Malam semakin mendingin. Ginnan bahkan sudah mengeratkan tubuhnya kepada Renji beberapa kali, dan bahkan menarik selimut hingga ke ujung kepalanya. Dia juga berpindah posisi dari berhadapan hingga memunggungi pria itu. Namun meski Renji sudah mendekapnya begitu tersadar sejenak, semuanya tidak cukup.
Kedua mata Ginnan menyala dalam kegelapan. Dia gelisah tanpa alasan yang jelas. Seperti kucing kecil dalam gambarnya tadi sore, dia menyelinap ke bawah untuk keluar dari pelukan Renji hingga merosot lewat jari-jari kakinya dan keluar dari selimut itu.
"Mau kemana?" tanya Renji. Yang ternyata meski masih terpejam, tahu kalau Ginnan tak lagi di sisinya.
Ginnan pun menoleh ke jendela balkon. "Sebentar, aku ingin menutup tirainya. Aku tidak suka udaranya, Ren."
"Hm."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください