Sosok Vian terlihat duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Kedua tangannya tertaut di ataspaha, tatapannya menatap ke depan ke arah Briena yang baru masuk dari pintu depan. Wajah Vian terlihat sangat marah. Dada bidangnya naik turun dengan cepat. Pria itu berusaha mengendalikan emosinya sebelumkemudian beranjak berdiri.
Vian berjalan ke arah Briena yang masih berdiri di ambang pintu rumahnya. Wanita itu tersenyum tipis memandang Vian tanpa ekspresi yang bisa ditebak. Ia dapat melihat kemarahan Vian saat ini. Briena menyiapkan diri sebelum amarah pria itu meledak di hadapannya.
"Kau sudah pulang," ujar Briena berusaha tenang saat Vian berdiri di hadapannya. Padahal tangannya bergetar menahan rasa takut. Apalagi saat melihat aura Vian yang dominan akan rasa marah dan juga kesal. Sepertinya pria itu akan meledak di hadapan Briena.
"Tutup mulutmu. Sialan!" Vian menarik lengan Briena, lalu menyeretnya ke lantai atas.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください