Rendra heran karena Maria tak kunjung memecahkan telur di tangannya.
"Kok, diem? Bisa nggak?"
Dengan tangan yang mulai gemetaran, Maria meletakkan kembali telur di tangannya ke meja. Dengan agak terbata, dia lalu berkata, "Ka…kamu aja, deh. Aku…aku takut jadi…berantakan."
Rendra tak menganggap aneh sikap Maria. Pikirnya, Maria memang hanya tidak yakin sanggup memecahkan telur dengan benar sehingga takut membuat semuanya jadi berantakan.
Sayangnya, apa yang ada di benak Maria sebenarnya tidak sesederhana itu. Hanya saja, Rendra tidak menganggap serius sikap Maria yang mulai aneh.
"Tadi katanya gampang, eh, ternyata takut," goda Rendra sambil memilih bahan lainnya.
Dia lalu mengambil tepung terigu dalam kemasan plastik dan menyerahkannya kepada Maria yang malah terlihat sedang melamun.
"Jangan bengong, dong. Nanti kesambet, lho," ujar Rendra. "Kamu coba timbang tepungnya sesuai resep, ya. Telurnya biar aku yang urus."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください