"Chiko!" Panggil amanda dari lantai dasar
"Iya ma!" Jawab chiko bergegas turun ke bawah menemui amanda.
Ia menghampiri amanda yg sedang mencuci beberapa sayuran didapur rumah tersebut "kenapa ma?"
"Itu barang barang di gudang ada yang mau dibuangin, ada kotak punya kamu katanya" ucap amanda "mau di cek dulu ga?"
Tangan kanan chiko menumpu kepalanya "uhmm, barang apa?"
Amanda menghela nafas "ya gatau lah, kamu cek aja sendiri di garasi" ucap nya yg dibalas anggukan patuh.
Dengan gesit , chiko menuju garasi, terlihat Barang barang di gudang rumah sedang dikeluarkan. yang masih layak di gunakan seperti mainan akan di sumbangkan.
"Pak katanya ada kotak punya chiko ya?" Tanya chiko kepada asisten rumah tangga nya,
Pak tata yg sedang siibuk pun menengok "eeh iya tuh, bapak taro di samping mobil papa kamu" tunjuk pak tata.
Chiko meraih kotak yang masih tergembok , tertulis disana 'punya chiko, gak ada yang boleh buka'
Di bawalah kotak tersebut "pak! Chiko ambil ya!" Seru chiko mengangkat kotak yang ukurannya agak besar itu.
"Eh iya ambil aja!"
Chiko mempercepat langkahnya , bahkan berlari pd saat ditangga, ia tidak sabar membuka kotak tersebut
Setelah sampai dikamar, chiko menuju sebuah lemari , mencari kunci yang cocok untuk membuka kotak tersebut
Tangan nya tergerak mengobrak-abrik baju di lemari, padahal belum tentu kunci kotak tersebut ada disana
"Eh ketemu!" Seru chiko semangat
Pria itu bergegas membuka kotak masa kecil yang membuatnya penasaran.
chiko terkekeh pada saat melihat isinya,
Isi kotak itu adalah surat yang ia tulis pada saat duduk di bangku sekolah dasar dan juga surat dari penggemar rahasianya
Karna rasa penasaran, chiko membuka surat surat itu. Rata rata dari para wanita yang naksir kepadanya
Hingga salah satu surat yang terlihat kumuh , kertas nya pun sudah menguning mengalihkan perhatiannya
'Jakarta, 12 maret 2004
Hai chiko, kamu kenapa kabur pas ngeliat aku? Kamu marah sama aku kah? Hehe maaf ya, aku udah mau pulang besok, mana coklatnya? dasar pembohong huh... Udah deh gitu aja surat aku, nanti aku kasih ke suster kamu
Semoga kapan kapan kita ketemu lagi ya... gatau deh kapan
-clara diana yang cantik'
Chiko mengerutkan keningnya pada saat membaca nama pengirim surat itu
Ia berusaha mengingat keras nama yang tidak asing belakangan ini
ponsel chiko bergetar , maudy sang pacar menelfon nya
"Apa?" Ucap chiko
"kamu mau aku kirimin makanan ga?"
"Gausah, aku udah makan" Balas chiko
"oh yaudah kalo gitu"
"okay bye" ucap chiko sebelum akhirnya menutup sambungan telfon itu.
Tapi niatnya terhenti, "eh tunggu"
"Hmm"
"Aku buka kotak pas aku kecil, trus ketemu surat. Pengirimnya namanya ga asing deh, kayak denger akhir akhir ini"
"Hubungannya sama aku?" Tanya maudy dari sana
"Ya siapa tau kamu tau, namanya clara"
"Gatau-" jawab maudy "— eh cewe kemarin yang ngasih coklat namanya clara!" Seru maudy kencang
Chiko terkejut mendengarnya "HAH?!"
"Iya... nih name card nya masih aku simpen, aku fotoin nih." Ucap maudy memutus sambungan telfon sepihak
Ponsel chiko kembali berbunyi, maudy mengirimkannya pesan sebuah foto name card yang tertera nama clara diana serta nomor hp clara
•
"Kamu kemarin ketemu siapa la?" Tanya alex menatap clara yang sedang menghapus make up nya.
"Ada deh"
Alex mengusap wajahnya gusar "kamu ada yang baru?"
Clara tersenyum simpul, memegang bahu alex , berusaha memberi kepercayaan "kapan kapan aku ceritain," clara langsung memeluk alex "aku sayang kamu, gak yang lain"
"Love u too sayangg," ujar alex membalas pelukan "mau makan apa kamu?" Tanya alex
Clara duduk diatas pangkuan alex "hm apa ya? Soto betawi? Eh Terserah kamu deh. Kamu mau makan apa?"
"Mau makan kamu" balas alex tersenyum smirk
Clara refleks mendorong tubuh alex, menjauh darinya "ih kamu mah!"
Alex terkekeh "apa sih bercanda"
"Yaudah aku beli makanan dulu" ucap alex pamit keluar
Selagi menunggu sang pacar membeli makanan, clara memutuskan menonton drama favoritnya di televisi
Ponsel clara berbunyi , ada pesan masuk
+62 85********
||gua inget lu
||sorry
Who's dis?||
||chiko
Clara melotot membaca pesan terakhir dari nomor tak dikenal itu
Gadis itu mengucek matanya, memastikan ini bukan halusinasi semata
"Chiko?"
Tidak cukup percaya, clara menampar pipinya "aw!"
Matanya terarah kembali melihat pesan itu
Dengan kencang gadis itu berteriak kencang "ARRRGHH DIA INGET GUA!!"
pintu terbuka , oca disana "ngapain kamu teriak teriak?"
"E-eh?" Clara berlari memeluk oca hingga oca terhuyung kebelakang "AAAAA AKU SENENG!"
"Seneng kenapa? Alex udah pulang?" Tanya oca
Clara menuntun oca untuk duduk di kasur nya "mama oca inget chiko yg aku ceritain ga?"
Oca mengangguk "Iya tapi kan belum ketemu"
Clara mengibaskan rambutnya "aduh aku udah dari lama ketemu" ucap gadis itu pamer "Tapi dia ga inget aku, eh barusan dia nge-chat, katanya inget aku!"
Oca tersenyum bahagia melihat putrinya jingkrak jingkrak "nanti kenalin ke mama ya"
Clara menatap ponselnya untuk kesekian kalinya , lalu kembali tersenyum sumringah "siap mama oca"
•
•
•
"Sesi terakhir! Tolong hairdo" Ucap seorang perempuan beberapa langkah didepan clara
Beberapa orang langsung berlari menghampiri clara, mereka sang hairdo dan dua orang makeup artist
Setelah selesai, clara kembali berpose untuk pemotretan brand nya
"CEKREK!"
•
•
•
"Halo?"
"..."
"Tunggu sebentar mama oca"
"..."
Beep— sambungan telfon terputus, ponselnya mati, sepertinya lowbat.
Gadis itu menghela nafas, langit sudah gelap, waktu menunjukkan pukul 22.00, semua orang sudah pulang. Tinggal clara sendirian duduk di restoran sehabis pemotretan
Clara menghampiri salah satu pelayan yang masih ada disitu yg menunggu clara. Pelayana itu tampak sibuk membersihkan meja meja disana.
restoran itu sudah tutup, tinggal clara pelanggan terakhir "mba"
"Loh? Kamu clara kan?"
Clara menepuk jidatnya "loh jadi daritadi maudy toh yang nungguin aku"
Iya, maudy, kekasih chiko
"Kenapa?" Tanya maudy
"Pinjem hp dong. Hp gua mati"
Maudy merogoh saku nya afronnya, mengeluarkan sebuah ponsel "nih"
Clara tersenyum manis, ia berniat menelfon sang pacar, alex
Hanya nomor alex yang clara hafal, bahkan nomor telfon orangtua nya saja ia tidak hafal
"Halo , jempuut aku dong sayangg"
Terdengar suara bising dari sebrang sana "HAH?" Balas alex tidak dengar
"JEMPUTT AK-"
"BABE, I CANT HEAR YOU"
"JEMPUT AKU!" Teriak clara lantang
"aku lagi di tempat balapan babe, sorry ya"
"Auah"
Clara mendengus, ia sebal. Alex selalu lebih mementingan balapan dari pada dirinya
"Bareng gua aja" ucap maudy tiba tiba
"Eh-? Gapapa emang?"
Maudy mengangguk "bentar ya gua beres beres sebentar"
"Kapan lgi pulang bareng pacar chiko yekan" batin clara