webnovel

Hujan Matahari

"Gakyoung-a, kamu tidak boleh pergi meninggalkan ibu begitu saja" teriak Seojin ketika melihat anak gadisnya itu hendak keluar dari rumah sambil menggeret koper besar miliknya. "Aku hidup seperti ini karena Eomma dan Appa! Semua orang yang ada didekatku tidak tulus karena mereka mengetahui status keluarga kita. Lalu kapan aku bisa bahagia dengan orang-orang yang memang tulus padaku, Eomma!" teriak gadis cantik itu tidak kalah kencangnya. Gakyoung menatap sang ibu dengan wajah yang basah karena airmatanya "Aku akan memaafkan Eomma, jika Eomma mengijinkan aku untuk hidup seperti teman-teman ku yang lainnya. Biarkan aku menemukan kehidupanku sendiri" tegasnya. Sama seperti Hujan dan Matahari yang membawa suka dan duka bagi siapa saja yang melihatnya. Gakyoung ingin menjalani hidup layaknya Matahari yang bisa melakukan apapun tanpa diatur/diperintah oleh siapapun. Kecuali Tuhan. Gadis cantik itu juga ingin dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar tulus ada untuknya, layaknya Matahari yang selalu dikelilingi bintang, bulan, dan kedelapan planet lainnya yang diciptakan oleh Tuhan yang tulus menemani Matahari agar tidak kesepian. Namun kehidupan Gakyoung selama ini layaknya Hujan yang akan datang saat ada angin yang membawanya. Hidupnya seperti Hujan tidak akan bisa pergi kemanapun tanpa adanya angin yang membawanya untuk pergi. Sehingga Hujan tidak akan bebas pergi kemanapun. Hingga suatu ketika hadirlah kedua lelaki yang memiliki sifat layaknya Hujan dan Matahari, di kehidupan Gakyoung. Kedua lelaki itu seolah membawa Gakyoung kedalam kebimbangan ketika Gakyoung harus memilih antara Hujan dan Matahari yang akan membawanya kedalam hidup yang lebih baik dari sebelumnya, tanpa merusak hubungan persahabatan keduanya. Lalu apa yang harus Gakyoung lakukan untuk bisa menemukan kehidupannya yang sesungguhnya tanpa mengorbankan apapun?

Leebita · 若者
レビュー数が足りません
398 Chs

(salah update)

Tok tok tok

"Kak..."

Raina yang lagi fokus sama film yang dia tonton dilaptop langsung mempause film tersebut waktu denger bundanya ngetok pintu kamarnya, "Iya bun."

"Keluar dulu yuk, ada yang nyariin kamu tuh."

Kening Raina mengerut.

Di hari minggu begini siapa yang nyari dia, kalau temen kuliah kayaknya enggak deh soalnya kemarin-kemarin enggak ada yang ngajak Raina buat jalan keluar.

Haidar sama Raden juga enggak ngajak Raina buat main bareng.

Atau jangan-jangan Gamma yang nyariin dia?

"Ahh enggak mungkin Gamma nyariin aku, dia aja udah semingguan lebih enggak ke rumah ataupun nemuin aku di kampus. Jadi mana mungkin dia tiba-tiba dateng kesini."

"Kak... kok diem aja?"

"O-oh enggak kok bun."

"Cepetan keluar, ada yang nyariin kamu tuh." Ucap bundanya Raina lagi.

"Siapa yang nyariin aku bun?" tanya Raina yang sekarang udah mengambil posisi duduk bersila diatas kasur.

"Kamu keluar aja dulu nanti kamu juga tau sendiri."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください