webnovel

Polos

"Hmm begitu ya. Baiklah baiklah, aku akan memaafkan mu. Tetapi kalau kau tak mengendalikan ku juga tidak masalah! sebenarnya aku paling tidak suka ada jiwa lain dalam tubuhku tapi ya gimana lagi. Semuanya dah terlanjur! aku masih baik karena membolehkan mu tinggal di dalam tubuhku," ucap Lucas. Mendengar hal itu, Achlys terdiam lalu menganggukkan kepala nya.

"Iya, aku paham maksudmu. Hmm sebaiknya kau segera bangun dari pingsan mu sebelum semua nya menganggap mu tiada. Aku sudah berusaha menyembuhkan setengah bagian luka dalam dirimu," ujar Achlys. Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya, Terimakasih banyak atas bantuan mu. Sampai jumpa lagi," singkat Lucas sembari tersenyum tipis.

Dan....

Lucas membuka kedua mata nya lalu menatapi sekeliling nya yang kini berada di ruang perawatan. Di samping nya, terdapat Charlotte yang sedang tertidur nyenyak karena selalu menunggu nya.

"Dia setia menunggu mu sejak dua hari, Lucas," singkat Evan sembari berjalan masuk ke dalam ruang perawatan. Mendengar hal itu membuat Lucas sempat diam terpaku. Dirinya sungguh tak menyangka bahwa akan hilang kesadaran selama dua hari.

"Aku sudah tak sadar sejak dua hari? kau serius?" tanya Lucas. Evan menganggukkan kepala nya.

"Ya, dan komandan mengundurkan keberangkatan kalian. Kalian berangkat Minggu depan sampai kau benar-benar pulih! dan saat ini, Camila begitu merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat padamu. Dirinya selalu menangis di malam hari atau saat melihat wajahmu. Padahal sudah ku katakan bahwa bukan Camila lah pelaku nya melainkan jiwa jahat dalam tubuh nya. Tetapi tetap saja, Camila selalu saja menyalahkan dirinya sendiri," jelas Evan.

"Kalau begitu, aku akan menemui Camila nanti untuk membicarakan masalah ini," singkat Lucas dengan tenang.

"Hmm btw, aku sungguh tak menyangka bahwa keturunan Scarlet yang dikabarkan masih hidup satu-satunya itu adalah kamu. Pantas saja kau dapat melakukan apapun yang seharusnya tidak dapat kau lakukan di tingkatan C. Sungguh menakjubkan bisa mengenal mu, Lucas Scarlet," ujar Evan.

"Aku juga tidak akan menyangka bahwa akan terjadi kejadian seperti ini. Kuharap kau dapat menutup mulut mu untuk tidak menyebarkan rahasia ini pada yang lainnya. Kau tau sendiri bahwa orang-orang begitu mengincar keluarga Scarlet untuk dihabisi terutama dari ras iblis," kata Lucas.

"Ya, aku paham dengan posisi mu saat ini. Tanpa kau berpesan, aku juga akan berniat ingin menutupi jati dirimu. Aku ini sebenarnya terlahir di keluarga pelayan! keluarga yang melayani keluarga Scarlet, keluarga Redfield. Nama asliku adalah Evan Redfield hehehehe! dan aku hanya hidup berdua dengan pamanku. Sedangkan anggota keluarga ku yang lainnya, sudah dihabisi oleh klan iblis," tutur Evan yang membuat Lucas terdiam.

"Hmm begitu ya? memang sih keluarga Redfield itu sangat setia melayani keluarga Scarlet dari zaman nenek moyang hingga sekarang," jawab Lucas. Evan menganggukkan kepala nya. Disaat mereka berdua sama-sama diam, Charlotte terbangun dari tidur nya dan cukup terkejut melihat Lucas yang kini sedang menatap nya.

"Eh kau sudah bangun? sejak kapan?" tanya Charlotte yang menegakkan posisi duduk nya dan sekilas melirik kearah Evan.

"Hmm beberapa menit yang lalu. Kalau kau mengantuk, tidur saja sini di samping ku," jawab Lucas yang membuat Charlotte memasang wajah datar sedangkan Evan tertawa kecil mendengar nya.

"Aku tak menyangka bahwa kau akan mengatakan hal seperti itu, Lucas. Ku pikir, kau cowok yang baik ternyata playboy toh," ketus Charlotte yang membuat Lucas terheran.

"Lho? salahku dimana? kau tidur di atas ranjang sedangkan aku tidur di sofa! begitu maksudku. Ya kali kita tidur satu ranjang! baru saja kenal beberapa hari masa sudah begitu, ckckck pikiran mu itu gimana Charlotte," ucap Lucas yang membuat kedua pipi Charlotte merona dan seketika Charlotte salting setelah mendengar ucapan Lucas.

"Ah tidak. Ya kali saja kau berpikiran seperti itu! rata-rata cowok kan pikiran nya mesum. Ternyata kau ini masih termasuk golongan good boy tapi kadang-kadang playboy," ujar Charlotte yang membuat Lucas sedikit kesal. Disaat itu, Evan yang sedari diam akhirnya bertanya.

"Oh ya Lucas, bagaimana denganmu? apakah kau baik-baik saja?" tanya Evan. Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya aku baik-baik saja kok. Jadi jika berangkat ke Medan perang sekarang, juga tidak masalah," jawab Lucas sembari beranjak berdiri dari ranjang nya.

"Sebaiknya kau beristirahat saja dulu selama sehari. Kita pergi saja paling cepat hari Jum'at nanti atau gak Senin minggu depan," cakap Charlotte dengan tegas.

"Kau yang seharusnya beristirahat Charlotte. Dari wajahmu, nampak kau terlihat kelelahan," singkat Lucas. Charlotte terdiam lalu menganggukkan kepala nya.

"Ya aku tau kok! aku memperingati mu untuk beristirahat juga nanti. Karena suhu tubuh mu masih panas nih," jawab Charlotte sembari menyentuh kening Lucas. Disaat menyentuh kening Lucas, Lucas spontan menarik tangan nya yang membuat Charlotte terjatuh tepat di tubuh nya.

Evan yang melihat hal itu diam terpaku lalu geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis. Sedangkan Charlotte, kedua pipi nya kembali memerah lalu menarik tangan nya.

"Ish Lucas, kenapa kau melakukan hal tadi sih? kau mau menggodaku kah?" tanya Charlotte dengan perasaan yang berapi-api.

"Tidak, tadi aku melihat sebuah coretan di pipi mu. Coba kau lihat di kaca saja sana," jawab Lucas dengan polos. Charlotte langsung buru-buru ke cermin terdekat dan perkataan Lucas benar yang membuat nya lagi-lagi salting.

"Seperti nya kau terlalu kepedean tingkat tinggi, Charlotte," saut Evan sembari menatapi Charlotte yang sedang bercermin. Sebenarnya sih, Charlotte merasa amat malu tetapi ia bersikap seperti normal saja.

"Ah maaf jika aku terlalu kepedean. Hanya saja memang cara nya Lucas salah! kenapa dia harus melakukan hal seperti tadi? kenapa dia tak memberitahuku saja?" ucap Charlotte. Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya, aku salah karena melakukan hal seperti tadi. Maaf ya," ujar Lucas dengan polos yang membuat Charlotte dan Evan terdiam.

"Seperti nya Lucas terlalu polos ya?" tanya Evan. Charlotte menganggukkan kepala nya.

"Ya benar, dia terlalu polos. Hmm ngomong-ngomong, kenapa kau masih hidup ya? padahal kau sudah dicekik dengan kencang oleh jiwa jahat dalam tubuh Camila. Dan juga, kau hanya berada di tingkatan C tetapi kau dapat mengatasi semua itu dan bahkan kau bisa menyerap energi jahat itu dan mengubah nya menjadi energi suci yang mengalir dalam tubuh mu," tanya Charlotte yang membuat Lucas terdiam. Evan menatap kearah Charlotte ketika mendengar pertanyaan nya tersebut.

"Mungkin karena Lucas besar dan hidup di lingkungan militer yang mempelajari ilmu sihir dan bertarung dengan baik, maka nya dia bisa melakukan itu," jawab Evan.

"Hmm benar juga. Tetapi aku cukup kagum dengan Lucas! berada di tingkatan C, tetapi dapat mengatasi semua nya," ujar Charlotte.