76 Untuk Yang Terakhir

Nakula masih menunggu didepan sekolah tempat Xena kerja . Dan saat jam pulang sekolah Nakula menajamkan mata mencari - cari Xena . Tapi saat mata nya menemukan sosok Xena , dia melihat Xena melambaikan tangan pada lelaki yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah . Lelaki tersebut pun melambai pada Xena .

" benar juga kata Luna , Xena lagi punya cowok " gumam Nakula . Setelah melihat Xena masuk kedalam mobil lelaki tersebut , Nakula segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat tersebut .

***

Setibanya di rumah Luna segera merebahkan tubuhnya di sofa , dengan tas yang dengan sembarang dia taruh . Membuat Sadewa yang akan pergi terpaksa menaruh tas adiknya di dalam kamar .

" kebiasaan deh dek " omel Sadewa saat keluar dari kamar Luna ,

" hehe " Luna nyengir , " mau kemana kak ? " tanya Luna

" beli koper , si Elma minta beli koper baru " kata Sadewa pasrah ,

" haha selamat menikah dengan shopaholic madam Elma " goda Luna , Sadewa hanya melambai sebelum pergi .

" Lun , Luna " teriak Nakula dari lantai dua rumah sambil berjalan kearah Luna .

" apaan sih teriak - teriak " Luna jadi ikutan teriak ,

" oh udah pulang , kirain belum " kata Nakula yang duduk di sofa sebelah Luna . Nakula tampak menelepon seseorang .

" mau futsal gue , ikut ga ? kalo ikut jemput gue yak " kata Nakula ,

" ga usah ngajak Rayi , di kantor lagi ribet banget " celetuk Luna , membuat Nakula kaget .

" hahaha tau loh dia gue telepon sama loe " kata Nakula pada Rayi di ujung telepon .

" siapa lagi yang mau loe suruh - suruh " kata Luna langsung ngeloyor pergi ke kamarnya meninggalkan Nakula sendiri .

" jadi ikut ga , kalo ga ikut gue minta jemput anak - anak " tanya Nakula lagi .

" iya bentar lagi gue jemput kak " jawab Rayi ,

" ya udah gue matiin "

" iya kak "

Setelah mematikan telepon Nakula berjalan mengetuk kamar Luna , tapi tak ada jawaban .

" ngapain loe ? nangis ? " teriak Nakula , masih didepan pintu kamar Luna .

" bikin sakit kepala aja nangis - nangis " omel Luna yang tiba - tiba keluar kamar dan sudah menganti baju .

" kirain nangis " kata Nakula yang mengikuti Luna ke arah ruang makan

" kepo amat sih loh kak !!" kata Luna ketus

" eh gue mau cerita nih " kata Nakula memelas ,

" apaan ? pasti kak Xena udah punya cowok kak ?" tebak Luna membuat Nakula terperangah .

" asli loe ya ,, kenapa bisa ketebak semua " Nakula geleng - geleng kepala .

" kan emang udah siklusnya kak " kata Luna sambil mengunyah cookies yang ada di meja .

" makan yang bener , jangan makan cookies aja " kata Nakula menutup toples .

" gula darah turun deh kak , butuh asupan gula " elak Luna sambil merampas toples tersebut dari Nakula .

" nanti di sana ga usah diet - diet , kalo sakit ga ada yang rawat . Bawa baju dingin yang banyak , di sana ada musim dinginnya . Jangan Lupa obat alergi dingin kamu " kata Nakula tiba - tiba sedih .

" siap boss , jangan lupa uang bulanan gue " goda Luna .

" katanya loe di sana mau kerja part-time ? emang masih butuh uang " ejek Nakula .

" aku suka , sangat suka uang " kata Luna centil .

" sekolah yang bener , biar orang yang pernah hina loe iri " kata Nakula menguatkan adiknya .

" iyaa kak makasih " Luna memeluk kakaknya ,

" tumben - tumbenan pelukan kalian " kata bunda yang baru keluar kamar ,

" tau nih anak " kata Nakula berusaha melepas pelukan adiknya .

" bunda , nanti sering - sering kirim cookies ya buat Luna " kini Luna beralih memeluk bunda nya .

"kamu yang hati - hati loh dek " bunda mengusap punggung Luna berkali - kali .

" bunda jangan bolehin dia tidur dikamar Luna " tunjuk Luna pada Nakula , membuat Nakula gemas dan memukul pelan telunjuk adiknya .

" baru juga baikan " bunda memukul pundak Luna .

" hatchii " Luna tiba - tiba bersin , bunda melepas pelukannya .

" tuh kan , habis ngapain ?" selidik bunda .

" tadi naik taxi ac nya kenceng banget bunda " Luna mengusap hidungnya yang mulai berair .

" terus loe di sana gimana Lun , Luna " omel Nakula yang sudah menyiapkan air hangat untuk adik nya .

" kalo udah kebiasaan juga tahan kak ,, hatchii " kata Luna nyengir sambil sesekali bersin - bersin .

" nih obatnya nak " bunda memberikan obat pada Luna .

" siapa yang sakit bunda ? " celetuk Rayi dari ruang tamu ,

" nih si Luna alergi dinginnya kambuh " jawab bunda , sambil berjalan ke kamar Luna mengambil baju hangat Luna . Sedang Rayi dan Luna hanya saling pandang kemudian saling membuang muka . Nakula yang sadar situasi tersebut segera berjalan meninggalkan adiknya . Saat bunda berjalan membawa baju Luna , buru - buru Nakula memberikan baju tersebut pada Rayi , dan mengajak bunda berjalan ke arah ruang tamu .

Rayi berjalan mendekat memberikan baju tersebut pada Luna .

" hatchii " Luna kembali bersin ,

" udah minum obat ?" tanya Rayi , Luna langsung menunjukan obat yang baru dia telan . Rayi hanya terdiam begitu juga Luna . Mereka masih mematung .

" aku mau futsal sama kak Nakula dulu " pamit Rayi setelah beberapa saat , Luna hanya mengangguk setelah itu Rayi segera pergi menyusul Nakula .

" sepertinya ini akan jadi akhir " gumam Luna saat Rayi menghilang dari pandangannya . Tak beberapa lama setelah itu Luna berjalan ke dalam kamarnya.

***

Setelah pulang futsal Rayi dan Nakula beristirahat di teras rumah Nakula . Rayi beberapa kali melihat kearah dalam rumah .

" kalo habis minum obat biasa nya dia tidur " celetuk Nakula ,

" ga siapa yang nyariin Luna " elak Rayi ,

" terus ngapain loe bolak - balik lihat ke dalem " goda Nakula ,

" siapa tahu bunda datang " elak Rayi lagi .

" muka loe " Nakula melempar handuknya pada Rayi , " udah pulang sono " usir Nakula sambil melangkah masuk kedalam rumah . Mau tak mau Rayi pasrah berjalan pulang .

Di dalam mobil Rayi mengeluarkan ponsel nya , dia mencoba mengetik pesan ,

' udah tidur ?' ( kemudian dia menghapusnya pesan tersebut)

' gimana alerginya ?' ( kemudian dia menghapusnya lagi pesan tersebut )

' Bie ? , aku kangen ' ( kemudian dihapus lagi )

' Tok ,Tok '

Tiba - tiba kaca mobil Rayu di ketuk , membuat Rayi kaget .

" astaga bikin kaget aja " kata Rayi mengusap dada sambil membuka kaca mobilnya sambil menatap Luna yang ada di luar mobil .

" ngapain disini " Rayi keluar dari mobil menatap Luna yang hanya memakai dress tipis dan jaket , melihat dirinya tanpa bicara sedikitpun .

" hatchii " Luna kembali bersin ,

" tuh kan buruan masuk , " kata Rayi melembutkan suaranya , Luna masih diam tapi langsung memeluk Rayi erat - erat ,

" besuk aja kita ngomong nya ya , dingin Bie nanti kamu tambah sakit " kata Rayi mengusap lembut rambut Luna , membuat tangis Luna yang dia tahan dari pagi pecah . Luna sesenggukan di pelukan Rayi .

" kita omongin besuk ya , ga enak sama orang rumah " kata Rayi takut kena marah kakak Luna . Tapi Luna masih memeluk erat Rayi .

" untuk terakhir kalinya Bee " kata Luna dalam hati , sambil mengatur nafasnya . Setelah tangisnya reda Luna melepas pelukannya pada Rayi . Dia kembali mengatur nafasnya , Rayi membantu mengusap air matanya .

" kamu masuk ya , besuk kita ngobrol lagi " kata Rayi mengusap rambut Luna berkali - kali . Luna mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Rayi .

avataravatar
Next chapter