"Jangan melawan!," ujar Rey. Menoleh ke beberapa sisi, tampaknya pemuda itu mengamati dasi di lehernya sendiri dan berupaya kembali ke tempat duduknya—kursi kemudi—saat ia berusaha melepas benda yang tertaut pada kerah bajunya itu. Putra Barga sepertinya berniat mengikat perempuan hamil yang tengah menunggu momen hilangnya konsentrasi laki-laki tersebut.
Aruna solah bergerak mendekati Rey, nyatanya, tangannya menjulur dan memencet sebuah tombol yang berfungsi sebagai pengunci otomatis semua pintu dan jendela mobil mewah putra bungsu keluarga Barga tersebut.
Menyadari tindakan tersebut, pemuda—yang masih berusaha melepas dasinya—itu lekas menodongkan senjata apinya, tatkala perempuan hamil itu sudah berhasil membuka pintu dan siap untuk turun.
"Lakukan saja, kalau perlu tepat di kepalaku," tantang Aruna, menatap dengan berani Rey Barga yang terlihat jengkel dengan ungkapan tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください