webnovel

IV-153. Analogi Yang Unik (Menikah+)

Sejenak pria bermata biru menemukan kedamaian. Sayangnya, hanya bertahan sesaat. Sebab, kini yang mengeluh adalah dia yang dinikmati bagian tubuhnya.

"Ehmm, sabar, sebentar," bertautan mata, keduanya saling memandang satu sama lain. Hingga tanpa sadar, sang pria mulai mendekatkan wajahnya dan meraup bibir mungil milik istrinya.

"Apa kau memikirkan apa yang aku pi—Aarhh," perempuan ini kehilangan kata, selepas bibirnya terlepas dari pria di bawahnya yang kembali menyesap kuncup mekar miliknya.

"Lebih dari itu, aku menginginkanmu," dia yang berkata nafasnya naik turun, sebab menahan pergolakan batin di dadanya, "Tapi aku tak yakin kita bisa melakukannya dengan benar. Aku tak mau mendengarmu mengeluh, sayang," sesaat, hawa panas mendingin dengan membekunya dua manusia di atas ranjang yang saling mendamba.

"Apa kita perlu menonton tutorial, em?," mata coklat itu menawarkan semburat merah di pipinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter