webnovel

Because The Baby

[TOLONG TINGGALKAN JEJAK - UPDATE SETIAP HARI] Rexan Alexander Danadyaksa. Tampan, pintar dan tajir. Dia adalah CEO dari Danadyaksa Group. Tak hanya itu, ia juga dikabarkan akan segera menikah dengan seorang supermodel internasional. Sempurna? Tunggu dulu. Semua itu sirna ketika Rexan tidak sengaja memergoki calon tunangannya itu berselingkuh dengan pria lain. Dan lagi muncul masalah baru ketika Rexan dengan sengaja melakukan one night stand bersama wanita lain dan membuat wanita itu hamil, sehingga berujung ke pelaminan dengan terpaksa. Tapi apa jadinya jika wanita ini berhasil membuat seorang Rexan Danadyaksa jatuh cinta terhadapnya? Apakah mereka akan hidup bahagia bersama selamanya? "Aku mencintaimu bukan hanya karena bayi ini, tetapi aku tulus mencintai dirimu. Terima kasih karena kamu telah hadir dalam hidupku dan terima kasih karena kamu telah membuatku jatuh cinta kepadamu." - Rexan Alexander Danadyaksa. copyright by Hanny Susanto [22 September 2020] -- Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini ya, terima kasih!^^

ecstusea · 一般的
レビュー数が足りません
46 Chs

11. I Know You’re Not Love Me

"Congrats, bro, Chel," kata Reno langsung kepada Rexan dan Chelsea setelah acara pernikahan mereka berakhir dan mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Rexan tampak tersenyum ke arah Reno, sembari membalas uluran tangan Reno dengan memeluk adiknya itu. "Thanks, bro."

"Thank you, Ren. Kamu cepet nyusul ya," kata Chelsea bercanda.

Reno tampak terkekeh, "Doain aja ya hehehe," katanya.

Sahabat-sahabatnya Rexan pun silih berganti memberikan ucapan selamat kepada Rexan dan Chelsea atas pernikahan mereka.

"My baby Chelseaa! Congrats yaaa! Huhuhu terharu deh gue, akhirnya Chelseaku sold-out juga," kata Aleena yang langsung memeluk sahabatnya itu. "Awas lo ya, Rex, bikin Chelsea sedih liatin aja lo gue sambit!" katanya lagi pada Rexan.

"Bener, Chel. Kalo si bajingan ini macem-macem sama lo, bilang kita-kita. Biar gue hajar," kata Gerald.

"Iya iya! Tinggal perintahin aja mau diapain si Rexan. Mau ke rumah sakit dulu atau langsung ke kuburan," timpal Jodie.

Rexan berdecih kemudian menoyor kepala Jodie pelan, "Sejak kapan lo bisa bela diri? Lo gak inget waktu itu pas lo dihajar sama preman lo malah kabur?" tanyanya. Semuanya yang ada disana pun tertawa setelah mendengar perkataan Rexan.

"Jangan buka kartu gitu dong, Rex." Jodie tersipu malu.

Chelsea terkekeh pelan, "Hahahaha! Iya iya... makasih ya kalian semua," katanya.

Reno menghela nafasnya panjang, Iya... gue harus bisa merelakan Chelsea. Mungkin memang belum jodohnya. Gue harap bahagia atas pernikahan ini, untuk selama-lamanya. Tapi meskipun dia udah jadi istri kak Rexan, gue akan terus tetep jagain dia semampu gue dan gue pastiin siapapun yang berani macem-macem sama Chelsea, orang itu akan berurusan sama gue sekalipun itu kakak gue sendiri, batin Reno.

===

22:30

@ Kediaman Rexan

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu menginterupsi Chelsea yang sedang membersihkan make-up yang ada di wajahnya. "Iya, masuk aja, nggak aku kunci," katanya. Tak lama seseorang dibalik pintu pun muncul.

"Ada apa, Rex?" tanya Chelsea.

"Setelah selesai bersih-bersih, temui aku di ruang TV. Ada sesuatu yang mau aku bahas denganmu dan ini penting," kata Rexan, kemudian ia pun langsung menghilang seketika itu juga dari balik pintu bahkan sebelum Chelsea sempat membalas perkataan Rexan.

Dahi Chelsea menyerngit kebingungan, "Ada apa ya?" tanyanya pada dirinya sendiri dan segera menyelesaikan bersih-bersih make-up nya dan membersihkan badannya.

Dan setelah Chelsea menikah dan pindah ke rumah Rexan, diantara mereka berdua memang sudah membuat perjanjian untuk tidur di dalam kamar yang terpisah. Rexan tetap di kamarnya sendiri yang terletak di lantai 2, sedangkan kamar yang tadinya diperuntukkan untuk tamu kini menjadi milik Chelsea.

Setelah Chelsea selesai bersih-bersih dan mandi, ia pun segera menemui Rexan di ruang TV yang ternyata sudah menunggunya itu sejak lama.

"Duduk." Rexan langsung menyuruhnya sesaat melihat Chelsea menghampiri dirinya. Chelsea pun menurut.

Rexan menyodorkan sebuah amplop besar berwarna cokelat kehadapan Chelsea. Refleks Chelsea pun menerima amplop itu dan dengan penasaran, ia membuka amplop tersebut.

"Ini... apa?" tanya Chelsea.

"Perjanjian pernikahan dan surat cerai."

Deg.

Mendengar hal itu, tubuh Chelsea serasa disambar petir. Ia terpaku melihat surat-surat yang kini ada dihadapannya.

"Buka, baca isinya dan segera tanda tangani," kata Rexan dengan begitu dingin.

Chelsea melihat-lihat isi surat tersebut. Dengan teliti ia membaca kata per kata yang terdapat dalam surat itu.

SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN

Kami atas nama

1) Pihak pertama : Rexan Alexander Danadyaksa

dan

2) Pihak kedua : Chelsea Keana Rhea

dengan ini menyetujui perjanjian pernikahan sebagai berikut:

1. Pernikahan akan dilakukan hanya sampai bayi yang ada didalam kandungan pihak kedua lahir

2. Selama pernikahan, pihak pertama dan pihak kedua tidak tidur di dalam kamar yang sama

3. Harus bersikap romantis dan harmonis didepan keluarga dan kerabat

4. Dilarang ikut campur dalam urusan pribadi masing-masing

5. Pihak pertama akan membiayai seluruh biaya hidup pihak kedua sampai akhir (selama pihak kedua hidup)

6. Setelah bayi yang ada didalam kandungan pihak kedua lahir, hak asuh anak tersebut  akan diambil oleh pihak pertama. Pihak pertama akan membiayai dan mengurus anak tersebut

7. Setelah bayi tersebut lahir dan pernikahan akan berakhir, pihak pertama  akan mencarikan pekerjaan yang diinginkan pihak kedua, memberikan tempat tinggal yang layak dan memenuhi segala kebutuhan pihak kedua

8. Selama pernikahan berlangsung, dilarang kontak fisik secara langsung maupun tidak langsung

dan yang terakhir...

9. Dilarang melibatkan perasaan dalam pernikahan ini (dilarang jatuh cinta)

"Apakah aku tetap bisa bertemu anakku setelah anak ini lahir?" tanya Chelsea pada Rexan.

Rexan tampak terdiam sejenak, "Ya... tergantung situasi," katanya. "Baiklah, kamu sudah baca perjanjian pernikahannya. Silakan kamu tanda tanganin dan secepatnya kasih ke aku."

"Iya..."

"Sudah malam, aku capek. Aku ke kamar dulu. Kamu juga istirahat," kata Rexan. Laki-laki itu kemudian bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Setelah Rexan kembali ke kamarnya, Chelsea pun juga kembali ke kamarnya.

Di dalam kamarnya lagi-lagi ia membaca isi dari surat perjanjian itu. Ia hanya benar-benar tidak mengerti jalan pikiran dari Rexan.

Chelsea menghembuskan nafasnya panjang, kenapa dia menikahiku kalau akhirnya seperti ini? Bahkan baru hari pertama pernikahan, surat cerai udah ada didepan mataku. Apa aku gak pantas untuk bahagia...? batinnya.

Dengan penuh keraguan, akhirnya gadis itu menandatangani surat perjanjian pernikahan tersebut. Surat itu pun kembali dimasukkan ke dalam amplop cokelat itu.

Chelsea Chelsea... seharusnya kamu udah tau, dia gak mencintaimu, dia juga sebenarnya gak mengharapkan pernikahan ini terjadi. Kamu cuma duri yang tiba-tiba muncul di kehidupannya, merusak kehidupannya, mengacaukan hidupnya dengan tiba-tiba datang udah gitu membawa nyawa baru dalam perutku... jadi kamu jangan berharap apapun, batin Chelsea. Ia pun mengelus-elus perutnya pelan, "Nak... meskipun waktu kita untuk bersama tersisa 7 bulan lagi sebelum kamu lahir ke dunia ini, mama janji, mama akan selalu jagain kamu. Kamu sehat-sehat ya, sayang, didalam sana. Mama gak sabar ketemu kamu di dunia ini..." katanya.

Tapi gimana kalo seandainya aku jatuh cinta sama Rexan? Batin Chelsea.

Bersambung...

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

ecstuseacreators' thoughts