Minggu siang ini, Keisha kembali berada di kawasan danau kecil itu bersama dengan Delima. Sebelumnya, ia menyempatkan diri mendatangi rumah gadis tersebut untuk bertemu dan sekaligus berpamitan kepada Delisa dan Delia.
Mereka sedang berdiri di depan bangku taman itu, di tepian danau yang terlihat sangat tenang dengan airnya yang cukup jernih pula di siang ini. Matahari memang bersinar cukup terik kali ini, tapi di sekitar bangku taman itu justru terasa lebih sejuk.
Keisha berdiri dengan dua tangan merangkap ke dada sedang Delima pula berdiri di samping kanan Keisha dengan kedua tangan berada di belakang pinggangnya.
"Aku merasa tak hendak pergi dari sini," ujar Keisha dengan nada yang lirih.
Delima mendesah pendek. Begitu pula keinginannya. Tapi, lebih kepada pemuda itu sendiri untuk tetap bersamanya, dan membatalkan keberangkatannya ke Jakarta. Hanya saja, Delima terlalu tahu bahwa itu akan menghalangi proses dari apa yang ia harap-harapkan menjadi kenyataan terhadap dirinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください