webnovel

My Perfect CEO

作者: Elangw
歴史
連載中 · 13.3K ビュー
  • 88 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Berlian Kamarisa Evan, gadis berusia dua puluh lima tahun yang saat ini menjabat sebagai CEO Indah Jaya, perusahaan di bidang produk fashion. Berlian gadis yang selalu melakukan sesuatu dengan sempurna. Segala sesuatunya harus terlihat perfect di matanya. Tidak pernah menangis, selalu kuat mendapatkan tekanan dari mana-mana, selalu melakukan apa-apa sendiri. Berlian perempuan, tapi seolah tidak membutuhkan laki-laki di sisinya, karena ia seolah bisa menggenggam dunia dengan tangannya sendiri. Namun di balik itu, Berlian adalah gadis yang rapuh, memiliki penyakit psikologi yang parah membuat hari-harinya tampak hancur. Beberapa kali Berlian ingin menyerah dengan hidupnya, hingga pertemenuannya dengan pangeran berjas putih, membuat hidupnya kembali penuh warna.

Chapter 11. Perfect CEO

eorang perempuan cantik berjalan dengan langkah tegap, dagu diangkat ke atas terkesan angkuh dan menenteng tas dengan brand terkenal, yang selalu dipakai bintang internasional. Gadis yang memakai pakaian formal itu menapaki lantai mewah perusahaan Indah Jaya. Gadis itu adalah Berlian Kamarisa Evan, CEO perusahaan Indah Jaya. Di umurnya yang masih dua puluh lima tahun, Berlian sudah menjabat tahta tertinggi perusahaan. Setidaknya sudah tiga tahun ini ia mengemban tugas yang diamanahkan oleh kakak serta kakak iparnya.

Langkah kaki Berlian dan suara ketukan sepatu hak tinggi membuat beberapa karyawan yang berpapasan menundukkan kepalanya dan menyapa sopan. Berlian balas menganggukkan kepalanya. Meski Berlian bukan tipe bos yang ramah dan berbaur dengan karyawan, setidaknya Berlian bukan CEO dingin dan angkuh pada karyawannya.

Hanya dengan lawan proyeknya Berlian akan menunjukkan sisi arogannya. Sejak menjabat, Berlian sudah sangat ambisius untuk membawa perusahaan ke puncak kejayaan. Tidak peduli apapun yang dia lewati, Berlian akan berusaha. Ibaratnya, meski ia tidak sanggup berdiri, ia masih bisa duduk memimpin perusahaan, kalau ia tidak bisa duduk, ia masih bisa meski dengan berbaring. Indah Jaya ada di sebagian hatinya, karena Indah Jaya adalah amanah dari orang yang ia sayangi.

Seorang pria berlari menyusul Berlian dengan tergesa-gesa. Pria itu berusaha menyamakan langkah kakinya dengan atasannya. Pria itu adalah Bian, pria maskulin berbadan sedikit berisi, berusia dua puluh tujuh tahun yang merupakan sekretaris Berlian.

“Terlambat lagi?” tanya Berlian melirik Bian sekilas.

“Maaf, Bu. Tadi di jalan macet,” jawab Bian menundukkan kepalanya sedikit.

Berlian menuju ke lift, tangan Bian dengan cekatan terulur memencet tombol agar lift terbuka. Kedua orang itu menuju ke lantai teratas di mana ruangan CEO berada.

“Bu, merek baru yang Bu Berlian usulkan ditolak oleh direksi,” ucap Bian memberitahu.

“Kenapa?”

“Karena merek yang lama saja sekarang sedang mengalami penurunan. Tidak tepat saat meluncurkan merek baru, mereka juga pesimis tidak akan mendapatkan investor untuk merk baru ini,” jelas Bian.

“Adakan rapat sepuluh menit lagi!” titah Berlian. Bian menghentikan langkahnya saat Berlian masuk ke ruangannya. Pria itu segera berlari untuk memberikan pengumuman pada direksi untuk datang ke ruang rapat.

Tabiat buruk Berlian selalu mengadakan rapat mendadak. Sedangkan lawan debatnya yang tidak menyiapkan bahan selalu mati kutu dibuatnya.

Berlian duduk di kursi kebesarannya, gadis yang memiliki ciri khas berkuncir kuda itu menyandarkan tubuhnya di kursinya. Semalam ia begadang karena pekerjaannya yang belum selesai, dan ia terpaksa harus bangun pagi untuk bekerja lagi. Selama tiga tahun ini, ia melakukan rutinitas yang sangat membosankan. Bangun pukul enam pagi untuk bersiap bekerja, pulang jam lima, agenda di luar, pulang, kerja lagi dan tidur jam satu pagi. Selama tiga tahun ia bagai robot yang tidak bisa menikmati hidupnya sendiri.

Namun mau bagaimana lagi, semua itu harus ia lakukan demi perusahaan yang sudah dibangun kakaknya sejak sepuluh tahun lalu. Kakaknya sudah pergi, sedangkan tidak ada yang menggantikannya selain dirinya.

Berlian melihat bolpoin di mejanya yang tergeletak miring, gadis itu membenarkan letak bolpoin berwarna hitam agar lebih sempurna. Tidak sengaja matanya melihat lembar dokumen yang tertekuk, gadis itu mengambilnya dan meluruskannya.

Saat meletakkan kembali dokumennya, ada setitik debu yang terlihat matanya. Tangan Berlian dengan cekatan mengambil tisu untuk mengelap debu itu. Setelahnya, Berlian membuang tisu ke tempat sampah. Namun sayangnya, tempat sampah itu berdiri tidak sesuai pada tempatnya.

Dengan lelah, Berlian berdiri, gadis itu mendorong tempat sampah dengan kakinya agar posisinya simetris dengan kaki meja.

“Akhhh!” Berlian mengerang sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Gadis itu memang terlihat seperti CEO berwibawa pada umumnya. Namun siapa sangka, Berlian adalah gadis pengidap penyakit psikologi gangguan obsesif-kompulsif yang cukup parah. Berlian selalu cemas tatkala melihat barang-barang yang diletakkan tidak sesuai tempatnya. Barang sekecil apapun kalau mengganggu matanya, pasti akan dibenarkan. Hal itu sangat melelahkan, Berlian merasa capek setiap kali merasa cemas dengan hal-hal yang sepele.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu terdengar. Berlian menyuruh sang pengetuk untuk masuk. Bian datang membawa satu dokumen di tangannya.

“Bu, sebentar lagi rapat seperti yang Bu Berlin ucapkan,” ujar Bian.

“Bian, benerin dasimu!” titah Berlian. Berlian memegangi kepalanya yang terasa sakit. Baru saja masalah sampah selesai, ia malah melihat dasi Bian yang miring.

“Ah iya, maaf,” kata Bian. Bian mendekati Berlian dan meletakkan dokumen di meja. Pria itu bergegas membenarkan letak dasinya.

“Saya menyuruh kamu membenarkan dasi kamu, kenapa kamu malah meletakkan dokumen dengan tidak simetris?” tanya Berlian kencang membuat Bian tersentak kaget.

Bian membulatkan matanya, “Bagaimana saya bisa membenarkan dasi kalau tangan saya memegang dokumen,” ucap Bian sedikit protes.

“Ya saya kan sudah ribuan kali bilang sama kamu, taruh dokumen dua senti dari sisi depan meja. Ini garis mejanya, dan kamu meletakkan lebih dari empat senti, juga kamu meletakkan tidak lurus, tapi miring,” oceh Berlian mengambil dokumen dan meletakkan dengan benar.

“Astaga, Bu. Sampai kapan Bu Berlin akan begini?” keluh Bian yang sudah lelah dengan Berlian.

Tiga tahun sudah Bian merasa tersiksa dengan Berlian yang memiliki gangguan aneh itu. Dan selama tiga tahun pula ia harus menebalkan mentalnya agar tidak jatuh bersama Berlian. Semakin lama bukannya semakin sembuh dan sehat, Berlian malah semakin parah dan tidak waras. Bian berani bertaruh, tidak akan ada yang betah menjadi sekretaris Berlian kecuali dirinya.

“Kamu pikir saya mau begini? Saya juga tidak mau,” tanya Berlian sekaligus menjawabnya sendiri. Kalau boleh mengeluh, Berlian akan mengelus setiap harinya. Bahkan kalau dijadikan buku, keluhan Berlian akan menjadi buku tertebal di dunia. Namun Berlian hidup bukan untuk mengeluh, ia harus tetap berjalan untuk menggapai cita-cita kakaknya memajukan perusahaan Indah Jaya.

“Besok jadwal ke Psikolog. Saya harap Bu Berlian akan datang,” kata Bian.

“Ya, saya besok akan datang. Sekarang ayo ke ruang rapat.”

Berlian membenarkan outer hitam yang dia kenakan, perempuan itu menyambar laptopnya dan bergegas keluar dari ruangannya. Sedangkan Bian, pria itu mengikuti Berlian dengan bibir berkomat-kamit. Bian berdoa, semoga di rapat kali ini tidak ada korban dari keganasan Berlian. Kalau mode serius, Berlian bak singa yang siap melahap mangsanya hidup-hidup. Apalagi kali ini posisinya direksi tidak setuju dengan keputusannya, sudah pasti tidak akan ada yang selamat pagi ini.

Bian mengambil hpnya, pria itu dengan julid mengirimkan pesan di grup para direksi.

Bian : Siapkan mental kalian, Ratu Singa akan datang.

Di ruang rapat, tidak ada yang berwajah santai. Semua berwajah tegang karena Bian sudah mengirimkan sinyal tanda bahayanya.

あなたも好きかも

DOSA BESAR ALMIRA

*VOLUME 1 : ALMIRA, ALVIN, REVAN Almira Zahara Gadis yang dibanggakan keluarganya , suatu ketika dia harus salah jalan karena kekhilafan melakukan hubungan terlarang dengan Alvin Pratama Handoko. Namun rupanya takdir tidak mengijinkan mereka menikah pada awalnya. Hingga Almira harus dijodohkan oleh kakaknya dengan laki-laki bernama Revano Adiwijaya. Revan sangat mencintai Almira hingga pada malam pertama Revan mengetahui kalau Almira sudah tidak lagi suci. Revan yang merasa dibohongi menjadi sangat membenci Almira. Dia ibarat mendapat barang second. "Almira udah g virgin lagi ternyata Der, " Deril kaget sampai terbatuk batuk menatap Revan. "Serius lo Van?" "Iya gue serius, tahu gitu gue g jadi nikah aja sama tu cewek. Gila aja kali gue dapat barang second." Hidup Almira sangat menderita karena diabaikan oleh suaminya sendiri. Suatu hari takdir mempertemukan kembali Almira dan Alvin. "Buah manggis buah kedondong, cewek manis senyumin abang donk!" Pantun Alvin yang jenaka membuat Almira tak bisa menahan senyumnya. Alvin memang dari dulu selalu punya cara untuk membuat Almira tersenyum. Apakah yang terjadi dalam rumah Almira dan Revan? Apakah takdir akan mempersatukan Almira dan Alvin? Ataukah Almira tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Revan? Ikuti kisahnya di DBA VOL.1 Di Novel ini kita akan belajar tentang Islam yang begitu indah. Tidak hanya percintaan tetapi tentang parenting, hubungan suami istri, hubungan antar keluarga, dan juga dengan orang-orang di sekitar kita. VOLUME 2 potret anak muda yang berprestasi dan memilih menikah muda dari pada pacaran. Gadis manis dengan rambut panjang sebahu itu meringkuk didalam selimut dengan kondisi yang memprihatinkan dan menangis sesenggukan. sang pemuda yang merupakan rivalnya di sekolah duduk di tepi ranjang membelakanginya. Pemuda yang bertelanjang dada namun masih mengenakan celana abu-abunya itu mendekatinya dan memperlihatkan foto yang ada diponselnya. gadis itu mendongak dan tak percaya dengan yang dia lihat diponsel itu. "gimana lo mau kan mengundurkan diri jadi ketua OSIS?kalo ga mau foto ini bakal nyebar ke seluruh siswa disekolah..lo siap kehilangan reputasi lo?" "Brengsek kamu Ka". VOLUME 3 (ARSYILA,ERNEST, MARVEL) Terkadang pendapat orangtua tidak selamanya benar. Disini kita belajar untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dalam keluarga. Syila dijodohkan dengan Marvel namun hatinya hanya untuk Ernest. Yang usianya 10th lebih tua darinya. Kedua orangtuanya menentang hubungan Syila dan Ernest. Karena laki-laki itu terlihat urakan, dengan tato di lengan yang semakin menambah garang. Orangtua mana yang mau melepas anak gadisnya untuk laki-laki seperti itu? Tapi kalau ternyata yang dipikirkan orangtua itu salah bagaimana? VOLUME 4 DOSA BESAR ALMIRA VOL.4 Bisa dibaca langsung ke Vol.4 ya. Azzam seorang laki-laki yang pernah melakukan kesalahan pada seorang gadis, tidak memiliki keberanian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bahkan dia melarikan diri ke negeri orang dan meninggalkan gadis itu. . . Sellia, gadis yang dinodai oleh Azzam, memilih menyendiri di panti asuhan dalam keadaan hamil. Dia tidak berharap lagi dengan Azzam. Seseorang yang telah melukainya. . . Tiga tahun kemudian, semua berubah. Azzam yang sudah terbiasa hidup bebas di luar negeri pulang ke tanah air dengan membawa tunangannya. . . Hingga suatu hari, Azzam menjadi dosen tamu di universitas tempat Sellia menimba ilmu. Tapi Azzam tidak mengenali gadis itu lagi karena kini Sellia telah berhijrah dan bercadar. . . Akankah Sellia membuka jati dirinya pada Azzam? sedangkan dia akan dita'aruf oleh Rafka. Anak dari sahabat Ayahnya. . . Akankah Azzam memilih tunangannya atau gadis bercadar yang mencuri perhatiannya di kampus tempat dia bekerja? . . Nantikan kisah mereka di Dosa Besar Almira Volume 4. (Dosa Besar Azzam)

ANESHA_BEE · 歴史
4.9
401 Chs

Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

WARNING 21+ ___ Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020. Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana. SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta untuk kalian, readers! -nouveliezte- ====== Boleh tahu, senja mana dalam hidupmu yang paling kamu nikmati? Kalau aku .... Mm ... tunggu sebentar. Kita kenalan dulu ya. Aku Mafaza Marzia. Kamu bisa panggil aku Faza. Kamu pernah ketemu anak laki-laki posesif yang nyebelin, tapi manis? Bucin parah dari pertama ketemu? Dan bertahan sampai bener-bener nikah? Aku iya. Namanya Astro. Dia yang selalu nemenin aku yang baru aja ngalamin trauma karena ditinggal keluargaku meninggal karena kecelakaan, bantu aku selesaiin masalah-masalahku, juga jaga aku seolah aku adalah keramik paling berharga. Intip keseharian kami yang manis, walau ternyata memiliki konflik misterius yang mengintai di sepanjang perjalanan hidup kami. Dengan segala rahasia yang ada di antara diri kami masing-masing juga di antara keluarga kami, akankah pernikahan kami benar-benar baik-baik saja seperti yang selama ini kami harapkan? Ikuti kisah kami yang diselimuti intrik tak terduga. Seperti hidupmu yang juga penuh dengan kejutan. Enjoy your journey with us, Faza & Astro, di pahit dan manisnya hidup kami. _____ RULES buat baca novel ini adalah: 1. Bacalah minimal sampai chapter 50-51, karena kebaperan kalian akan dimulai dari sana. Nou ga tanggung jawab atas baper berkelanjutan di bab selanjutnya yaaa.. 2. Jangan minta alurnya dipercepat. Karena novel ini alurnya lambat dan banyak slice of life di setiap bab. Jadiin novel ini bacaan buat nemenin aktivitas kamu sehari-hari.

Iamno · 歴史
4.9
693 Chs
目次
1 :1