webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · 都市
レビュー数が足りません
39 Chs

Perjodohan Wahyu Dan Kejutan

Bu Dewi sangat senang dengan perjodohan ini karena menurutnya calon mantunya ini sangat cocok dengan Wahyu. Namanya Arum dia putri sahabatnya dulu, gadis cantik dan berpendidikan termasuk tinggi untuk seorang perempuan. Sementara itu suaminya tidak begitu yakin.

"Mah, biar saja Wahyu mencari jodohnya sendiri !" nasehat suaminya.

"Pah, Arum itu anak baik ! mama yakin itu !" jawab istrinya Dewi.

"Iya, papa mengerti ! tapi mama lupa ya tentang kejadian Andrian dan Amanda ?" tanya suaminya. Dewi pun terdiam.

"Tapi mama hanya membantu saja ! lagi pula mama khawatir !" bu Dewi terdiam. Suaminya menatap istrinya.

"Khawatir apa mah ?" tanya suaminya heran.

"Wahyu itu sangat dekat dengan Amanda dan putrinya !" jawab Bu Dewi.

"Itu kan wajar, namanya juga kakak ipar dan keponakan !" suaminya berusaha berpikiran positip.

"Engga mama lihat ... Wahyu sama Amanda sangat dekat !" bu Dewi menghela nafas. "Papa tahukan ? Wahyu itu sangat dekat dengan Andrian ?".

"Lalu memangnya kenapa ?" tanya suaminya.

"Andrian sempat ngobrol dengan Wahyu sebelum meninggal ! dan mama tidak tahu apa itu !" risau bu Dewi. "Mama takut Wahyu menggantikan Andrian !".

"Itu perasaan mama kali !" suaminya masih berpikiran positif.

"Mama tidak perduli yang jelas perjodohan ini harus tetap berlangsung !" jawab bu Dewi.

"Ya sudah terserah mama saja !" ujar suaminya.

------------

Amanda mengetahui perjodohan itu, tapi dia memutuskan menyerahkan hal itu semuanya kepada Wahyu. Dia tidak mau turut campur. Beberapa waktu yang lalu Mira teman sekaligus sahabatnya datang berkunjung tapi tidak dengan suaminya, dia kini dikaruniai anak laki-laki bernama Jonas, yang tampan dan lucu.

Mira memeluk Amanda dan keduanya menangis bersama mengenang Andrian yang sudah lama meninggal.

"Aku minta maaf tidak bisa datang kesini waktu itu ! dan Bobby merasa terpukul dengan meninggalnya Andrian, karena beberapa waktu sebelum kecelakaan mereka sempat mengobrol ! begitu pun ketika sudah Andrian sadar ! kemudian kabar mengejutkan datang !" Mira menangis meminta maaf, Amanda memeluk sahabatnya walau saat ini merasa kuat tetap saja kesedihan masih ada pada dirinya.

Semua memori mereka berdua tetap ada di rumah ini dan Amanda sengaja tidak menyimpan foto atau apapun itu, biarlah itu menjadi kenangan mantan pacar terindahnya. Sementara kedua menangis, Jonas dan Anisa menghampiri mereka karena tahu kesedihan keduanya. Akhirnya mereka berpelukan bersama.

Setelah reda, keduanya memutuskan berjalan-jalan untuk sekedar sedikit melupakan kesedihan. Amanda sangat senang akan kehadiran Mira sahabat terbaiknya yang kini sudah tinggal jauh di Australia sana. Mereka mengobrol kesana kemari mengenang masa lalu mereka. Hanya Mira yang bisa membuatnya mengobrol dan terbuka.

"Oh iya, bagaimana mas Yudha sekarang ?" tanya Mira, Amanda tersenyum.

"Dia sudah menikah setahun yang lalu !" jawab Amanda, Mira terkejut.

"Sama siapa ?" tanyanya.

"Angela ! katanya mereka bertemu kembali di Paris ! setelah itu menikah dan mereka tinggal di sana !" jawab Amanda.

"Lalu mamamu ?" tanya Mira, Amanda terdiam.

"Maaf, Amanda aku tidak bermaksud ... !" Mira merasa bersalah.

"Tidak apa-apa kok ! dia sudah menikah lagi dan tinggal di Surabaya !" jawab Amanda dia menghela nafas." Dia sudah punya putri lagi !".

"Lalu hubungan kalian !" tanya Mira.

"Masih tetap yang dulu ! tidak ada kata maaf darinya untuk aku ! tapi aku berhasil bertemu dengan kakakku kami sering bercerita, dia kini tinggal di Amerika dan mengajakku berkunjung ke sana ! hal itu sebenarnya terjadi ketika Andrian masih ada dan aku baru melahirkan Anisa ! kami sudah punya rencana kesana, tapi apa daya tuhan berkehendak lain !" Amanda kembali menangis.

"Kok aku cengeng baget sih !" ujar Amanda sambil mengusap air matanya, Mira hanya bisa memegang tangannya erat,

Mira minta maaf karena liburannya ke sini hanya sebentar, tapi lain waktu akan kembali. Amanda mengerti dan berjanji akan ke sana gantian menjenguk mereka. Akhirnya Mira kembali ke Australia, di antar Amanda dan Wahyu ke Bandara.

-----------------

Beberapa waktu kemudian, perkenalan perjodohan Wahyu dan Arum di laksanakan di sebuah restoran mewah, Amanda tidak diajak sengaja oleh ibu Dewi padahal suaminya dan Wahyu menanyakannya tapi tidak di tanggapi. Membuat Wahyu bertanya-tanya kenapa ? bukankan Amanda masih menantu mereka dan Anisa cucunya juga.

Akhirnya Wahyu mendapat jawaban dari papanya, Wahyu tertegun dengan hal itu. Mungkin apa yang ditakutkan mamanya akan terwujud. Semuanya berjalan dengan baik, harus diakui Arumi tipe istri ideal dan berbeda dengan wanita lain yang pernah dia temui yang pasti punya maksud tertentu, tapi sayang hatinya sudah untuk yang lain ...

Bu Dewi sangat senang, dia tak sabar untuk lebih jauh lagi rencana untuk mereka. Malamnya dia mengungkap rencana pertunangan untuk Wahyu dan Arumi kepada putranya itu. Wahyu terkejut dengan di ungkapkan rencana itu oleh mamanya.

"Kenapa cepat sekali mah ?" tanya Wahyu, dia seperti kejar untuk menikah dan dirinya merasa terbebani dan tidak suka atas apa yang mamanya lakukan kepadanya.

"Kenapa ? kamu sudah tahu tentang dirinya, tunggu apa lagi !" jawab mamanya.

"Iya tapi kita baru bertemu dua kali ! belum tentu kita cocok !" Wahyu menyela, Bu Dewi menatap putranya.

"Wahyu, mama pengen tanya apa yang kamu bicarakan dengan Andrian sebelum dia meninggal ?" tanyanya penasaran.

"Mama pengen tahu apa yang dibicarakan Wahyu sama Bang Andrian ?" Wahyu menatap mamanya.

"Tentulah, mama pengen tahu ! kalian berdua anak mama, kok main rahasiaan sih !" jawab Bu Dewi cemberut. Wahyu tersenyum.

"Tapi mama janji tak akan marah ?" tanya Wahyu, mamanya tertegun dia pun mengangguk.

"Intinya Bang Andrian untuk aku menjaga mba Amanda !" jawabnya singkat.

"Oh kirain apa, kok kamu minta mama jangan marah sih !" Bu Dewi lega dengan jawaban Wahyu.

"Mama mengertikan apa artinya itu ?" Wahyu menatap mamanya.

"Itu artinya sudah menjadi kewajiban kamu dan mama serta papa untuk menjaga Amanda ! dia kan mantu mama !" jawab Bu Dewi.

"Kalau begitu kenapa mama kemarin tidak mengundang mba Amanda ?" tanya Wahyu, Bu Dewi terkejut dengan pertanyaan Wahyu.

"Iya mama minta maaf, Wahyu !" Bu Dewi merasa bersalah.

"Mama sepertinya takut sama mba Amanda ?" ujar Wahyu.

"Takut apa sih ! jangan ngelantur kamu Wahyu !" Bu Dewi sedikit kesal.

"Wahyu tahu, sampai sekarang mama masih tidak suka sama mba Amanda ! padahal tadi mama bilang tadi dia menantu mama !" Wahyu kembali menatap mamanya.

"Betul, mama memang masih marah atas perkataan mamanya !" jawab Bu Dewi.

"Bagaimana kalau, Wahyu katakan pada mama kalau suka sama mba Amanda ?" Bu Dewi terkejut bukan main atas pengakuan putra satu-satu setelah Andrian pergi.

"Wahyu ! kamu jangan main-main sama mama !" teriaknya marah.

"Wahyu tidak main-main mah ! itu yang diminta bang Andrian yang terakhirnya kepada aku ! aku tidak mungkin menjaganya ketika menikah nanti karena akan fokus ke istri tapi Wahyu tidak bisa seperti itu ! lagi pula Wahyu ... sudah jatuh cinta padanya !" jawab Wahyu tegas. Muka bu Dewi memerah.

"Wahyu, sekarang kamu pilih masih sayang mamah dan papa kamu harus turuti semuanya tapi kalau tidak ... mama tidak mau mempunyai anak sepertimu !" Bu Dewi benar-benar marah.

"Kalau begitu, aku pilih pergi mah ! maaf, Wahyu tidak bisa memenuhi permintaan mamah dengan orang yang tidak aku cintai !" Wahyu berdiri dan pergi.

"WAHYU ...!!" teriak Bu Dewi sambil menangis, dia tak menyangka akan begini jadinya.

Bersambung ....