuk pengaman " kata Rayi saat dilihatnya Luna masih belum memasng sabuk pengaman
" mau kemana !! " tanya Luna ketus , tak banyak bicara Rayi segera memasangkan sabuk pengaman untuk Luna . Membuat Luna salah tingkah karena jarak wajahnya dengan Rayi sangat dekat , hingga membuat Luna bisa mencium aroma parfum Rayi .
Setelah memasang sabuk pengaman , Rayi segera melajukan mobilnya meninggalkan Oldiet yang melihat mereka dari kejauhan .
**
Mobil Rayi berhenti di sebuah parkiran apartemen . Rayi keluar dari mobilnya , dia segera membukakan pintu untuk Luna . Tapi Luna tak bergeming sama sekali , Luna tidak mau keluar dari mobil .
" ga mau keluar? " tanya Rayi lembut , Luna masih diam . Rayi duduk dibawah mobil tepat disamping Luna . Suasana hening Luna sesekali melirik kearah Rayi yang duduk dibawah .
" buruan bangun , kotor tau dibawah " omel Luna saat melihat Rayi duduk bersila tanpa bicara , Rayi mendongak girang karena dapat respon dari Luna .
" keluar dulu dong " pinta Rayi manja tanpa beranjak dari duduknya ,
" iya , iya " ketus Luna , Rayi segera berdiri memberi jalan untuk Luna . Rayi membersihkan celananya .
" masih marah sama aku " kata Rayi sambil memegang rambut Luna manja
" aku ga marah siapa yang marah " Luna berusaha menepis tangan Rayi yang bermain dengan rambutnya
" trus kenapa ga mau ngomong sama aku "
" ini buktinya aku ngomong sama kamu !!"
" trus kenapa hp dari aku ga dipake "
" emang aku cewek apaan , ditinggalin gitu aja trus datang - datang dimasih hp " kata Luna berapi -api
" oh jadi itu permasalahannya " Rayi akhirnya mengerti kenapa Luna marah pada dirinya , " kalo gini kan tahu , aku sampai kehilangan akal biar bisa ngomong sama kamu " Rayi mencoba mencium kening Luna tetapi Luna buru - buru menghindar
" ga usah pegang - pegang " Luna kembali menepis tangan Rayi . Segera Rayi melepas tangan nya .
" sambil makan yuk " ajak Rayi
" aku udah kenyang " jawab Luna ketus
" minum teh "
" ga "
" cokelat hangat "
" ga "
" trus mau nya apa dong ?"
" ga mau apa - apa , kalo udah aku pulang nih "
" ya jangan dong kan belum selesai ngomongnya "
" ga ada yang perlu di omongin lagi !!" Luna bersikeras
" trus malam itu ga ada artinya buat kamu ?" tanya Rayi
" trus kalo ada artinya kenapa kamu pergi tanpa ngomong sama aku , trus kalo ada artinya ngapain kamu ngajak cewek itu ke kantor " kata Luna panjang lebar .