webnovel

Coba Sehari Saja

" kak tapi loe kan lagi jomblo " celetuk Luna saat perjalanan pulang .

" lah emang kenapa kalo gue jomblo " sanggah Nakula ,

" kan siklus nya kalo loe jomblo kak Xena punya pacar dodol " kata Luna mengingatkan .

" bener juga ya dek " kata Nakula menepuk dahi nya tersadar .

" udah serobot aja kak " sela Rayi .

" boleh , boleh ,, " Nakula terdiam sejenak , " atau gue pacaran dulu aja ya , biar Xena jomblo terus karo Xena dah jomblo baru gue masuk " lanjut Nakula .

Kini giliran Luna dan Rayi yang menepuk dahi tidak percaya dengan solusi Nakula .

" cerdas banget loe kak " puji Rayi yang langsung dijewer oleh Luna .

" solusi macam apa itu kak " geram Luna .

" terus gue harus gimana coba " kata Nakula putus asa .

" udah pepet terus sampai kena , bodoh amat dia udah punya cowok " kata Rayi ,

" betul banget tuh kak " Luna membenarkan .

" ok besuk gue coba " kata Nakula setuju .

Pagi itu Luna dibangunkan oleh Rayi yang sudah duduk di samping ranjangnya . Luna mengusap mata memastikan siapa yang ada di hadapannya , kemudian melihat jam yang ada di sebelah tempat tidurnya . Masih pukul 03.00 .

" kamu kemaren ga pulang ?" tanya Luna yang baru ingat kalo Rayi kemaren bermain billiar bersama kakak - kakaknya .

" iya tidur sama kak Nakula , berisik banget . Kamu pindah sama bunda gih " jawab Rayi sambil merebahkan tubuhnya disebelah Luna , lalu memejamkan matanya .

" iyaa ,, " kata Luna sambil menyelimuti Rayi , kemudian segera beranjak pergi ke kamar bunda nya .

" tidur mana loe kemaren ? " tanya Nakula yang lebih tepat disebut omelan .

" Tidur kamar Luna kak , ampun kakak kalo tidur berisik banget " keluh Rayi .

" eeitss apa - apaan kamu berani tidur dikamar Luna " celetuk Sadewa .

" Luna tidur sama bunda " bela bunda ketika melihat Rayi akan di amuk oleh Nakula dan Sadewa , Luna hanya bisa geleng - geleng melihat kedua kakaknya bikin ulah .

" bunda jangan mentang - mentang dia kaya ya jadi belain dia terus " kata Nakula sok , Rayi menahan tawa .

" makan nih kaya " kata bunda yang memasukkan sepotong roti pada mulut Nakula .

" iihh bunda ga ada sayang - sayangnya sama anaknya sendiri " keluh Nakula .

"gimana dokumen buat kuliah sudah lengkap semua ? " tanya Yudhistira , membuat syok Luna dan Nakula yang tahu bahwa Rayi belum tahu rencana itu . Rayi yang ada di sana menatap Luna tak percaya .

Tatapan Nakula dan Rayi beradu sesaat , Nakula tampak khawatir , tapi Rayi sangat tenang . Dia hanya tampak terkejut sejenak , kemudian makan dengan tenang lagi . Tapi Luna tampak gusar menatap Rayi berkali - kali .

" udah kak " jawab Luna lirih ,

" paspor nya juga udah siap ?" tanya Yudhistira lagi , Luna hanya menahan rasa takutnya pada amarah Rayi ,

" udah siap semua kok kak " Luna memejamkan mata sejenak berharap kakaknya tidak bertanya apa - apa lagi .

" ya udah kalo gitu " kata Yudhistira melanjutkan makannya . Luna bernafas lega .

Luna yang berangkat kerja dengan Rayi merasakan kengerian apa yang akan dia hadapi . Rayi diam seribu bahasa , Luna pun yang mau menjelaskan pun urung takut dia dimakan utuh - utuh oleh Rayi . Perjalan ke kantor pun bagai perjalan ke alam lain sunyi tanpa suara . Bahkan untuk menatap Rayi pun , Luna tak berani melakukan .

" kamu duluan aku mau ganti baju dulu " kata Rayi saat di depan kantor ,

" oh iya " Luna buru - buru turun dari mobil , dan saat hendak pamit Rayi sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi . Luna mendengus sedih .

" gue mau tanya apa Luna ngajuin surat pengunduran diri ?" tanya Rayi lewat telepon pada Deryl setibanya dirumah .

" iya udah awal bulan lalu " jawab Deryl santai .

" kenapa loe ga bilang gue " amuk Rayi ,

" lah kata Luna loe udah tahu , ya gue diem lah . Apalagi loe cowoknya , ya gue pikir loe tahu " jelas Deryl .

" oh ya udah sorry - sorry " putus Rayi cepat . Dia membanting ponselnya di ranjang . Kemudian dia segera mengganti baju nya .

Di kantor ,

Deryl melihat Luna murung kemudian menghampirinya .

" loe ga bilang Rayi kalo loe mau berhenti kerja ?" tanya Deryl , Luna hanya mengangguk kemudian menenggelamkan wajahnya pada tangannya diatas meja .

" loe tuh ya " kata Deryl geleng - geleng meninggalkan Luna .

Luna berkali - kali menatap lorong menanti kedatangan Rayi , namun Rayi tak kunjung datang , bahkan hingga saat makan siang pun Rayi tak kunjung datang . Luna yang khawatir segera menelepon Rayi . Namun Rayi tak kunjung menjawab . Luna makin khawatir . Dia berjalan kearah ruangan Deryl , dia mengetuk pintu ,

" masuk " seru Deryl ,

" kak Rayi ga datang ya " tanya Luna yang hanya menyembulkan kepala di depan pintu ,

" iya dia di lokasi , kamu mau ke sana . Gue anterin ?" jawab Deryl masih dengan mata menatap laptop ,

" ogah , pasti dia masih marah " kata Luna cemberut ,

" ya lagian loe ada aja acara buat dia naik darah " omel Deryl ,

" kemarin itu aku dah mau bilang eh ada huru - hara " sembur Luna yang langsung duduk di kursi didepan Deryl tanpa menutup pintu .

" udah tau cowok loe se-posesif itu sama loe masih aja bikin dia emosi " ceramah Deryl .

" gimana gue ga takut mau ngomong kak , orang kak Rayi ngajakin nikah mulu sedangkan semua orang diluaran sana bilang kalo aku cuma mau jadi cinderella aja " kata Luna panjang lebar .

" kenapa kamu harus pusing sama omongan orang , yang ngejalanin kan kamu ?!" sanggah Deryl ,

" coba sehari aja yaw kakak jadi aku terus dengerin omongan orang - orang di luar sana tentang aku " kata Luna sebel yang langsung meninggalkan Deryl yang hanya mendengus kesal juga .

" cewek ribet amat , udah ada yang mau serius masih juga ga mau . Giliran ditinggal yang serius nangis nanti " omel Deryl sepeninggal Luna .

**

Ditempat Lain Nakula sedang ragu - ragu memarkir mobilnya didepan sekolah tempat Xena mengajar . Lama dia duduk di mobilnya , tapi sesaat kemudian akhirnya dia keluar dari mobilnya . Dia berjalan kearah sekolah itu , Nakula menghampiri pos satpam di depan gerbang sekolah .

" permisi pak , mau ketemu sama miss Xena apa bisa ya ?" tanya Nakula ramah .

" dari mana ya pak ? biar saya telepon ke kantor dulu " jawab bapak satpam tersebut .

" saya temennya pak , atau kalo ga gitu nitip aja ya pak ini " kata Nakula sambil mengulurkan undangan yang dipegangnya dari tadi .

" oh iya pak , baik nanti saya sampaikan " bapak satpam itu menerima undangan yang diberikan Nakula .

" ya udah pak kalo gitu saya permisi dulu " pamit Nakula

" iya pak " jawab bapak satpam tersebut . Nakula berjalan kembali kearah mobilnya . Setelah masuk dia tidak langsung pergi melainkan menunggu Xena pulang terlebih dahulu .