webnovel

kenyataan pahit

Malam itu langit terasa sangat gelap tanpa cahaya bulan dan gemerlap bintang sama seperti hatiku yang terasa gelap dan kehilangan arah

entah apa yang dapat kulakukan, sepanjang jalan aku hanya diam meneteskan airmata

aku bimbang

harus bagaimana aku ketika sampai dirumah

haruskah aku jujur pada mama apa yang baru saja terjadi???

tapi pasti mama akan shock dan sedih kembali

jika aku diam dan tak berkutik sama sekali

apakah semuanya bisa kembali normal tanpa efek apapun???

pastinya budi brengsek ini akan membanggakan diri pada teman-teman dekatnya apa yang baru dia lakukan

dia akan tertawa karena merasa berhasil melecehkan aku dan menyakitiku tanpa merasa bersalah sama sekali

ya Allah apa yang harus aku lakukan

airmataku terus menetes deras

rasanya aku tidak ingin pulang

aku ingin hidupku berakhir...

"Assalamualaikum" ucapku didepan rumah, menunggu mama membuka pintu

"walaikumsalam, Inka kamu dari mana, ko tumben pulang malam??" tanya mama

"budi hp nya mana?"

"buat apa" tanyanya bingung

" missedcall hp aku" jawabku singkat

saat budi memberikan hp nya aku langsung menyimpannya di kantong kemeja seragamku

"mama tanya aja sama dia, kenapa aku tidur dirumahnya" jawabku menangis sambil menunjuk muka bajingan budi, lalu aku berjalan masuk ke dalam rumah

aku melihat mama masih bertanya-tanya pada budi, entah apa yang sedang mereka bicarakan

aku hanya berharap lelaki brengsek itu mati dijalan tertabrak truk terlindas hancur dan mayatnya tak bisa dikenali lagi

tak lama mama masuk kedalam kamarku

"Inka benar tadi tidur dijalan" tanya mama dengan nada pelan

"aku pusing sekali ma, aku minta dia antar aku cepat pulang kerumah, taunya aku pas bangun udah ada dirumahnya ma" jawabku sambil menangis

"rumah dia dimana?? dekat dari sini??" tanya mama lagi untuk memastikan semua yang terjadi hari ini padaku

"disana ma, lebih jauh dari rumah mama"

"kenapa hp dia kamu tahan??"

aku tidak bisa menjawab pertanyaan mama

aku hanya terus menerus menangis dan tidak tau harus berbuat apa

"udah inka jangan nangis, sekarang mandi trus makan, minum obatnya. sini hp dia biar mama yang simpan" ucap mama sambil mengarahkan tangannya padaku meminta hp itu

aku pun memberikan hp itu pada mama lalu aku berjalan menuju toilet untuk membersihkan tubuhku.

sebulan berlalu

selama sebulan aku tidak pernah bertemu dengan lelaki brengsek itu

akupun tidak mengetahui soal hp nya

karena hp nya disimpan oleh mama dan aku tidak pernah menyentuhnya sama sekali

"pagi Inka" sapa susi rekan kerja satu team denganku hari ini

"pagi" ucapku dengan senyuman

"lemas bgd jawabnya, masih ngantuk ya" jawab susi sambil tertawa

"hahaa ga ko, aku cuma laper aja belum sarapan jadi lemas gitu deh" jawabku sambil tertawa riang agar susi tidak curiga dengan kesedihanku hari ini

"yuuk siap-siap hari ini kita harus fokus, ini hari senin pasti kendaraan padat merayap, lets go" ucapnya seraya menarik tanganku berjalan menuju mobil kerja kami

sesampainya di gardu tol

ternyata manusia didalam gardu yang bertukar shift dengan ku pagi ini adalah budi, lelaki brengsek berhati iblis yang menghilang begitu saja selama satu bulan. bahkan sama sekali tidak berusaha untuk mengambil kembali hp nya yang aku sita

"Inka kamu apa kabar?" sapanya kepadaku yang membuatku muak padanya

aku hanya terdiam karena tidak mau berurusan lagi dengannya

"inka kenapa diam aja? nanti aku kerumah kamu ya, aku mau ambil hp aku" ucapnya lagi dengan nada memohon

"keluaaaaaaaarrrr" aku teriak sangat kencang sampai kepala shift dan security menghampiri

"ada apa ini??" tanya kepala shift dengan nada cukup kencang dan tegas

"dia kurang ajar pak, aku minta dia pergi dari sini" jawabku sambil menunjuk dirinya

security langsung mendorong budi keluar dari gardu.

"Inka kamu gpp?" tanya pak arief kepala shift yang bertugas di gardu tol tempatku bertugas hari ini

"gpp pak" jawabku sambil menangis

"budi ngapain kamu, jelasin biar bapak hukum dia. biar tidak terulang lagi kelakuan kurang ajarnya" tanya pak arief dengan nada tenang berusaha menenangkan aku dalam keadaan sedih dan emosi

"aku gpp pak" Jawabku tetap sama karena aku tidak mungkin cerita panjang lebar soal kejahatan budi, aku tidak punya bukti atas kelakuan bejatnya.

"baik inka, kamu tenang ya bapak akan tanya langsung sama dia" ucap pak arief dan berlalu meninggalkan gardu tol

malam hari saat aku keluar dari kamar dan berjalan menuju toilet

"Inka besok pagi bangun tidur pipis disini ya" ucap mama sambil memberikan sebuah tempat berbentuk seperti gelas tetapi ukurannya sangat kecil

"loh emang kenapa ma?" tanya ku dengan wajah bingung

"gpp ma mau lihat saja, Inka sudah sehat atau belum" ujar mama sambil tersenyum dan meletakkan gelas plastik berukuran kecil itu di toilet

"oke ma " jawabku tanpa merasa ada yang aneh

karena aku tidak mengerti apa gunanya urin dipagi hari, aku hanya menuruti permintaan orang tua ku.

cuaca pagi sangat cerah

aku bersiap-siap menuju kantor

"ma, Inka berangkat ya" ucapku sambil membereskan kotak bekal berisi makananku yang biasa ku santap untuk makan siang.

"Kamu sudah pipis belum? ma mau ke dokter hari ini" tanya mama dengan wajah tenang tanpa rasa takut ataupun marah

"udah ma, itu dikamar mandi" jawab ku santai

"aku berangkat kerja ya ma, assalamualaikum" ucapku lalu mencium tangan mama dan berlalu keluar rumah.

"walaikumsalam hati-hati" jawab mama singkat

aku pun berangkat kerja tanpa rasa bersalah atau takut sedikitpun

sampai dikantor suasana sama tanpa ada perubahan sama sekali

aku pun bekerja seperti biasa, fokus tanpa merasa ada tekanan apapun yang dapat mengganggu konsentrasiku dalam bekerja

tapi...

tingting..

bbm ku berbunyi

ku cek bbm ku

ternyata ini bbm dari kakaku

percakapan via bbm pun dimulai

#inka, kenapa kamu bodoh???

#Bodoh kenapa ka?

#kamu tuh hamil

#hah hamil, maksudnya ka?

... aku terkejut dan aku mulai takut

#Iya itu urine kamu di cek hasilnya positif, kamu hamil. siapa yang lakuin !!

... kakak ku mulai emosi, ketikan bbm nya menggunakan tanda seru yang menurutku menunjukan pertanyaan penting penuh emosi yang harus dijawab

#berati inka di lecehkan sama budi ka, waktu malam-malam dia buat inka pingsan saat sadar inka berada dirumah dia dan tidak memakai krudung

... aku menjawab chat bbm kakak ku dengan tangisan

#oke nanti kamu suruh dia main kerumah untuk ambil hp nya. kamu jangan ngomong apapun sama dia ya

#iya ka

... chat bbm terakhirku

lalu ku letakkan hp ku dan air mataku terus menetes

aku merasa diriku sangat kotor dan hatiku sangat hancur.

budi brengsek menghancurkan semua rencana yang telah ku bangun dengan penuh semangat dan susah payah demi masa depanku yang sudah ku susun dengan sangat rapi.

fikiran iblisnya membuat rencana busuk dan merenggut harga diri ku dengan sangat singkat. aku merasa bingung, aku kehilangan arah dan tak tahu lagi harus berbuat apa. aku tidak mampu lagi membendung air mataku yang terus menetes

bagaimana dengan hidupku esok hari dan seterusnya ????