Keisha tersenyum, lalu melepaskan pegangan tangannya di kedua tangan Delima, dan tangan itu turun ke bawah, mencoba mengangkat kedua paha sang gadis yang masih terlena sebab puncak gunung kembarnya lagi dan lagi distimulasi oleh mulut dan lidah Keisha.
Ketika kedua paha sang gadis terangkat dan terbuka lebar dengan punggungnya bersandar ke tepian itu, Keisha sudah cukup yakin bahwa ia akan bisa menyetubuhi kekasihnya tersebut, untuk itulah dengan segera ia mengarahkan kelelakiannya ke pintu kewanitaan sang gadis.
Delima terkesiap, mata yang terpejam itu tiba-tiba terbuka ketika ia menyadari sesuatu menyentuh-nyentuh dan menekan pintu kewanitaannya.
"Kei…!" Delima menahan dada sang pemuda. "Jangan. Kumohon!"
"Delima," ujar Keisha dengan suara bergetar sebab nafsu yang sudah membubung tinggi, ia kembali mengecup bibir sang gadis. "Kumohon, biarkan aku melakukannya. Biarkan aku memasukimu, Sayang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com