webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · アクション
レビュー数が足りません
205 Chs

179. Tugas Tetaplah Tugas

Mendengar pengakuan tersebut, sedikitnya membawa angin segar bagi Riki. Terlintas ide nakal dalam kepalanya. Namun, untuk sekarang tidak akan digunakannya. Masih harus menyusunnya matang-matang.

Riki diam dan tetap memasang wajah datar, diselingi dengan suara yang terisak-isak, alhasil mampu menarik perhatian Arumi lebih dalam.

"Jangan nangis dong, Sayang. Akunya jadi tidak tega lihatnya 'kan." Arumi ikut memelas, yang dilakukannya tulus. Tidak seperti Riki yang sekedar pemanis di bibir saja.

Arumi pun berpikir keras untuk menghibur pujaan hatinya itu, "Bagaimana kalau, nanti kita bertemu lagi? Aku akan meminta izin pada Daddy untuk pergi bersama teman. Mungkin Daddy akan mengizinkannya andai aku mengatakan ingin bertemu teman. Aku akan memohon pada Daddy nanti."

Usulan Arumi jelas mendapat tanggapan bahagia dari Riki. Senyuman yang semula memudar, kini terlihat kembali.

"Sungguh, Sayang?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください