webnovel

MY DEAR HEALER

作者: Serafey
歴史
連載中 · 39.2K ビュー
  • 22 章
    コンテンツ
  • 5.0
    46 レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Nalini, seorang gadis yang bercita-cita menjadi tabib hebat. Namun, kegagalan ibunya mengatasi penyakit wabah yang menyerang desanya membuat mereka diusir karena dianggap sebagai sumber bencana. Nalini bertemu dengan seorang pertapa sakti misterius yang mengajarkannya ilmu pengobatan rahasia. Tapi dia tak puas selagi belum bisa mengembalikan nama baik keluarganya. Maka tabib muda itupun memutuskan berjuang dengan segala cara. Mampukah Nalini menggenapi ambisinya di tengah kemelut cintanya dengan seorang anak bangsawan pada waktu yang bersamaan?

Chapter 1Usir Mereka!

"Usir! Usir mereka dari desa ini!"

"Betul. Mereka harus pergi sekarang juga!"

"Sumber bencana itu harus kita enyahkan!"

Suara-suara ramai orang berteriak dan mengeluarkan sumpah serapah terdengar dari luar gubuk Nyai Dhira. Tangan perempuan tua itu terlihat gemetaran memasukkan barang-barangnya yang tak seberapa ke dalam buntalan kain.

Di sudut rumah, seorang remaja putri ikut kebingungan dan berjalan mondar-mandir. Dia ingin keluar dan menjawab ancaman orang-orang desa itu tapi dicegah oleh ibunya.

"Mbok! Kenapa kita hanya diam saja? Kita tak bersalah!" protes gadis itu.

"Nalini, mereka sedang gelap mata. Jumlah mereka puluhan orang. Apa yang bisa dilakukan oleh dua orang perempuan lemah seperti kita?" balas Nyai Dhira.

"Tolong ambilkan sisa ramuan obat di dalam karung itu, Nduk!" lanjutnya sambil menunjuk karung kecil di atas meja.

Nalini, gadis remaja itu, menyambarnya dengan cepat. Ia kemudian buru-buru membantu ibunya membereskan barang yang akan mereka bawa.

"Ta-tapi, Mbok … kemana kita akan pergi?!" Nalini berbisik gelisah. Dadanya terasa sesak. Ia tak tahu kemana mereka akan pergi. Gubuk reyot peninggalan ayahnya adalah harta satu-satunya yang mereka miliki saat ini.

Nyai Dhira menggeleng. Tetes air mata tampak bergulir di sudut matanya. Tapi, perempuan itu segera menyusutnya. Ia tak mau terlihat lemah di depan anak gadisnya.

"Ke mana saja, Nduk. Pasti ada tempat berteduh untuk kita. Yang penting saat ini kita menyelamatkan diri dari amukan orang-orang yang kesetanan," jawab Nyai Dhira memcoba tabah.

Nalini tak berkata-kata lagi. Ia tahu, ibunya adalah korban fitnah. Wabah penyakit di desa mereka yang belum bisa diatasi, menjadikan Nyai Dira sebagai kambing hitam. Sudah tujuh orang yang meninggal dalam tiga bulan ini. Sebagai seorang tabib, Nyai Dhira sudah berusaha mengobati mereka, tapi justru dituduh sebagai penyebab bencana.

"Ayo, Nduk. Cepat berkemas!" sergah Nyai Dhira mengagetkan Nalini yang tertunduk melamun.

"I-iya, Mbok." Nalini menyambar buntalan kain yang berisi pakaian dan barang pribadinya. "Kita pergi sekarang?"

Belum sempat Nyai Dhira menjawab, terdengar rumah mereka mulai dilempari batu dari luar.

"Keluar kau dukun jahat!" teriak seseorang dengan nada marah dari halaman rumah mereka.

"Bakar saja rumahnya! Bakar!" seru yang lain memanas-manasi.

Tanpa menunggu lagi, Nyai Dhira dan Nalini berusaha kabur. Gemetar tangan perempuan setengah baya itu membuka pintu dapur. Beruntung halaman belakang rumah mereka ditanami dengan banyak pohon pisang. Batang pohon dan daunnya yang rimbun menghalangi pandangan dari orang-orang yang mulai semakin banyak berdatangan ke rumah mereka.

Nalini terus memegangi ujung kain kebaya yang dikenakan ibunya. Detak jantungnya semakin kencang. Lututnya terasa lemas mendengar suara-suara orang yang mengancam mereka.

Tanpa berkata-kata, tangan Nyai Dhira menggenggam erat tangan anaknya dan menyeretnya. Setengah berlari mereka meninggalkan rumah mereka tepat saat seorang lelaki mendobrak pintu depan rumahnya.

"Hai, dukun jahat! Keluar dan pertanggungjawabkan perbuatanmu!" bentak lelaki itu sambil mencari-cari sosok Nyai Dhira.

Beberapa pemuda terlihat ikut masuk ke dalam rumah dan mulai mengacak-acak isi rumah. Mereka menelisik setiap sudut tapi tak menemukan yang mereka cari.

Seorang pemuda kemudian memeriksa ke dapur dan mendapati pintu yang terbuka. Sepintas ia melihat kelebatan bayang Nyai Dhira dan Nalini di kegelapan malam.

"Mereka sudah kabur! Cepat kita kejar mereka!" serunya.

Seperti diaba-aba, puluhan orang lelaki dewasa berlarian mengejar Nyai Dhira.

"Jangan sampai kita kehilangan jejak perempuan itu!" teriaknya seraya menghunuskan sebilah golok.

Sementara dari depan, terdengar gemeretak bangunan kayu dilahap api. Bau hangus terbakar dan asap yang membumbung tinggi menguar di udara malam.

Nyai Dhira dan Nalini terus berlari menghindari para pengejarnya. Mereka tak peduli kain yang dikenakan mulai compang camping dan robek terkena ranting-ranting tajam.

"Mbok! Mereka membakar rumah kita!" seru tertahan Nalini ketika menengok ke belakang dan menyaksikan kobaran api dari rumahnya.

"Sudah, Nduk. Tak usah dilihat lagi. Kita harus cepat mencari tempat persembunyian!" ujar Nyai Dhira dengan nafas memburu. Ia tahu warga desa tak sekedar membakar rumahnya tapi juga mengejarnya.

Memang benar, tak jauh di belakang mereka, mulai terdengar derap langkah orang-orang yang berlari dan menyingkirkan tanaman perdu dengan bilah pedang atau goloknya.

Nalini tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka sampai menemukannya. Ia mempercepat larinya, meski telapak kakinya perih. Dirasakannya darah mengucur dari kulit yang tertusuk kayu lancip.

Nyai Dhira yang sudah setengah baya mulai kepayahan berlari. Nafasnya tersengal-sengal saking letihnya. Tapi ia tak hendak menyerah. Tangan kanannya terus menggenggam erat lengan anak gadisnya. Hanya satu tujuan yang ada di pikirannya, hutan.

"Aaahh …" Nalini berteriak dan tiba-tiba tubuhnya terjatuh. Rupanya ia kehilangan banyak darah hingga lemas dan tak kuat lagi berlari.

"Nduk! Kamu kenapa?" teriak Nyai Dhira panik.

Cahaya bulan menyinari wajah pias Nalini. Nyai Dhira melihat bibir putrinya pucat. Dengan sigap ia memeriksa bagian tubuh Nalini dan menemukan darah yang mengucur dari kakinya.

"Kamu terluka, Nduk! Kenapa diam saja, hah?!" serunya seraya cepat menyobek ujung kainnya dan membebat luka di kaki Nalini agar menghentikan pendarahan. Hatinya terasa hancur dan pilu melihat kondisi putrinya yang tak berdaya.

"A-aku tak apa-apa, Mbok. Cepatlah sembunyi, tinggalkan aku di sini," ujar Nalini. "Simbok harus selamat …"

Nyai Dhira tak menghiraukan perkataan Nalini. Ia mengangkat tubuh anaknya yang sudah besar itu dan bermaksud menggendongnya. Namun, belum juga terangkat, mereka berdua justru sama-sama jatuh.

Tiba-tiba dari arah balik pohon, seorang pemuda melihat mereka dan berteriak memanggil teman-temannya.

"Mereka di sini! Aku menemukannya!" teriaknya.

Para pengejar Nyai Dhira segera mengepung buruannya dengan muka-muka beringas.

Nyawa mereka berdua kini seolah berada di ujung tanduk.

Seorang lelaki berbaju hitam dan berkumis tebal maju dan menempelkan goloknya tepat di leher Nyai Dhira.

"Angkat wajahmu, dukun sialan!" teriaknya.

Nyai Dhira terpaksa mengangkat wajahnya dibawah ancaman golok. Cahaya bulan memantulkan bayangan golok yang tajam. Dalam sekali tebas, sudah pasti nyawa melayang.

Perempuan itu sudah tak bisa lagi berpikir jernih, hanya jemari tangannya yang semakin erat menggenggam tangan Nalini.

"Sim-simbok …" bisik Nalini lemah. Wajahnya sudah bersimbah air mata. Ia menangis tanpa suara.

Para pengejar itu semakin merangsek maju. Pandangan mata mereka memancarkan sinar kebencian yang mendalam. Seolah hanya kematian Nyai Dhira yang sanggup memuaskan mereka.

"Nyawamu di ujung golok ini. Sekarang beri tahu kami, bagaimana caranya mengobati warga desa yang sakit itu?" tanya lelaki berpakaian hitam itu.

Nyai Dhira tak kunjung menjawab. Dia terdiam karena memang tidak tahu apa yang menyebabkan orang-orang itu sakit dan dia belum menemukan obat penawarnya.

"Kalau kau tidak mau menjawab. Dalam sekali tebas, kepalamu akan menggelinding ke tanah!" bentak si lelaki berkumis.

"A-ampun … sa-saya benar-benar tidak tahu, wabah itu jenis apa dan bagaimana mengobatinya," terbata-bata Nyai Dhira menjawab.

"Bagaimana mungkin kau tidak tahu? Kau jadi dukun sudah lama, kau juga kemarin memberikan ramuan untuk orang-orang yang sakit itu!" bentak seorang pemuda kerempeng dari arah kanan.

"Aku hanya menolong sebisaku, aku memberikan ramuan dan jamu untuk menguatkan daya tahan tubuh, tapi nyatanya …" Nyai Dhira tak meneruskan perkataannya.

Seorang lelaki maju sambil meludah di depan Nyai Dhira. Cih!

"Kau tak bisa menyembuhkan istriku, kau justru membunuhnya!" teriaknya marah. "Aku bersumpah akan membalaskan kematian istriku!"

Nyai Dhira mengenali lelaki itu. Dia adalah Sapto. Kemarin sore istrinya meninggal setelah sebelumnya meminum ramuan jamu dari Nyai Dhira. Sapto menuduh Nyai Dhiralah yang meracun istrinya dan menghasut orang-orang agar melenyapkannya.

"Mohon ampun, Kang Sapto. Aku tak membunuh istrimu … aku hanya memberikan ramuan penguat, tidak ada racun," jelas Nyai Dhira. Matanya berkaca-kaca. Ia tahu penjelasannya tak akan didengarkan oleh orang yang sedang marah sekaligus bersedih.

"Banyak saksinya. Kau yang membuatkan ramuan aneh. Begitupun dengan orang-orang yang telah kau berikan ramuan itu. Semuanya meninggal! Mau alasan apalagi?" sergah Sapto sambil menarik kepala Nyai Dhira.

"Sudah habisi saja dia," ucap lelaki berkalung sarung. "Tak usah banyak cingcong. Jika dibiarkan hidup, dia akan semakin banyak membawa bencana untuk desa kita."

Nalini yang sudah hampir pingsan tiba-tiba kekuatannya bangkit saat mendengar orang-orang itu hendak membunuh ibunya.

"Bunuh saja aku, tapi jangan kalian bunuh ibuku!" seru Nalini sembari tubuhnya melindungi ibu. Golok tajam itu pun hanya berjeda beberapa inci dari lehernya.

Orang-orang itu mengamati Nalini. Meski kondisinya tak karuan dan wajahnya pucat pasi, alangkah sayangnya membunuh gadis secantik Nalini.

"Kau jangan mati dulu. Sayang sekali kecantikanmu belum ada yang menikmati. Jadilah istri mudaku, aku akan membebaskanmu. Bagaimana?" Lelaki berkumis maju dan mendekati wajah Nalini hingga hanya berjarak sejengkal tangan.

Mana sudi Nalini menukar nyawa ibunya dengan kebebasan dirinya. "Aku tak mau!" jawab Nalini galak sembari memalingkan mukanya. Hembusan nafas lelaki itu terasa di atas dahinya.

"Hahaha … hahaha!" para pengeroyok itu tertawa melihat Nalini yang menolak mentah-mentah tawaran jadi istri muda.

"Sudah, pisahkan mereka. Bawa gadis ini dan habisi ibunya!" ujar lelaki yang mengacungkan golok.

Sapto merangsek maju dan menarik tubuh Nalini, menjauhkannya dari Nyai Dhira.

"Mbok! Simbok ...!" teriak Nalini putus asa. Air mata bercucuran dari kedua sudut matanya.

Sapto membawa Nalini menjauh dari lokasi itu.

Lelaki pembawa golok sudah mengangkat senjatanya dan siap mengeksekusi Nyai Dhira.

Tring!

Golok tiba-tiba terlepas dari tangan dan jatuh ke tanah. Sebutir kerikil yang dilempar dari jarak jauh adalah penyebabnya.

Lelaki berkumis terpana dan mundur ke belakang.

Sesosok lelaki berbaju putih dan bercaping tiba-tiba sudah berdiri tak jauh dari tempat itu. Kedua tangannya bersedekap. Posisinya santai sekali meski tahu sedang berada di saat kritis.

"Siapa kau? Berani-beraninya datang ikut campur!" seru Sapto.

Lelaki itu melemparkan lagi sebutir kerikil pada Sapto. Meski cuma sebutir rupanya lemparan itu cukup kuat dan membuat tubuh lelaki itu terjengkang ke belakang.

Nalini segera melarikan diri dari Sapto dan menghambur pada ibunya.

"Habisi dia! Tak usah banyak basa-basi, angkat semua senjata kalian!" perintah lelaki bersarung sambil menghunus golok panjangnya dan maju menyerbu penolong Nyai Dhira.

Teman-temannya ikut maju dan mulai mengeroyok sosok bercaping.

Namun, rupanya lelaki itu bukan orang sembarangan. Puluhan pengeroyok itu sama sekali bukan lawan yang berat untuknya. Ia hanya menghindari serangan dan beberapa kali mengeluarkan jurus untuk melumpuhkan pengeroyoknya.

Dalam beberapa pukulan saja, semua pengeroyoknya sudah tumbang tak berkutik. Mereka mengaduh, merasakan tubuhnya yang kaku dan tak bisa bergerak.

Sosok bercaping lalu menghampiri Nyai Dhira dan Nalini. "Ikuti aku. Akan aku tunjukkan tempat yang aman untuk kalian," ujarnya.

Nyai Dhira dan Nalini saling berpandangan satu sama lain, walaupun tidak ada kalimat yang dilontarkan oleh mereka tetapi tatapan keduanya seolah saling terhubung.

Siapa orang asing yang menawarkan pertolongan itu? Bagaimana jika dia ternyata memiliki niat jahat? Atau bahkan ingin membunuh mereka juga!

あなたも好きかも

Pangeran Bertopeng

``` "Itu adalah permainan bertahan hidup." Kekaisaran Alfaros yang agung sedang dalam kekacauan. Pangeran Regan akan kembali dari medan perang setelah empat tahun. Dulu, ia adalah pangeran tercantik di Kekaisaran. Ironisnya, pangeran yang sama hari ini dikenal sebagai Pangeran Bertopeng. Ada cerita yang mengatakan bahwa dia memiliki bekas luka besar di wajahnya, wajah yang dulu sangat tampan. Bekas luka itu begitu mengerikan hingga Kaisar merasa takut saat melihatnya dan mengirimnya kembali ke medan perang. Tapi perang telah usai. Dan ia akan kembali. . . . Memandang mata hijau yang tidak berkedip sekalipun melihat wajahnya yang penuh bekas luka, Regan terkejut sejenak. Pada saat yang sama, ada sesuatu yang berkilat di matanya yang dingin ketika ia melihat betapa tenangnya dia. "Siapa namamu?" "Evelyn, Yang Mulia" "Evelyn..." Regan mengecap nama tersebut di bibirnya. Mata merahnya menatap wajahnya yang sepenuhnya kosong dan dia berkata "Evelyn, kamu akan menjadi budak pribadi saya mulai hari ini." Evelyn terlihat tenang. Namun, seiring waktu berlalu, Evelyn menyadari bahwa Regan menginginkan lebih. Jauh lebih banyak dari yang bisa dia berikan. Dia mencoba untuk menghentikannya. Tapi apa yang akan dia lakukan ketika sang pangeran dengan paksa meletakkan hatinya di tangan dia dan bersikeras untuk mengambil hatinya? Akan kah Evelyn kemudian memilih untuk menjauh atau untuk melanjutkan? Terlebih pada saat ketika horor masa lalunya mengeyani hatinya __________ Kisah ini adalah bagian dari kontes jadi jika Anda menikmati membacanya, silakan dukung untuk mendorong penulis. Sebagai balasan, saya jamin Anda bahwa alur cerita tidak akan mengecewakan Anda karena penuh dengan lika-liku. Cover milik saya. Dibuat oleh: Lay Lee ```

Ada_5253 · 歴史
レビュー数が足りません
291 Chs

CINTA SUCI HATI WANITA : JODOH TIDAK TERTUKAR

ANTARA HAFIZ DAN HALWA VOL.2 SINOPSIS : Seorang Hafiz Malik (25th) pria tampan dan soleh, dengan kedua matanya yang buta dan satu ginjalnya saja telah resmi menjadi pemilik utama yayasan Budi Mulia di desa Kunjang. Masih larut dengan cintanya pertamanya yang mendalam, akhirnya Hafiz menerima perjodohan dirinya dengan seorang wanita bernama Halwa Alifah (22th) putri dari Zakaria sahabatnya Affandi Abinya Allam. Halwa yang bekerja sebagai CEO di kota Jakarta. Halwa dan Hafiz mempunyai keinginan yang sama menjalin hubungan melalui takaruf. Halwa yang penasaran akan pribadi Hafiz Malik meninggalkan pekerjaannya dan menyamar sebagai guru di tempat sekolah yayasan Budi Mulia. Di sinilah cinta Halwa mulai bersemi, mengenal rasa cinta yang dengan deraian airmata. Meraih cinta Hafiz seperti mendaki gunung yang tinggi untuk mendapatkan setangkai bunga Adelwis yang abadi. Dengan dukungan dan bantuan dari Fazrani dan Allam, Hawa mendapatkan kekuatan untuk tetap bertahan meraih cinta Hafiz Malik. Hingga pada titik terakhir di saat Halwa di hadapkan pada rasa putus asa yang mendalam Hafiz datang dengan membawa cintanya. CINTA SUCI WANITA BERCADAR VOL. 1 SINOPSIS : Fazrani Aisyah (21 th) seorang guru anak luar biasa di pindah tugaskan di Desa Kunjang dan mengalami pelecehan seksual yang di perbuat ketua berandal dan anak buahnya. Allam Afraz (22 th) ketua berandal yang dingin dan tampan anak dari orang kaya yang terpandang di Desa Kunjang. Mencintai Fazrani hingga nekat memerkosanya agar bisa menikahinya. Hafiz Malik (24 th) Ketua Yayasan di mana Fazrani bekerja sekaligus kekasih sebagai kekasihnya. Tetap ingin menikahi Fazrani walau Fazrani sudah tidak suci lagi. Bagaimanakah keputusan Fazrani? apa tetap memilih Hafiz yang tetap ingin menikahinya atau Allam yang telah memperkosanya?

NicksCart · 歴史
5.0
384 Chs

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · 歴史
レビュー数が足りません
119 Chs

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · 歴史
レビュー数が足りません
228 Chs

Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

WARNING 21+ ___ Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020. Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana. SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta untuk kalian, readers! -nouveliezte- ====== Boleh tahu, senja mana dalam hidupmu yang paling kamu nikmati? Kalau aku .... Mm ... tunggu sebentar. Kita kenalan dulu ya. Aku Mafaza Marzia. Kamu bisa panggil aku Faza. Kamu pernah ketemu anak laki-laki posesif yang nyebelin, tapi manis? Bucin parah dari pertama ketemu? Dan bertahan sampai bener-bener nikah? Aku iya. Namanya Astro. Dia yang selalu nemenin aku yang baru aja ngalamin trauma karena ditinggal keluargaku meninggal karena kecelakaan, bantu aku selesaiin masalah-masalahku, juga jaga aku seolah aku adalah keramik paling berharga. Intip keseharian kami yang manis, walau ternyata memiliki konflik misterius yang mengintai di sepanjang perjalanan hidup kami. Dengan segala rahasia yang ada di antara diri kami masing-masing juga di antara keluarga kami, akankah pernikahan kami benar-benar baik-baik saja seperti yang selama ini kami harapkan? Ikuti kisah kami yang diselimuti intrik tak terduga. Seperti hidupmu yang juga penuh dengan kejutan. Enjoy your journey with us, Faza & Astro, di pahit dan manisnya hidup kami. _____ RULES buat baca novel ini adalah: 1. Bacalah minimal sampai chapter 50-51, karena kebaperan kalian akan dimulai dari sana. Nou ga tanggung jawab atas baper berkelanjutan di bab selanjutnya yaaa.. 2. Jangan minta alurnya dipercepat. Karena novel ini alurnya lambat dan banyak slice of life di setiap bab. Jadiin novel ini bacaan buat nemenin aktivitas kamu sehari-hari.

Iamno · 歴史
4.9
693 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援