webnovel

Bukan kamu yang salah

Lucas yang mendengar hal itu, hanya menganggukkan kepala nya.

"Aku juga tak menyangka bahwa tubuhku memiliki daya tahan yang bagus sehingga dapat mengatasi semua nya dengan baik meskipun hanya berada di tingkatan C," ucap Lucas.

***

Beberapa jam kemudian.....

Tampak Lucas yang pada akhirnya keluar dari ruang perawatan dan memutuskan untuk mencari Camila. Ia mencari Camila di tempat biasa Camila berada seperti di dapur, loteng markas, dan juga di taman. Namun Lucas tak menemukan nya hingga akhirnya Lucas memutuskan untuk ke kamar Camila.

Sesampainya di kamar Camila....

"Camila? Camila? apakah kamu ada di dalam sana? bukakan pintu untukku!" ucap Lucas. Awalnya tidak ada tanggapan apapun dari dalam kamar hingga akhirnya pintu kamar terbuka. Lucas langsung bergegas masuk ke dalam dan melihat Camila yang kini sedang bersembunyi di balik ranjang.

Lucas geleng-geleng kepala lalu menghampiri Camila yang kini masih trauma dengan kejadian dua hari lalu.

"Camila, sudahlah. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu seperti ini. Bukan kamu lah yang melukaiku melainkan jiwa jahat dalam dirimu! jiwa iblis yang masuk ke dalam tubuh mu lalu mengambil alih tubuh mu kemudian menyerang ku. Dari sini sudah jelas bahwa kau tak salah sedikitpun! kalau kau sampai salah, sudah sejak kemarin pastinya kau dihukum. Jadi stop menyalahkan diri sendiri, oke?!" ucap Lucas. Camila terdiam lalu setelah nya memeluk Lucas yang membuat Lucas membatu.

"Hiks maaf karena aku hanya bisa menyusahkan mu saja," ujar Camila. Lucas menghela nafas lalu membelai rambut Camila secara perlahan sambil tersenyum.

"Kau tidak perlu minta maaf! kau sama sekali tak menyusahkan ku. Kau ini adalah adik terbaikku satu-satunya di dunia ini. Aku saja selalu menjagamu," Lucas memeluk Camila yang membuat Camila merasa tenang, nyaman, dan damai.

Tak lama berselang, Camila melepas pelukannya lalu setelah nya ia mengambil sebuah roti di meja dan memberikannya kepada Lucas.

"Tadi aku membuatkan roti untukmu. Mungkin saja kau suka!" singkat Camila. Lucas menerima nya dan langsung melahap roti tersebut.

"Tentu saja aku menyukainya, buatan adik kesayanganku kok," ucap Lucas sembari mengunyah roti buatan Camila. Camila tersenyum senang mendengar ucapan Lucas yang amat manis. Tetapi suasana hati nya kembali berubah ketika teringat mereka akan berpisah karena tugas.

"Hmm tapi, kita akan tetap berpisah karena kamu dipindahkan! aku tidak ingin berpisah denganmu, Lucas! sangat sedih rasanya berpisah dengan orang yang kita sayangi dan hanya satu-satunya di dunia ini," ujar Camila.

"Kau tenang saja, aku akan mengunjungi mu jika memiliki waktu istirahat yang panjang atau aku akan mengambil cuti agar dapat menemui mu," kata Lucas yang berusaha menghibur Camila. Mendengar hal itu, Camila terdiam kemudian memegangi kedua tangan Lucas.

"Kau janji akan selalu ada di sisi ku kan, Lucas? kau akan selalu menjadi kakak terbaikku kan?" tanya Camila, Lucas menganggukkan kepala nya sembari tersenyum.

"Tentu saja, aku akan selalu menjadi kakak terbaikmu yang akan selalu menyayangi mu serta melindungi mu. Meskipun aku sudah tiada di dunia ini, aku akan tetap berada di sisi mu," tutur Lucas.

"Hmm jangan bilang begitu! aku takkan membiarkan mu mati muda hiks. Kalau perlu, kita hidup abadi saja biar terus bersama! yang lainnya juga," cakap Camila yang kekanak-kanakan. Lucas tertawa mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Camila.

Di sisi lainnya....

Ternyata sejak tadi, Charlotte bersama Evan menguping pembicaraan Lucas dengan Camila di dalam kamar.

"Hu mereka selalu membuat ku m menangis terharu," ucap Evan. Mendengar hal itu, Charlotte menatap datar Evan kemudian melirik kearah lubang yang ada di dinding kamar Camila. Ia melihat Lucas dan Camila ya asyik menyantap roti.

"Mereka sangat akur. Meskipun Camila bukanlah adik kandung Lucas, tetapi Lucas begitu menyayangi nya seperti adik kandung sendiri. Bahkan dia sampai mengatakan hal-hal yang sangat mengharukan," ujar Charlotte, Evan menganggukkan kepala nya.

"Ya, karena mereka berdua sejak dulu sudah sangat dekat.. Sejak kecil, keduanya sama-sama kehilangan keluarga kandung dan akhirnya dirawat sementara oleh seseorang yang bisa dibilang tentara. Tentu saja didikan yang mereka dapatkan adalah didikan keras. Hingga akhirnya, kedua nya dipersatukan di panti asuhan yang disediakan oleh markas ini dan sejak saat itu kedua nya begitu dekat hingga sekarang," jelas Evan.

"Hmm sungguh mengharukan. Lucas benar-benar sosok pria yang baik! andai saja aku mengenal nya sejak kecil, pasti aku akan merasakan kasih sayang hangat darinya," cakap Charlotte yang membuat Evan membatu mendengar nya. Lalu setelah nya, Evan menggoda Charlotte.

"Hmm... seperti nya kau menyukai Lucas kan? kau sebenernya ingin Lucas menjadi kekasih mu dan mendapatkan perhatian darinya? ayo ngaku!" tutur Evan yang membuat kedua pipi Charlotte lagi-lagi memerah.

"Ah apaan sih?! aku cuma ingin Lucas jadi kakak angkat ku saja kok, tidak lebih!" tegas Charlotte membuat Evan tertawa.

"Ngaku saja kalau kau menyukai, Lucas. Memang banyak sih cewek yang berharap menjadi pacarnya tetapi kau tau sendiri kan bagaimana sikap Lucas pada orang lain?" ucap Evan. Charlotte terdiam lalu menganggukkan kepala nya. Disaat mereka berdua sedang asyik berbicara, Lucas dan Camila keluar dari kamar nya dan membuat kedua nya tentu saja terkejut.

"Hmm, Evan? Charlotte?" panggil Lucas sembari keluar dari kamar nya Camila.

"E-eh Lucas? ternyata kau ada disini ya?" ucap Evan yang salting begitupun juga dengan Charlotte.

"Ah ternyata kau disini ya, kupikir kau ada di loteng hahaha," ujar Charlotte yang berusaha bersikap normal.

"Hmm aku kan sudah bilang bahwa aku sedang mencari Camila. Ya memang sih aku sempat ke loteng tetapi hanya sebentar karena tak menemukan Camila," kata Lucas.

"Kalian menguping kami sejak tadi kah?" saut Camila yang membuat kedua nya terkejut dan berusaha untuk beralasan.

"Tidak! tidak! kami baru saja tiba kok," ucap Evan yang membantah.

"Yaps dia benar! kami berdua baru saja tiba disini dan berniat menemui Camila lalu mempertemukan nya padamu," ujar Charlotte sembari tersenyum.

Lucas dan Camila saling bertatapan ketika mendengar perkataan Charlotte dan juga Evan.

"Keliatan banget bohong nya. Jujur saja kalau tadi menguping, tidak usah berbohong begitu," ketus Lucas. Pada akhirnya, mau tidak mau mereka berdua mengakui nya yang membuat Camila dan Lucas geleng-geleng kepala.

"Aku tak menyangka bahwa kalian akan menguping begitu. Aku pikir kalian ini bukan tipe kepo melainkan cuek ternyata dugaan ku salah," ucap Camila dengan datar.

"Hahaha namanya juga manusia, terkadang penasaran akan sesuatu dan terkadang cuek, tidak memperdulikan nya," ujar Charlotte dengan santai.

"Hmm iya juga," singkat Lucas.