webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 都市
レビュー数が足りません
1019 Chs

IV-154. Sudah Cukup Menahan Diri

"Ada lagi?".

"Emm," Aruna mengerjapkan beberapa kali.

"Aku mengenalmu," Mahendra meletakkan gelas di atas meja. Ketika benda bening tersebut telah terlepas dari tangannya, dia kembali berujar, "Kau gadis yang tahu apa yang kau mau, sebelum menikah denganku. Kau juga tumbuh menjadi perempuan yang tahu apa yang kau inginkan dan apa yang harus kau upayakan untuk kebaikanmu, bahkan sampai tadi pagi," dia yang bicara berjalan mendekat. Sejalan kemudian telah berhasil duduk di dekat istrinya, "Jadi, jangan bilang kau tak menginginkan apa pun,".

"Apakah aku boleh mengatakan segalanya?" mendengar pertanyaan Aruna, Mahendra mengangguk.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください